Memahami Merger, Penggabungan Perusahaan untuk Daya Saing yang Lebih Kuat

Diperbarui 13 Feb 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Apa itu merger? Merger adalah salah satu jargon yang sering diperdengarkan dalam bisnis dan perlu kamu ketahui, karena mungkin saja terjadi pada perusahaanmu.

    Secara singkat, merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan sehingga terbentuk sebuah bisnis hasil merger yang baru.

    Tentunya, hal ini memiliki keuntungan dan tantangannya tersendiri, baik bagi pemilik bisnis maupun pekerja yang tergabung dalam perusahaan.

    Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang apa itu merger, yuk, simak artikel Glints berikut ini.

    Baca Juga: Tertarik Memiliki Bisnis Sendiri? Pahami 7 Skill yang Harus Dimiliki oleh Entrepreneur

    Apa Itu Merger?

    Merger adalah kesepakatan antara perusahaan untuk bersatu menjadi suatu bisnis yang baru.

    Penyatuan dua perusahaan ini biasanya dengan cara transfer kepemilikan dengan cara bertukar saham atau pembayaran tunai. 

    Pada dasarnya, kedua perusahaan merelakan saham mereka dan menerbitkan saham lain sebagai perusahaan baru.

    megamerger perusahaan di indonesia

    © Glints

    Jika dua perusahaan melakukan merger, biasanya perlu dilakukan branding baru setelah bergabung.

    Perusahaan hasil merger memiliki aset gabungan, kompetensi yang lebih baik, dan penguasaan pasar yang lebih kuat.

    Namun, merger pun memiliki beberapa tantangan yang cukup berisiko.

    Oleh karena itu, banyak pengusaha yang memilih untuk melakukan akuisisi perusahaan yang lebih kecil alih-alih bergabung dengan yang lain.

    Alasan Perusahaan Melakukan Merger

    merger adalah

    © Freepik.com

    Meskipun tidak mudah, ada beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan merger.

    Menurut Investopedia, merger adalah hal yang sering terjadi karena membawa banyak keuntungan, yakni:

    1. Sinergi

    Dua perusahaan yang melakukan merger akan membawa keuntungan lebih banyak terhadap para shareholder-nya.

    Biasanya, sinergi bisa diraih dengan cara merger.

    Hal ini akan meningkatkan nilai bisnis yang baru dibentuk setelah penggabungan dilakukan.

    Sinergi adalah hal penting yang diperoleh perusahaan hasil merger jika dapat bekerja dengan kompak.

    Ada dua jenis sinergi, yaitu sinergi pendapatan dan biaya.

    Sinergi pendapatan adalah sinergi yang meningkatkan pendapatan perusahaan berkat ekspansi pasar, diversifikasi produksi, aktivitas litbang, dan lain-lain.

    Sementara, sinergi biaya adalah terwujudnya struktur biaya yang lebih rendah berkat merger yang meningkatkan skala ekonomi, membuka akses pada teknologi baru, dan eliminasi biaya-biaya tertentu.

    2. Diversifikasi

    Merger adalah salah satu cara yang biasa dilakukan pebisnis untuk melakukan diversifikasi.

    Sebuah perusahaan bisa melakukan diversifikasi operasi bisnis dengan memasuki pasar baru dan menawarkan produk atau jasa baru.

    Hal ini juga termasuk manajemen risiko untuk menurunkan kemungkinan rugi dalam operasi perusahaan.

    3. Akuisisi aset

    Merger juga dapat dilakukan dengan tujuan mendapatkan aset tertentu yang sulit diperoleh dengan metode lain. Biasanya, hal ini terkait teknologi.

    4. Meningkatkan kapasitas finansial

    Jika kapasitas finansial sebuah perusahaan kurang baik untuk mendukung operasi bisnis, merger adalah jalan yang bisa ditempuh untuk mengatasinya.

    5. Pajak

    Sebuah perusahaan yang memperoleh pendapatan kena pajak yang besar bisa melakukan merger dengan perusahaan yang memiliki kompensasi atas kerugian pajak yang cukup besar.

    Ketika keduanya sudah bergabung, total kewajiban pajak perusahaan yang dikonsolidasi menjadi lebih rendah dibanding kewajiban pajak perusahaan saat berdiri secara independen.

    Jenis-Jenis Merger

    merger adalah

    © Freepik.com

    1. Merger horizontal

    Merger horizontal adalah merger antarkompetitor bisnis.

    Kedua bisnis yang bergabung merupakan usaha yang beroperasi di pasar yang sama dan menawarkan produk atau jasa yang mirip. 

    2. Merger vertikal

    Merger jenis ini dilakukan oleh dua perusahaan yang beroperasi di lini rantai pasok yang sama. 

    Biasanya, merger vertikal dilakukan sebuah bisnis utama dengan perusahaan pemasok atau distributor yang bekerja dengannya.

    3. Merger perluasan pasar

    Merger jenis ini dilakukan dua perusahaan yang menjual produk atau jasa yang mirip atau sama, tetapi beroperasi di pasar yang berbeda. 

    Dengan begitu, perusahaan baru yang terbentuk memiliki akses ke pasar yang lebih besar dan mendapat lebih banyak pelanggan.

    4. Merger perluasan produk

    Merger untuk memperluas produk adalah merger yang dilakukan dua perusahaan penjual produk atau jasa yang berhubungan dan operasinya di pasar yang sama.

    Yang penting untuk diperhatikan mengenai merger ini bahwa produknya harus berbeda, namun berhubungan.

    Dengan begitu, mereka memanfaatkan kanal distribusi, proses produksi, atau rantai pasok yang mirip dan berhubungan.

    5. Merger konglomerat

    Apa merger itu mungkin dilakukan bisnis yang tidak berhubungan sama sekali?

    Ya, tentu bisa. Jika kamu menggabungkan dua perusahaan yang benar-benar tidak berhubungan, ini disebut dengan merger konglomerat.

    Menurut Corporate Finance Institute, merger ini cukup berisiko dan sulit karena perbedaannya yang begitu signifikan.

    Baca Juga: Yuk, Pahami 6 Perbedaan Budaya Kerja di Perusahaan Startup dan Korporat!

    Tantangan yang Dihadapi Perusahaan saat Merger

    merjer perusahaan

    © Freepik.com

    Penggabungan perusahaan yang sukses harus mempertimbangkan apa saja tantangan yang mungkin terjadi jika keputusan itu dibuat.

    Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

    1. Persaingan sehat

    Merger sering kali memberikan dampak yang signifikan di industri tempat bisnis gabungan beroperasi. 

    Bahkan, hal ini bisa menghancurkan persaingan sehat akibat cakupan di pasar yang terlalu besar, khususnya jika bisnis yang merger adalah dua perusahaan besar.

    Di beberapa negara, ada pihak berwenang yang mengatur dan memastikan persaingan sehat. Oleh karena itu, jika ini terjadi, mungkin perusahaan merger tersebut akan dilarang untuk beroperasi.

    Oleh karena itu, penting untuk memastikan hal ini tidak terjadi.

    2. Retensi karyawan

    Restrukturisasi adalah hal yang sangat mungkin terjadi setelah merger.

    Perubahan akibat penggabungan dua perusahaan ini bisa berpengaruh pada retensi karyawan.

    Perusahaan harus bisa membuat seluruh staf merasa aman dan percaya meskipun terjadi perubahan untuk menghindari tingkat turnover karyawan yang tinggi.

    Jika banyak pekerja yang keluar, perusahaan akan membutuhkan banyak waktu dan biaya untuk merekrut orang-orang baru.

    3. Integrasi

    Integrasi adalah hal penting yang wajib dilakukan jika berencana untuk merger. Kegagalan melakukan ini adalah salah satu penyebab gagalnya penggabungan perusahaan.

    Oleh sebab itu, rencana integrasi antara dua perusahaan penting untuk disusun sebelum terjadinya tanda tangan kontrak.

    4. Mempertahankan kepercayaan stakeholder penting

    Tentunya tidak semua stakeholder senang dengan keputusan merger.

    Salah satu tantangan besar yang dihadapi perusahaan ketika berencana merger adalah kehilangan kepercayaan stakeholder penting dalam operasi perusahaan, seperti karyawan, distributor, pemasok, dan lain-lain.

    5. Hubungan internasional

    Merger juga bisa dilakukan oleh bisnis antarnegara, dan tantangan yang dapat terjadi adalah mengenai perbedaan kebudayaan dan masalah bahasa.

    Hal ini tidak mudah untuk diatasi dan butuh waktu untuk adaptasi.

    Contoh-Contoh Merger Perusahaan

    merjer perusahaan

    © Freepik.com

    1. PT Lippo Karawaci Tbk

    Lippo Karawaci adalah salah satu contoh merger perusahaan yang paling sukses di Indonesia.

    Menurut Detik Finance, ada delapan perusahaan yang tergabung dalam Grup Lippo, yaitu PT Lippo Land Development Tbk, PT Siloam Healthcare Tbk, PT Aryaduta Hotels Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk, PT Kartika Abadi Sejahtera, PT Sumber Waluyo, PT, Ananggadipa Berkat Mulia, dan PT Metropolitan Tatanugraha.

    2. Bank CIMB Niaga

    Bank CIMB Niaga melakukan merger dengan Bank Lippo pada tahun 2008 untuk memperkuat eksistensi mereka di persaingan global.

    Merger ini merupakan hasil kebijakan Bank Indonesia.

    Kini, keduanya menggabungkan aset sehingga potensinya lebih besar.

    3. PT Toyota Astra Motor

    PT Toyota Astra motor adalah hasil merger empat perusahaan yaitu PT Multi Astra Tbk, PT Toyota Mobilindo Tbk, PT Toyota Astra Motor Tbk, dan PT Toyota Engine Indonesia Tbk. 

    Keempat perusahaan ini bergabung menjadi satu perusahaan importir kendaraan Toyota di Indonesia dengan nama PT Toyota Astra Motor.

    Baca Juga: 6 Jenis Pekerjaan yang Selalu Dibutuhkan Perusahaan Startup

    Itulah rangkuman Glints mengenai merger.

    Pernahkah perusahaanmu mengalaminya? Apakah perusahaanmu mungkin sedang berencana untuk merger? 

    Nah, jika demikian, kamu mungkin bertanya-tanya. Bagaimana sih nasib karyawan dari dua perusahaan yang merger tersebut?

    Glints punya jawabannya. Yuk, baca artikel selengkapnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.9 / 5. Jumlah vote: 16

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait