Drip Marketing, Strategi Pemasaran yang Dilakukan Perlahan tapi Pasti

Diperbarui 06 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Strategi marketing terus berkembang dan ada banyak macamnya. Salah satunya adalah drip marketing.

    Strategi pemasaran ini dilakukan dalam jangka panjang dan tak kalah penting dengan cara-cara lainnya.

    Ternyata, drip marketing merupakan strategi yang bisa meningkatkan keuntungan hingga 18 kali lipat jika dilakukan dengan benar, lho.

    Bahkan, click rate bisa mencapai 119%.

    Penasaran bagaimana cara kerjanya?

    Yuk, pelajari selengkapnya dalam artikel Glints ini.

    Baca Juga: 20 Istilah Penting dalam Email Marketing, Para Marketer Wajib Paham

    Apa Itu Drip Marketing?

    drip marketing

    © Unsplash.com

    Menurut Investopedia, drip marketing adalah strategi yang sering dilakukan oleh para direct marketer.

    Dengan strategi ini, pemasaran dilakukan umumnya menggunakan email yang dikirim pada lead maupun pelanggan yang sudah terdaftar.

    Para marketer harus menyiapkan berbagai bahan marketing yang dikirim pada orang-orang tersebut dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, strategi ini disebut dengan drip atau tetesan.

    Pasalnya, marketing dilakukan sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama secara berulang-ulang.

    Tak hanya dengan email, pemasaran dengan strategi drip juga bisa dilakukan lewat media sosial.

    Melansir Zapier, penting bagi para marketer untuk tahu informasi yang tepat untuk disampaikan bagi prospek dan juga waktu yang tepat untuk mengirimkannya.

    Biasanya, kamu sudah pernah mendapat salah satu bentuk dari strategi marketing ini.

    Beberapa contohnya adalah email ketika kamu mendaftar menjadi anggota atau berlangganan newsletter, email yang menawarkan konten tertentu, dan masih banyak lagi.

    Drip marketing juga adalah salah satu metode lead nurturing atau membangun hubungan jangka panjang. 

    Metode ini berfokus pada lead dalam sales funnel agar tambah tertarik dan terus berinteraksi dengan produk yang kita miliki hingga melakukan aksi yang diinginkan.

    Hal itu misalnya berlangganan premium atau melakukan check-out.

    Tipe-Tipe Drip Marketing

    drip marketing

    © Unsplash.com

    Crazy Egg menyatakan bahwa ada beberapa jenis drip marketing campaign sebagai berikut.

    1. Top-of-mind drip

    Jenis drip marketing ini bertujuan untuk membuat lead lebih tertarik dengan perusahaanmu.

    Pada akhirnya, lead harus benar-benar memahami dan mengingat brand-mu hingga mencapai tahap pembelian terakhir.

    Akan lebih baik jika campaign ini dilakukan terus menerus, khususnya jika ada penawaran baru.

    2. Educational drip

    Educational drip memberikan informasi tentang produkmu sehingga mereka bisa tertarik untuk melakukan pembelian.

    3. Re-engagement drip

    Jika ada cold lead yang terdaftar di antara prospekmu, re-engagement drip dapat dilakukan. 

    Strategi ini bertujuan untuk membuat mereka menjadi tertarik meski telah lama tidak menunjukkan interaksi atau tanda minat membeli.

    4. Competitive drip

    Competitive drip adalah strategi marketing yang dilakukan untuk bersaing dengan pelanggan kompetitormu.

    Pada strategi ini, kamu perlu menawarkan keuntungan menggunakan produkmu dan meyakinkan mereka bahwa yang kamu tawarkan lebih baik sehingga mereka tertarik untuk berpindah berlangganan.

    5. Promotional drip

    Ketika ada diskon atau harga spesial, tentu para lead-mu perlu tahu.

    Untuk itu, promotional drip bisa dilakukan.

    Dengan promotional drip, lead bisa mengetahui penawaran menarik yang ada dan melakukan pembelian.

    6. Training drip

    Training drip biasanya diberikan pada anggota baru untuk memberi informasi tentang bagaimana menggunakan sebuah produk.

    Baca Juga: 5 Tool Email Marketing Automation untuk Strategi Pemasaran yang Sukses

    Cara Melakukan Drip Marketing

    drip marketing

    © Unsplash.com

    1. Tentukan target

    Seperti yang dikatakan sebelumnya, drip marketing harus dikirim pada orang yang tepat di waktu yang tepat.

    Nah, oleh karena itu, langkah pertama yang penting adalah menentukan target audiens yang sesuai dengan produk.

    Kita tentunya sudah memiliki list dari orang-orang yang mendaftarkan emailnya.

    Akan tetapi, masih perlu dilakukan pembagian menjadi beberapa subbagian lagi agar lebih tepat sasaran.

    Kamu harus menentukan trigger atau aksi yang memicu dikirimkannya email drip.

    Contoh trigger adalah ketika pengguna melakukan pembelian.

    Nah, drip email yang dikirimkan adalah bukti pembayaran.

    Kamu bisa melakukannya sekreatif mungkin.

    Drip marketing juga bisa dilakukan berdasarkan perilaku tertentu.

    Misalnya, seorang pengguna sudah lama tidak membuka aplikasimu.

    Maka, email bisa dikirimkan untuk membuat mereka tergerak dan membuka aplikasi.

    Isi email tentu berbeda-beda tergantung trigger atau perilaku pengguna.

    Jadi, pilihlah dengan bijak.

    2. Susun konten

    Setelah mengetahui prospek-prospek pengguna yang layak dikirim email drip marketing, langkah selanjutnya adalah membuat isi email yang akan dikirimkan.

    Ketahui apa tujuan yang ingin dicapai dengan email tersebut dan rancanglah kontennya semenarik mungkin dengan copy yang sesuai.

    3. Rencanakan campaign-nya

    Rencanakan berapa email yang akan dikirim bagaimana urutannya, sesuaikan dengan trigger, dan tentukan cara mengukur keberhasilan strategimu.

    Berikut adalah contoh sederhana workflow drip marketing yang bisa kamu ikuti.

    Tentunya, harus disesuaikan dengan produk yang kamu miliki.

     

    © Leadsquared.com

    4. Mulai drip marketing

    Setelah persiapan selesai, drip marketing bisa mulai dilakukan.

    Drip marketing bisa dilaksanakan secara otomatis menggunakan software khusus email automation atau sejenisnya.

    5. Evaluasi dan penyesuaian

    Setelah strategi dilaksanakan, tentunya evaluasi diperlukan.

    Ukur metrik-metrik yang telah ditentukan dan simpulkan apakah strateginya berhasil.

    Jika tidak, berarti ada perbaikan yang perlu dilakukan.

    Setelah penyesuaian dilaksanakan dan strategi drip dilakukan kembali, lakukanlah evaluasi dan penyesuaian ulang jika perlu.

    Baca Juga: 6 Cara Mudah Menghindari Kesalahan Email Marketing

    Itulah strategi drip marketing yang bisa kamu implementasikan untuk bisnis yang sukses secara berkelanjutan.

    Jika tertarik untuk belajar lebih banyak tentang strategi pemasaran dari pakar di bidangnya, yuk, cek Glints ExpertClass.

    Ada banyak kelas yang bisa kamu ikuti secara online untuk meningkatkan skill-mu di bidang marketing di waktu luangmu.

    Beli tiketnya segera dan jangan sampai kehabisan, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait