Tips Memulai Karier sebagai Digital Product Designer

Diperbarui 04 Agu 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Digital product designer merupakan salah satu bidang pekerjaan yang baru populer beberapa tahun belakangan. Di Indonesia sendiri, bidang ini baru mulai populer sejak tahun 2010-an.

    Berhubung posisi tersebut populer baru-baru ini, masih banyak yang belum memahami apa tanggung jawabnya dalam sebuah tim.

    Untuk itu, saya akan mencoba menjabarkan berbagai hal tentangnya.

    Saya juga akan memaparkan beberapa informasi penting yang diperlukan jika kamu ingin memulai karier di bidang ini.

    Tentunya, semua itu berdasarkan pemahaman dan pengalaman saya sebagai seorang digital product designer di Telkom Indonesia

    Apa Itu Digital Product Designer?

    Umumnya product designer merupakan orang yang bertugas untuk mendesain sebuah produk, mulai dari bentuk, tampilan, hingga packaging.

    Pada digital product designer, produk yang didesain berbentuk digital. Di beberapa perusahaan posisi ini setara dengan UX designer.

    Ini karena produk yang didesain harus memenuhi kebutuhan dari bisnis dan konsumen (end user).

    Orang di posisi ini tidak hanya bertanggung jawab mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang didesain juga harus sesuai dengan strategi bisnis yang dijalankan.

    Agar produk yang diluncurkan sukses, kamu harus memahami kedua hal tersebut.

    Semua hal yang berhubungan dengan pengembangan produk merupakan tanggung jawab digital product designer.

    Hal itu meliputi melakukan riset hingga menentukan strategi agar produk tersebut dapat terus digunakan.

    Berikut beberapa tanggung jawab yang dimilikinya dilansir dari Workable.

    • mengidentifikasi peluang untuk produk baru
    • menganalisis bagaimana produk baru terkait dengan kebutuhan pasar dan preferensi konsumen
    • menetapkan persyaratan desain berdasarkan pengarahan dari tim internal dan mitra eksternal
    • menentukan materi dan teknik penelitian
    • menghasilkan prototipe dan menguji fungsionalitasnya
    • memperbaiki desain produk yang sudah ada
    • mengumpulkan umpan balik dari pengguna produk

    Baca Juga: Meski Mirip, Ini Letak Perbedaan antara UX Designer dan Product Designer
     

    Skill yang Dibutuhkan Digital Product Designer

    © Pexels.com

    Di berbagai bidang pekerjaan, kamu dituntut untuk memiliki skill terlepas dari latar belakang pendidikan yang kamu miliki.

    Hal ini penting terutama pada bidang-bidang yang baru berkembang seperti digital product designer.

    Berikut soft skill dan hard skill yang perlu kamu kembangkan jika ingin memulai karier di bidang ini.

    1. Soft skill

    Memiliki soft skill merupakan hal penting jika kamu ingin berkarier di bidang ini.

    Soft skill pertama yang perlu kamu miliki adalah empati. Kemampuan ini diperlukan agar kamu bisa menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan bisnis.

    Kemampuan kedua yang perlu dimiliki adalah komunikasi. Ini karena dalam pekerjaan sehari-hari, kamu akan bekerja dengan bidang-bidang lain. Misalnya, tim bisnis, development, engineering, hingga marketing.

    Kemampuan komunikasi yang baik akan memudahkanmu dalam berdiskusi dengan tim-tim tersebut.

    Ketiga, kamu juga harus memiliki kemampuan critical thinking. Kemampuan ini dibutuhkan agar kamu bisa memisahkan mana yang menjadi kebutuhan konsumen, mana yang menjadi keinginan mereka.

    Ketika mengembangkan produk, hal yang menjadi fokusmu adalah memenuhi kebutuhan konsumen terlebih dahulu. Untuk itulah, kemampuan critical thinking diperlukan.

    2. Hard skill

    Selain soft skill, kamu juga perlu memiliki beberapa hard skill, terutama yang berhubungan dengan riset.

    UX research adalah hard skill pertama yang perlu kamu miliki. Menurut UX Design, kemampuan ini digunakan untuk meneliti pasar dan target pengguna

    Kamu juga bisa menggunakan kemampuan ini untuk mendefinisikan persona, perjalanan pengguna, hingga menemukan peluang yang tepat untuk memasarkan produk tersebut.

    Selanjutnya, kamu juga perlu memahami visual atau user interface (UI). Meskipun produkmu memiliki fungsi yang baik, kamu tetap perlu memperhatikan aspek visual.

    Terakhir, meski tidak perlu begitu ahli, kamu juga perlu mengetahui bahasa pemograman. Ini karena dalam kesehariannya, digital product designer tidak banyak menggunakan coding.

    Meski begitu, akan lebih baik jika kamu setidaknya memiliki pemahaman dasar mengenai bahasa pemograman.

    Pemahaman mengenai hal ini akan membantumu berkomunikasi dengan para developer ketika mengembangkan produk.

    Pemahaman ini juga akan memudahkanmu ketika membuat keputusan yang berhubungan dengan pemograman.

    Baca Juga: Tips Belajar UI UX Design yang Harus Diketahui oleh Pemula
     

    Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

    © Pexels.com

    Untuk menjadi seorang digital product designer, kamu harus mau banyak belajar.

    Dengan banyak mempelajari hal baru, kamu akan terdorong untuk mencoba hal-hal baru. Kemampuan critical thinking juga akan berkembang jika kamu terus belajar.

    Selain itu, dunia digital product design juga baru berkembang di Indonesia beberapa tahun terakhir. Tentunya, ada banyak istilah atau jargon baru yang akan kamu temui.

    Jargon ataupun istilah-istilah ini tidak perlu dihafal. Kamu hanya perlu memahami definisi dan konsepnya.

    Ini dikarenakan ada banyak jargon yang memiliki maksud dan tujuan yang sama, namun memiliki penamaan yang berbeda.

    Baca Juga: Mengetahui Tahap Perjalanan Produk dengan Konsep Product Life Cycle

    Nah, itu dia hal-hal yang perlu diketahui jika kamu ingin memulai karier sebagai digital product designer.

    Materi di atas juga telah saya paparkan dalam webinar di Glints ExpertClass dengan judul How to Kickstart Your Career as Digital Product Designer pada 20 Oktober 2020.

    Kalau kamu ingin belajar lebih dalam mengenai bidang product design dan mendapatkan tips seputar mengawali karier menjadi seorang product designer, sebaiknya jangan lewatkan kelas menarik lainnya di Glints ExpertClass. Yuk, klik link ini untuk mencari kelas yang kamu inginkan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait