Ingin Menggabung Desain dan Tujuan Bisnis? Pahami Design Strategy, Yuk!

Diperbarui 19 Jan 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Mengapa pakaian Mark Zuckerberg selalu berdesain sama? Ini merupakan strategi agar ia tak perlu memikirkan model baju. Dengan begitu, fokusnya ada pada hal lainnya. Dunia produk juga punya trik serupa, lho. Namanya adalah design strategy alias strategi desain.

    Sudahkah kamu memahami tentangnya? Selain itu, bagaimana cara menerapkannya?

    Informasi lengkapnya ada di artikel ini. Simak semuanya, ya!

    Apa Itu Design Strategy?

    apa itu design strategy

    © Freepik.com

    Kata Toptal, desain sering kali tak diberi ruang dalam bisnis. Padahal, menggabung pengembangan bisnis dan desain bisa menjadi sebuah strategi yang baik.

    Inilah yang ditawarkan oleh strategi desain. Agar lebih jelas, Glints akan mengurai konsepnya satu per satu.

    Perusahaan tentu memiliki sesuatu untuk ditawarkan. Salah satunya adalah produk digital, misalnya aplikasi.

    Agar produk ini berkualitas, ia harus memenuhi keinginan pengguna. Oleh karena itu, design thinking bisa diterapkan.

    Design thinking adalah upaya melibatkan pengguna dalam pembuatan produk. Lantas, dari mana keinginan perusahaan bisa masuk?

    Design strategy adalah salah satu jalannya. Sejatinya, ia merupakan titik tengah di antara dua hal.

    Salah satunya adalah apa yang penting bagi pengguna. Satu hal lainnya merupakan apa yang bisa dijadikan pencarian untung oleh perusahaan.

    Satu aspek berasal dari pengguna. Aspek lainnya berasal dari bisnis.

    Baca Juga: Tips Belajar UI UX Design yang Harus Diketahui oleh Pemula

    Mengapa Design Strategy Penting?

    mengapa design strategy penting

    © Pexels.com

    Kamu telah memahami pengertian dari strategi desain, lantas, mengapa ia begitu penting?

    Melansir UX Collective, inilah manfaat dari strategi desain:

    1. Memberi arahan

    Masih ingat bahasan soal baju Mark Zuckerberg tadi? Steve Jobs dan Barrack Obama juga berpakaian mirip tiap harinya, lho.

    Mereka akan menghemat waktu tiap pagi. Pasalnya, ketiganya tak perlu berpikir, “baju apa yang harus kukenakan hari ini?”.

    Bukankah keputusan otomatis ini bisa memudahkan? Hidup jadi jauh lebih efisien. Bagaimana jika ia diterapkan di perusahaan?

    Design strategy adalah salah satu caranya. Ingat, strategi ini bisa memperjelas pengambilan keputusan.

    Dengan begitu, kamu tak perlu bertanya soal hal yang sangat teknis. Misalnya, “mana yang tepat untuk produk kita, ilustrasi atau foto?”.

    Pasalnya, semua itu sudah terjawab lewat design strategy. Apa yang diinginkan pengguna? Produk apa yang kamu tawarkan?

    Titik temu keduanyalah yang jadi panduan untukmu.

    2. Penentuan prioritas

    Terkadang, memperhatikan user saja tak cukup. Sering kali, apa yang mereka harapkan sangatlah mahal. Alih-alih untung, perusahaan bisa merugi.

    Selain itu, bagaimana dengan apa yang ingin kamu tawarkan? Apakah semua itu diabaikan begitu saja?

    Di sinilah strategi desain berperan. Kamu takkan bingung mencari titik temu perusahaan dan pengguna.

    Dengan begitu, kamu tahu apa yang harus jadi prioritas. Pertimbangannya juga tak sembarangan.

    3. Strategi murah

    Suatu perusahaan membangun produk tanpa mempertimbangkan audiens. Saat merilis produknya, perusahaan ini kaget.

    Mereka baru membakar ratusan juta rupiah begitu saja. Audiens tidak menerima produk itu dengan baik.

    Design strategy adalah salah satu hal yang bisa mencegahnya. Kamu akan mengerti, untuk siapa produkmu dibuat.

    Dengan begitu, produk tak berjalan dalam gelap karen tiap keputusan punya panduan jelasnya.

    Baca Juga: Mengenali 7 Ciri Produk yang User Friendly untuk Maksimalkan Pengalaman Pengguna

    Cara Membuat Design Strategy

    cara membuat design strategy

    © Pexels.com

    Kamu telah memahami pengertian dan manfaat strategi desain. Lantas, bagaimana teknis penerapannya?

    Dirangkum dari UX Collective, inilah langkah-langkahnya:

    1. Tentukan tujuan jangka panjang

    Langkah pembuatan design strategy pertama adalah penentuan tujuan. 

    Apa yang ingin kamu tawarkan lewat produkmu? Idealnya, ini menjawab kebutuhan pelanggan atau pengguna. 

    Sudah tahu jawabannya? Kamu bisa melanjutkan langkah ke proses desain produk.

    2. Bandingkan dengan kompetitor

    Pihak yang harus kamu lihat bukan cuma dirimu dan pengguna. Ingat, di pasar, ada juga banyak kompetitor.

    Oleh karena itu, coba bandingkan produkmu dengan milik mereka.

    3. Buat sasaran terukur

    Tahap terakhir adalah penentuan target. Salah satu yang bisa kamu gunakan adalah KPI dan OKR.

    Fungsi sasaran ini adalah menilai, seberapa jauh design strategy yang kamu buat bekerja. Apabila ada kekurangan, kamu bisa memperbaikinya.

    Baca Juga: Tahap Demi Tahap Melakukan Riset Pasar Dengan Efektif

    Demikian penjelasan dari Glints soal strategi desain. Terapkan ini demi kesuksesan produkmu, ya!

    Design strategy adalah satu dari banyak trik agar produkmu makin sukses. Masih ada banyak tips lainnya demi membuat produkmu jadi nomor satu.

    Tidakkah kamu takut dikalahkan oleh kompetitor? Mereka bisa saja mengetahui semua itu lebih dulu.

    Tenang saja, kabar terbaru soalnya bisa kamu dapatkan lewat Glints ExpertClass.

    Glints ExpertClass adalah kelas dengan pemateri berbagai ahli. Salah satu bidang mereka adalah produk dan desain.

    Pakar ini tentu bisa menjelaskan berbagai strategi produk. Di akhir acara, kamu juga bisa bertanya dengan mereka.

    Jadi, tunggu apa lagi? Ikut kelasnya sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait