Demand Generation: Definisi, Aspek, dan Bedanya dengan Lead Generation

Diperbarui 06 Mar 2023 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Bayangkan kalau tidak ada orang yang menginginkan produkmu, pasti tidak akan ada penjualan, kan? Oleh karena itu, demand generation adalah program penting dalam marketing.

    Secara singkat, demand generation merupakan penciptaan ketertarikan atau permintaan pelanggan terhadap apa yang kamu jual.

    Tanpa demand generation, sebuah bisnis akan sulit untuk mencapai kesuksesan.

    Lalu, bagaimana cara mewujudkan demand generation?

    Jawabannya sudah Glints rangkum dalam artikel ini.

    Yuk, langsung simak saja penjelasan lengkapnya!

    Baca Juga: Conversion Marketing: Menguak Peran Strategisnya dalam Dunia Pemasaran

    Apa Itu Demand Generation?

    Demand generation adalah bagian dari upaya marketing yang bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan pelanggan akan suatu produk.

    Dengan program ini, perusahaanmu bisa meningkatkan penjualan, mendapat pelanggan baru, memperluas jangkauan pemasaran, membuat brand lebih terkenal, dan bahkan menarik kembali pelanggan yang sudah pernah melakukan pembelian.

    Menurut HubSpot, demand generation merupakan hal yang mencakup seluruh siklus penjualan dan berfokus terhadap optimasi konversi.

    Penciptaan demand atau keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian perlu dilakukan secara bertahap.

    Untuk lebih memahami proses demand generation, ini dia skema yang perlu kamu pahami.

    © Leadsmarketer.net

    Seperti yang ditampilkan dalam gambar tersebut, demand generation juga harus diikuti dengan strategi lead nurturing yang baik.

    Selain itu, keberhasilannya juga bergantung pada kinerja departemen sales yang harus bekerjasama dengan erat dengan marketing.

    Melansir New Breed Marketing, demand generation merupakan program yang mencakup setiap tahap dari marketing funnel.

    Jadi, demand generation dilakukan mulai dari proses mendapatkan traffic hingga konversi dan pembelian terjadi.

    Tak hanya itu, customer retention untuk jangka panjang juga perlu direncanakan sebagai bagian dari demand generation.

    Baca Juga: Intip 7 Tren Digital Marketing yang Akan Booming di Tahun 2021

    Contoh Strategi Demand Generation

    Dilansir dari WordStream, beberapa contoh strategi demand generation di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Berikan sumber daya gratis

    Entah itu e-book, template, atau tool gratis, konsumen pasti akan dengan senang hati menerimanya.

    Apalagi, jika berisi edukasi atau informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

    Bagi brand baru, cara ini juga dinilai dapat membantu meningkatkan brand awareness.

    2. Kolaborasi dengan brand lain

    Bentuk kolaborasi yang dilakukan juga dapat berbagai macam, salah satunya adalah penyelenggaraan webinar.

    Tantangan dari strategi yang satu ini adalah ketika kamu harus menjalin hubungan dengan brand yang lebih besar.

    Hal tersebut pasti memerlukan waktu yang tak singkat. Kendati demikian, kolaborasi adalah cara yang cukup efektif untuk menjangkau sejumlah audiens baru.

    3. Optimalkan strategi konten

    WordStream menilai bahwa konten merupakan investasi jangka panjang, persis seperti deman generation itu sendiri.

    Konten merupakan salah satu sarana agar kamu dapat menjalankan kedua strategi di atas, yaitu menyebarkan resources gratis bagi audiens serta menjalin kolaborasi.

    Mengembangkan strategi konten juga memerlukan konsistensi dan ketekunan yang kuat karena hasil organik pasti akan lebih berkelanjutan dari pada non-organik.

    4. Gunakan strategi email marketing

    Contoh strategi demand generation selanjutnya adalah email marketing.

    Selama tidak dilakukan secara berlebihan, email marketing tetap menjadi salah satu strategi yang masih diandalkan oleh marketer untuk menjalankan campaign.

    Ada banyak aspek yang perlu kamu perhatikan, mulai dari copywriting hingga dukungan visual yang digunakan dalam email.

    5. Buat sistem lead scoring

    Demand generation memang tidak berperan untuk menambah leads. 

    Akan tetapi, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk memilih mana leads yang paling berkualitas.

    Urutan skor ini dapat ditentukan oleh beberapa hal, seperti apakah mereka mengunjungi halaman website tertentu, menyelesaikan tahapan tertentu, dan lain sebagainya.

    Nah, jika tim sales masih kesulitan mengumpulkan leads, sebaiknya perusahaan fokus pada persoalan itu terlebih dahulu sebelum mulai memikirkan lead scoring.

    Perbedaan Demand Generation dan Lead Generation

    Demand generation terletak pada funnel paling awal, yaitu tahap brand awareness. 

    Di sisi lain, lead generation berada di tahapan yang cukup akhir, di saat perusahaan sudah harus mengubah prospek menjadi konsumen.

    Dilansir dari Clearbitdemand generation memang berfokus untuk membangun brand awareness dan menciptakan demand atau permintaan, sesuai dengan namanya.

    Kemudian, lead generation yang akan melanjutkan perjalanan target audiens yang sudah ada di tahap brand awareness menjadi konsumen potensial.

    Aspek Penting untuk Demand Generation

    demand generation adalah

    © Freepik.com

    Untuk bisa menghasilkan demand, maka ada dasar-dasar yang wajib dipertimbangkan saat menyusun strategi marketing, yaitu:

    • brand awareness
    • inbound marketing
    • sales enablement
    • customer retention

    Nah, masing-masing aspek atau tahap dalam marketing yang harus disertai dengan demand generation penjelasannya adalah sebagai berikut.

    1. Brand awareness

    Brand awareness adalah hal yang harus dikembangkan untuk demand generation.

    Kalau tidak ada orang yang mengetahui tentang brand-mu, siapa yang akan menginginkan produknya?

    Sebagai marketer, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membangun identitas brand.

    Jelaskan bagaimana brand-mu berbeda dari kompetitornya.

    Selain itu, ketahui juga buyer persona yang sesuai dengan identitas yang sudah dibuat tersebut.

    Pada tahap ini, kamu bisa memanfaatkan berbagai kanal marketing, seperti media sosial dan lain-lain.

    2. Inbound marketing

    Inbound marketing adalah salah satu metode yang tak kalah penting untuk demand generation.

    Taktik ini penting untuk mendatangkan pengunjung dan menjelaskan solusi yang produkmu tawarkan terhadap masalah yang mereka punya.

    Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk inbound marketing, seperti:

    • SEO 
    • blog
    • iklan berbayar
    • gated content
    • email marketing
    • lead generation
    • lead nurturing

    3. Sales enablement

    Sales dan marketing harus bersinergi untuk membuat demand generation tercipta.

    Tanpa kerja sama antara kedua fungsi bisnis ini, kesuksesan tidak akan tercapai.

    Nah, metode-metode yang bisa digunakan untuk sales enablement adalah testimonial, case study, FAQ, dan discount calculator.

    Taktik-taktik tersebut bermanfaat untuk meningkatkan keyakinan calon pelanggan untuk melakukan pembelian.

    Pasalnya, dengan adanya testimonial dan case study, orang bisa melihat bukti nyata tentang produk maupun jasa yang ditawarkan.

    Selain itu, FAQ atau frequently asked question yang menjelaskan produkmu lebih jauh bisa memberi informasi lengkap pada pelanggan yang masih bingung atau kurang yakin.

    Lalu, mereka bisa juga membandingkan produk tersebut dengan kompetitornya.

    Hal ini bisa didukung lebih jauh dengan diskon yang diberikan sehingga ada nilai kompetitif lebih yang bisa ditawarkan.

    4. Customer retention

    Customer retention adalah bagian dari demand generation yang tak kalah penting dibanding yang lainnya.

    Kalau tidak menjalin hubungan baik dengan pelanggan termasuk yang sudah melakukan pembelian, demand terhadap produk akan rendah.

    Pasalnya, penjualan produk tinggi angkanya di pembelian berulang.

    Selain itu, evangelism marketing juga bisa tercipta dengan hubungan baik tersebut.

    Selalu berikan informasi-informasi tentang produkmu, khususnya jika ada penawaran baru.

    Berikan juga pengetahuan yang bermanfaat bagi mereka, misalnya lewat artikel dan sejenisnya.

    Baca Juga: Kenali Strategi Empathic Marketing, Trik Efektif untuk Menggaet Hati Pelanggan

    Itulah rangkuman Glints soal demand generation.

    Karena sifatnya sangat penting, jangan lupa aplikasikan teori ini dalam strategi marketing-mu, ya.

    Tak hanya demand generation, masih ada banyak aspek marketing lain yang menentukan kesuksesan bisnismu.

    Kalau ingin tahu apa saja hal-hal tersebut, yuk, intip kelas-kelas online di Glints ExpertClass.

    Di sana, ada berbagai webinar dengan topik marketing yang bisa kamu ikuti.

    Langsung saja cek kelas serunya dan beli tiket sebelum kehabisan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait