Kenali Strategi Empathic Marketing, Trik Efektif untuk Menggaet Hati Pelanggan

Tayang 11 Jan 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Dengan tingkat audiens melek digital yang semakin meningkat, salah satu cara terbaik untuk menggaet minat mereka adalah dengan empathic marketing.

    Terbukti efektif, teknik pemasaran satu ini mendorong emosi pelanggan saat mereka sedang menyimak kampanye perusahaan.

    Tak hanya itu, metode ini juga bisa membuat marketer lebih mengerti akan kebutuhan audiens mereka.

    Nah, melihat pentingnya strategi pemasaran empati, kali ini Glints akan merangkum serba-serbinya khusus untuk kamu. Yuk, disimak!

    Baca Juga: Mengenal Cornerstone Content, Sebuah Strategi Kalahkan Kompetitor Websitemu

    Apa Itu Empathic Marketing

    empathic marketing

    © Freepik.com

    Melansir laman Markempa, empathic marketing atau empathy based marketing, adalah sebuah teknik pemasaran di mana marketer mencoba untuk memahami pengalaman audiens selama mengunjungi konten perusahaan.

    Nah, setelah marketer berhasil menyaring pengalaman audiens, mereka akan mencoba untuk menciptakan strategi yang dapat membuat audiens lebih nyaman.

    Namun, para marketer terkadang masih memiliki persepsi yang kurang sempurna mengenai metode pemasaran ini.

    Cara terbaik bukanlah untuk berpikir sebagai audiens, marketer justru harus merasa bahwa mereka adalah customer setia perusahaan.

    Strategi pemasaran empati sering dianggap sebagai salah satu metode conversion marketing. Akan tetapi, fungsinya di era yang modern ini lebih dari sekadar mengonversikan pelanggan.

    Untuk beberapa brand, penempatan empati dalam kampanye pemasaran dapat menciptakan persona pelanggan.

    Hal ini dapat membantu mereka untuk mendapatkan informasi yang lebih efisien untuk penargetan audiens.

    Sebagai contoh, marketer akan menanyakan pelanggan mengenai hal-hal yang mereka hargai dari brand perusahaan.

    Dengan membuat konten yang bisa membangkitkan empati, konsumen menjadi lebih tertarik untuk mengambil tindakan yang dapat membantu brand, seperti share konten hingga mendorong produk perusahaan dalam komunitas mereka sendiri.

    Contoh-Contoh Penggunaan Empathic Marketing

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, empathic marketing merupakan satu dari sekian banyak strategi pemasaran yang cocok untuk digunakan dalam era digital.

    Alasannya tak lebih untuk mendapatkan kesetiaan dari para customer perusahaan.

    Akan tetapi, bagi perusahaan yang sudah besar, empathy based marketing juga bisa digunakan untuk mempertahankan brand credibility.

    Nah, seperti apa contoh penggunaan pemasaran empati yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa? Simak penjelasan berikut.

    Baca Juga: Tak Cukup Content Marketing Saja, Lakukan Content Curation untuk Pikat Pelanggan

    1. Perlawanan Airbnb terhadap diskriminasi

    © Theverge.com

    Disari dari Element 7 Digital, Airbnb, salah satu jasa penginapan terbesar di dunia ini kerap menggunakan empathic marketing dalam kampanye pemasaran mereka.

    Namun, mereka sempat menghadapi kontroversi, ketika pelanggan menuduh perusahaan serta tuan rumah Airbnb atas tindakan diskriminasi rasial. 

    Tamu yang ditolak pemesanannya oleh sang tuan rumah hanya diizinkan untuk menginap saat ia menggunakan profil palsu dengan tampilan pria berkulit putih.

    Menanggapi hal ini, Airbnb meluncurkan kebijakan baru yang bernama ‘open door’.

    Mereka mengumumkan bahwa jika ada tamu yang menghadapi diskriminasi dalam bentuk apa pun, mereka akan ditempatkan di tempat lain atau pada hotel berbayar.

    2. Sketsa kecantikan alami oleh DOVE

    © katherineschwarzenegge.com

    Permasalahan kecantikan yang ideal telah menjadi masalah yang cukup rumit untuk dibahas.

    Nah, sebagai perusahaan yang bergerak di industri kecantikan, DOVE mengambil kesempatan ini sebagai celah untuk memanfaatkan empathy based marketing.

    Dalam sebuah video kampanye, mereka melakukan sebuah eksperimen untuk menggali latar belakang perempuan dan laki-laki yang cenderung kurang percaya diri.

    Namun, DOVE sebagai brand mendorong muda-mudi ini untuk merasa lebih percaya diri, karena sebenarnya mereka tak perlu mengkhawatirkan kekurangan yang dimiliki.

    Kampanye dengan tagline ‘You are more beautiful than you think’ ini menimbulkan respon yang cukup berkesan dari penonton, di mana video ditayangkan lebih dari 8 juta kali.

    Ketahui lebih jauh tentang pengaplikasian empathic marketing dengan mengikuti Glints ExpertClass.

    Dalam webinar marketing tersebut, akan ada pakar yang membagikan ilmunya kepadamu. Yuk klik banner  di bawah ini, untuk mencari kelasnya!

    GEC marketing class

    © Glints

    Cara Menggunakan Empathic Marketing

    empathic marketing

    © Freepik.com

    Menurut penelitian Forrester, 65% customer mengungkapkan bahwa konten yang mereka terima dari banyak perusahaan tidak lagi memiliki kualitas yang berharga.

    Nah, sejatinya, empathic marketing bisa berguna untuk meningkatkan nilai kampanye perusahaan.

    Namun, perlu kamu ingat, bahwa menempatkan empati dalam konten bukanlah suatu alasan untuk memanjakan customer atau melupakan penyampaian solusi yang baik.

    Meskipun perusahaan sudah memanfaatkan segala cara untuk menggunakan pemasaran empati, mereka tetap perlu menawarkan sesuatu yang berharga kepada audiens.

    Nah, kira-kira, seperti apa cara terbaik untuk menggunakan empathic marketing? Menurut Business2Community, berikut penjelasannya:

    • Picu emosi pelanggan
    • Dengarkan kebutuhan customer
    • Hargai perbedaan pendapat
    • Pahami krisis serta tren yang berlaku dalam komunitas pelanggan brand
    • Sediakan solusi pada setiap kampanye pemasaran

    Baca Juga: Performance Marketing: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaat Menggunakannya

    Itu dia serba-serbi empathic marketing yang perlu kamu ketahui.

    Intinya, pemasaran berbasis empati bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan minat pelanggan.

    Kendati demikian, jangan lupa untuk sediakan solusi atas setiap masalah yang diujarkan dalam kampanye.

    Bila pemasaran empati tak dilengkapi penyelesaian, maka wajar bila pelanggan merasa kecewa.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait