Konten Panjang vs Konten Pendek, Mana yang Lebih Baik untuk Website?

Tayang 18 Feb 2021 - Dibaca 9 mnt

Saat ingin membuat konten, sering kali kita dilema dengan pilihan antara konten panjang vs konten pendek. Kira-kira mana yang lebih bagus untuk meningkatkan strategi content marketing?

Banyak yang mengatakan bahwa semakin panjang konten, maka semakin bagus kinerja website, utamanya untuk search engine optimization (SEO).

Kendati demikian, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. 

Bagaimana dengan pembaca yang terkadang merasa bosan saat membaca konten panjang?

Nah, di situlah permasalahan yang harus dipikirkan oleh seorang marketer. Sebaik-baiknya konten tentu harus memberikan solusi atas permasalahan pembaca.

Oleh karena itu, dalam artikel ini Glints akan memberikan jawaban atas permasalahan konten panjang vs konten pendek agar kamu tidak bingung lagi.

Kelebihan dan Kekurangan Konten Panjang

konten panjang vs konten pendek

© Unsplash.com

Sebelum ke pembahasan kelebihan dan kekurangannya, mari kita bahas secara singkat mengenai pengertian dari konten panjang.

Dilansir dari Search Engine Journal, umumnya konten panjang terdiri dari 2.000 kata atau lebih.

Bahkan, terkadang konten panjang terdiri dari 1.500 kata, tetapi tidak kurang dari 1.000 kata.

Nah, biasanya konten panjang diterapkan dalam format posting-an blog yang topiknya glossary atau umum, seperti artikel panduan atau pengertian.

Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangannya?

Kelebihan konten panjang

1. Meningkatkan performa SEO

Salah satu keuntungan terbesar dari membuat konten dengan format ini adalah mampu membuat kontenmu berada dalam peringkat bagus di Google.

Pasalnya, menurut SEMrush, konten panjang biasanya menghasilkan lebih banyak backlink dibandingkan dengan konten pendek.

Ini tentu menjadi salah satu pertimbanganmu untuk memilih antara konten panjang vs konten pendek.

Backlink adalah salah satu praktik yang bisa meningkatkan SEO.

Baca Juga :  Apakah Strategi Marketingmu Masih Relevan? Yuk, Cek dengan Audit Pemasaran!

2. Mengurangi kompetisi

Dilansir dari Shane Barker, dibutuhkan niat dan proses yang sangat berat saat membuat konten dengan format ini.

Dalam hal tersebut, biasanya kebanyakan marketer enggan mempertimbangkan untuk memproduksinya

Nah, kamu dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan membuat konten panjang dan mencoba untuk menarik perhatian pelanggan potensial.

Kekurangan

Kendati menawarkan beragam keuntungan, ada beberapa kekurangan yang perlu jadi pertimbanganmu saat membuat konten panjang:

  • Dibutuhkan waktu dan sumber daya yang besar dalam memproduksinya.
  • Ada kemungkinan format panjang tidak mobile-friendly karena tampilannya terkadang kurang pas dengan handphone.

Kelebihan dan Kekurangan Konten Pendek

© Freepik.com

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan konten panjang, kini giliran untuk membahas mengenai konten pendek.

Pada dasarnya, konten pendek terdiri dari 1.000 kata atau kurang dari itu. Nah, konten ini biasanya digunakan untuk membuat infografik, email marketing, ataupun posting-an blog.

Di bawah ini merupakan kelebihan dan kekurangan dari konten pendek.

Kelebihan

1. Lebih mobile-friendly

Dikarenakan tidak panjang, otomatis konten ini lebih mobile-friendly. Di sisi lain, konten pendek juga lebih mudah dibaca. 

Pasalnya, dalam kasus lain terkadang pembaca sudah terlanjur bosan ketika membaca konten yang terlalu panjang.

2. Menghemat waktu

Membuat konten pendek tidak membutuhkan waktu lama seperti halnya membuat konten panjang.

3. Meningkatkan interaksi dengan pembaca

Konten pendek dinilai mampu meningkatkan interaksi lebih tinggi.

Itulah sebabnya konten dengan format ini biasanya dipakai untuk kegiatan social media marketing atau email marketing.

Kekurangan

Mungkin, setelah membaca pembahasan di atas, kamu sudah dapat menyimpulkan untuk memilih antara konten panjang vs konten pendek.

Baca Juga :  Jangan Sampai Salah, 5 Perbedaan Utama Landing Page dan Homepage

Meski begitu, jangan terburu-buru. Sebab, konten pendek juga mempunyai kekurangan yang bisa kamu jadikan sebagai bahan pertimbangan:

  • Tidak dapat membahas topik secara mendalam karena terpaku pada jumlah kata.
  • Tidak terlalu seo-friendly karena konten pendek mendapatkan backlink lebih kecil dibandingkan konten panjang.
Baca Juga: Bingung Cara Membangun Backlink yang Berkualitas? Yuk, Simak Penjelasannya!

Konten Panjang vs Konten Pendek

konten panjang vs konten pendek

© Freepik.com

Nah, setelah membaca kelebihan dan kekurangan dari keduanya, kira-kira mana yang lebih baik antara konten panjang vs konten pendek?

Pada hakikatnya, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Artinya, kamu dapat menggunakan keduanya sekaligus, tergantung pada tujuan yang sedang ingin dicapai.

Mengutip SEMrush, marketer yang cerdas adalah mereka yang menentukan tujuan terlebih dahulu.

Sebagai contoh, jika tujuanmu ingin meningkatkan brand awareness melalui media sosial atau email, konten pendek jadi sangat efektif untuk diproduksi.

Akan tetapi, jika tujuanmu ingin meraih peringkat teratas di Google dengan keyword tertentu, konten panjang menjadi jawaban yang tepat.

Pada akhirnya, keduanya memiliki perannya masing-masing dalam meningkatkan strategi content marketing.

Baca Juga: Datangkan Lebih Banyak Pengunjung dengan 9 Jenis Konten Blog Ini!

Nah, itu dia penjelasan mengenai konten panjang vs konten pendek. Terlepas dari semua itu, tetaplah konsisten dalam membuat konten, baik itu di website atau media sosial.

Hal tersebut dilakukan guna menjaga hubungan dengan audiens dan tentu saja mengembangkan bisnismu.

Dalam mengembangkan content marketing, masih ada banyak hal lainnya yang perlu kamu ketahui selain mempertimbangkan antara konten panjang vs konten pendek.

Untuk mempelajarinya lebih lanjut, kamu bisa mengikuti kelas online di Glints ExpertClass.

Glints ExpertClass menyediakan beragam kelas marketing.

Nah, kamu bisa mencari kelas content marketing di sana dan belajar langsung dengan ahlinya.

Jangan sampai kehabisan tiket, pilih kelasnya sekarang juga!


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon