Performance Marketing: Pengertian, Cara Kerja, dan Manfaat Menggunakannya

Diperbarui 23 Nov 2022 - Dibaca 14 mnt

Isi Artikel

    Bagaimana jadinya kalau praktik paid advertising dan brand marketing disatukan? Performance based marketing adalah jawabannya.

    Dalam praktiknya, para advertiser hanya akan membayar ketika ada action tertentu yang terjadi. Baik itu penjualan, lead baru, dan lainnya.

    Ingin mempelajari performance marketing lebih lanjut? Tenang saja, Glints sudah menyiapkan semua yang perlu kamu ketahui seputar topik ini.

    Disarikan dari Bigcommerce, Taboola Blog, dan WebFX, berikut adalah penjelasan lengkapnya. 

    Apa Itu Performance Marketing?

    performance marketing adalah

    © Freepik.com

    Performance marketing adalah sebuah istilah yang mengacu pada metode di mana advertiser membayar perusahaan atau platform tertentu untuk menjalankan kampanye pemasaran.

    Perusahaan yang dibayar wajib memberikan hasil positif atau performance, seperti jumlah klik atau angka konversi pelanggan yang besar.

    Berbeda dengan pemasaran konvensional, jenis marketing ini digunakan secara khusus untuk mendorong, melacak, dan mengukur tindakan user, sambil mengaitkan ROI dari setiap aset, kampanye, atau aktivitas perusahaan.

    Performance marketing sendiri mencakup native advertising, sponsored advertising, affiliate marketing, social media advertising, dan search engine marketing (SEM).

    Lalu, pihak yang meletakkan iklan (advertiser) hanya akan membayar ketika ada action tertentu yang dilakukan. Dalam kata lain, ketika sudah ada hasilnya. 

    Dengan hanya membayar ketika ada tindakan yang diambil oleh user, biaya yang dikeluarkan oleh advertiser tidak terbuang sia-sia. 

    Pasalnya, mereka sudah mendapatkan hasilnya terlebih dahulu sebelum harus membayar sepeser pun.

    Istilahnya seperti penggunaan kartu kredit. Pengguna kartu hanya perlu membayar pada tanggal tertentu, ketika mereka sudah membeli sesuatu menggunakan kartu tersebut. 

    Sampai sini sudah cukup paham dasarnya, kan?

    Baca Juga: Online Marketing vs Offline Marketing, Mana yang Lebih Baik?

    Cara Kerja Performance Marketing

    © Freepik.com

    Performance marketing ini adalah pemasaran yang dijalankan di berbagai macam jenis platform.

    Platform yang paling umum digunakan adalah search engine (Google) dan media sosial (Facebook, Instagram).

    Biasanya, tiap platform akan memilih iklan mana yang akan ditampilkan, berdasarkan beragam faktor. 

    Faktor-faktor tersebut mencakup target pasar, penawaran yang kamu berikan, kualitas dan relevansi, serta conversion rate.

    Contohnya adalah Facebook advertising mementingkan jumlah penawaran, kualitas dan relevansi iklan, serta outcome yang diharapkan.

    Nah, dalam praktik performance marketing ini sendiri, terdapat empat grup yang harus bekerja secara bersamaan.

    Berikut adalah penjelasan dari masing-masing grup tersebut. 

    1. Retailer atau advertiser

    Retailer atau advertiser merupakan para pebisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasanya melalui publisher atau affiliate partner.

    2. Affiliate

    Affiliate atau publisher adalah pihak yang akan mempromosikan produk dan jasa dari para advertiser.

    Nah, affiliate ini bisa berupa blog, situs untuk review produk, atau media sosial yang dijalankan oleh influencer, misalnya.

    3. Affiliate network

    Grup selanjutnya dalam performance marketing adalah affiliate network atau “third party tracking platform”.

    Platform ini sangat penting perannya dalam hubungan antara retailer dengan affiliate.

    4. Affiliate manager

    Terakhir adalah manajer affiliate, atau biasa disebut dengan OPM (outsourced program management companies).

    Mereka bisa bekerja di dalam perusahaan atau sebuah agency

    Intinya, affiliate manager wajib mempersiapkan segala kebutuhan dari kedua belah pihak dan memastikan mereka mendapatkannya.

    Strategi dalam Platform Performance Marketing

    performance marketing adalah

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui apa itu performance marketing beserta grup yang ada di dalamnya, sekarang adalah saatnya kamu mempelajari pilihan strategi apa saja yang bisa digunakan.

    Untuk membedakan satu sama lain, retailer atau advertiser menggunakan istilah “Cost per …”, sedangkan affiliate atau publisher menggunakan “Pay per …”.

    Rangkaian strategi yang ada di bawah ini bisa kamu pilih dan sesuaikan dengan tujuan campaign yang dijalankan, pilihan platform, dan juga hasil yang diinginkan.

    1. Cost per impression (CPM)

    Strategi pertama adalah cost per impression (CPM).

    Dalam strategi ini, advertiser membayar sejumlah uang kepada publisher ketika iklan yang dipasang sudah dilihat (per 1.000 impression).

    Meskipun baru dilihat saja, setidaknya iklan tersebut sudah meningkatkan brand awareness pada target pasar yang belum mengetahui apa pun tentang advertiser tersebut.

    2. Cost per click (CPC)

    Strategi performance marketing yang kedua adalah cost per click (CPC).

    Dari istilahnya saja sudah dapat diketahui bahwa advertiser atau retailer harus membayar kepada affiliate ketika iklannya diklik oleh user.

    Baca Juga: Perhatikan Perbedaan Marketing dan Branding Demi Kemajuan Bisnismu

    3. Cost per leads (CPL)/pay per lead

    Dalam strategi ini, advertiser harus membayar ketika ada lead baru.

    Hal ini berarti ada calon user yang sign up atau setidaknya mengisi form berisikan data mereka ke situs, langsung dari iklan yang dipasang.

    Data yang dimaksud di sini bisa saja nama, email nomor telepon, dan lainnya.

    Semakin panjang dan mendetail lead yang diberikan, biasanya akan semakin tinggi juga biaya yang harus dibayarkan.

    4. Cost per acquisition (CPA)/pay per sale

    Strategi selanjutnya yang paling sering digunakan dalam performance marketing adalah cost per acquisition (bagi advertiser) dan pay per sale (dari pihak publisher).

    Para advertiser atau retailer akan membayar ke pihak publisher, ketika ada orang yang mengklik iklan, lalu melakukan tindakan yang spesifik.

    Tindakan yang dimaksud di sini mencakup pembelian barang atau jasa, mengisi formulir, intinya apa pun metrics yang ditentukan oleh pihak advertiser.

    Manfaat Menggunakannya

    Salah satu manfaat atau kelebihan utama menggunakan performance marketing adalah kamu hanya perlu membayar ketika ada hasil yang nyata. 

    Tak hanya itu, budget yang dibutuhkan biasanya juga lebih kecil atau paling tidak sesuai dengan apa yang dimiliki dan diperkirakan.

    Jadi, uang yang dikeluarkan oleh pihak advertiser sudah pasti tidak sia-sia dan risikonya jauh lebih rendah daripada harus membayar jasanya di awal.

    Manfaat lain adalah kamu bisa mengukur return on investment (ROI) secara real-time

    Ketika ada user yang mengklik iklanmu atau mengambil tindakan apa pun itu dari iklan yang dipasang, tandanya tujuanmu di awal sudah terpenuhi. 

    Nah, hal tersebut membuat kamu dapat melakukan pelacakan ROI secara langsung, serta mengetahui pembayaran yang harus dilakukan dengan jelas dan mudah.

    Baca Juga: Ikuti 7 Tren Marketing di Tahun 2020-2021 Ini agar Bisnis Makin Maju

    Itu dia penjelasan lengkap seputar performance marketing, cara kerja strategi di dalamnya, serta manfaat menggunakannya. 

    Dapat disimpulkan bahwa seperti namanya, performance marketing adalah praktik pemasaran yang didasarkan pada performa pemasaran online dan apa yang dihasilkan perusahaan.

    Nah, selain jenis pemasaran ini, ada berbagai strategi marketing lainnya yang perlu kamu ketahui. 

    Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa pelajari semuanya di Glints ExpertClass.

    Di sana, para pakar dan marketer ternama siap membagikan ilmu dan pengalaman mereka khusus untukmu di kelas kategori marketing.

    Jadi, tunggu apa lagi? Cek kelasnya dan daftar sekarang juga. Psst, kuota kelas terbatas, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait