Online Marketing vs Offline Marketing, Mana yang Lebih Baik?

Diperbarui 29 Mar 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Sebagai pemilik bisnis ataupun marketer, ada baiknya mengetahui perbedaan antara online marketing vs offline marketing.

    Saat ini, orang-orang berlomba untuk mengembangkan bisnis dengan berbagai cara, termasuk melakukan marketing secara online ataupun offline.

    Kedua hal tersebut memiliki perannya masing-masing dengan tujuan untuk menguntungkan pelaku bisnis.

    Lantas, kira-kira apa perbedaan antara online marketing dan offline marketing? Mana yang lebih baik untuk diterapkan?

    Untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut Glints telah merangkumnya untukmu.

    Mengenal Online Marketing dan Offline Marketing

    online marketing vs offline marketing

    © Pixabay.com

    Sebelum mengetahui lebih jauh mengenai perbedaan antara keduanya, mari kita bahas terlebih dahulu masing-masing pengertiannya.

    1. Pengertian marketing online

    Sebagai orang yang hidup di era serba digital, mungkin kamu sudah tidak asing dengan istilah marketing online.

    Dilansir dari Neil Patel, pada dasarnya marketing online adalah segala upaya yang dilakukan oleh perusahaan atau pelaku bisnis untuk menjangkau pelanggan lewat internet.

    Tidak hanya menjangkau pelanggan, strategi bisnis ini juga bertujuan untuk menyampaikan pesan terkait produk atau layanan yang ditawarkan kepada user.

    Di era digital, marketing online memang sering digunakan oleh banyak orang.

    Sebagai contoh, salah satu strategi marketing online adalah SEO (search engine optimization).

    Saat ini, pelaku bisnis atau marketer saling berlomba-lomba dalam memaksimalkan SEO supaya bisnisnya berada di peringkat teratas halaman Google.

    Selain SEO, ada juga strategi seperti SEM (search engine marketing). 

    Jika dalam penerapannya SEO tidak dipungut biaya apapun, SEM justru harus melakukan pembayaran kepada Google.

    Strategi marketing online lainnya yang sering kita jumpai tentu saja melalui berbagai platform media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain.

    Dari semua media sosial tersebut sering kali kita dengar istilah advertising, di mana kamu bisa melakukan marketing dengan memasang iklan di salah satu atau bahkan semua media sosial.

    Tidak hanya itu, strategi marketing juga bisa melalui email marketing, influencer marketing, lead generation, dan lain-lain.

    Jika melihat dari berbagai macam strategi di atas, bisa dibilang online marketing sangat efektif digunakan di era digital saat ini.

    Selain bisa menjangkau hingga seluruh dunia, biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan marketing online juga terbilang cukup terjangkau.

    Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ketahui Perbedaan antara Marketing dan Advertising

    2. Pengertian marketing offline

    Menurut Marketing Insider, marketing offline adalah salah satu kegiatan pemasaran yang tidak melibatkan apa yang telah diterapkan oleh marketing online.

    Strategi bisnis yang satu ini memang tidak menerapkan internet dalam menjangkau pasar.

    Pemasaran ini cenderung mengarah kepada media offline dengan tujuan membangun brand awareness dari masyarakat.

    Sebagai contoh, pemasaran melalui media seperti televisi, koran, poster, ataupun memasang billboard di pinggir jalan.

    Meskipun saat ini era sudah serba digital, bisa dibilang strategi ini masih efektif dilakukan sampai saat ini.

    Sayangnya, untuk menerapkan marketing offline biasanya biayanya cukup mahal. Bahkan, lebih mahal daripada marketing online.

    Akan tetapi, dampak yang diberikan sangat besar bagi perkembangan bisnis perusahaan.

    Online Marketing vs Offline Marketing

    online marketing vs offline marketing

    © Freepik.com

    Nah, setelah mengetahui pengertian dari keduanya, kini saatnya berlanjut kepada pembahasan online marketing vs offline marketing.

    Jika dirunut dari pembahasan di atas, kira-kira ini dia letak perbedaan online marketing dan offline marketing:

    1. Media yang digunakan

    Marketing online cenderung menggunakan media yang berbau online, seperti media sosial, media online, dan sebagainya.

    Sementara itu, marketing offline justru lebih berfokus kepada media-media seperti televisi, koran, poster, dan lain-lain

    Baca Juga: Inbound vs. Outbound Marketing: Pelajari Perbedaannya di Sini!

    2. Jangkauan pengguna

    Tidak bisa dimungkiri, dengan internet kamu dapat menjangkau pengguna bahkan hingga seluruh dunia.

    Hal ini berbeda dengan marketing offline yang mungkin jangkauannya hanya berada di area-area tertentu.

    Kira-kira dari penjelasan di atas, mana yang lebih baik untuk diterapkan? Marketing online atau marketing offline?

    Semua kembali lagi pada kebutuhan bisnis. Meskipun marketing offline saat ini tidak terlalu populer, hingga kini masih banyak perusahaan yang menggunakannya karena memberikan dampak yang besar.

    Baca Juga: Langkah-langkah Belajar Digital Marketing Bagi Pemula

    Demikian penjelasan singkat mengenai online marketing vs offline marketing.

    Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karenanya, keduanya masih efektif untuk digunakan dalam strategi marketing perusahaan ataupun pelaku bisnis.

    Nah, selain informasi mengenai online marketing vs offline marketing, kamu masih bisa mendapatkan informasi lainnya seputar marketing lewat Glints.

    Caranya bagaimana? Kamu tinggal berlangganan secara gratis newsletter blog dari Glints. Nanti, informasi tersebut akan langsung masuk ke dalam inbox emailmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk sign up dan dapatkan informasinya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait