Inbound vs. Outbound Marketing: Pelajari Perbedaannya di Sini!

Diperbarui 17 Mar 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Secara singkat, mungkin kamu melihat perbedaan antara strategi inbound dan outbound marketing hanya dari pendekatannya saja.

    Namun, apakah hanya sebatas itu? Tentu tidak.

    Glints sudah menyiapkan berbagai macam perbedaan di antara kedua strategi marketing ini.

    Yuk, simak lebih lanjut!

    Apa Itu Inbound dan Outbound Marketing?

    perbedaan inbound dan outbound marketing

    © Freepik.com

    Sebelum mengetahui perbedaan di antara keduanya, Glints akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu inbound marketing dan outbound marketing.

    Dilansir dari Wordstream, outbound marketing adalah jenis marketing yang mengharuskan perusahaan menjangkau calon pelanggannya sendiri. 

    Strategi yang dilaksanakan kurang lebih mencakup penyebaran brosur, iklan di televisi, dan menjalankan telemarketing ke banyak orang. 

    Sedangkan inbound marketing menurut Marketo adalah strategi pemasaran yang menggunakan berbagai macam jenis marketing lainnya.

    Mulai dari content marketing, search engine optimization (SEO), media sosial, dan masih banyak lagi.

    Pendekatan yang dilakukan lebih digital dan terkini, jika dibandingkan dengan strategi outbound marketing.

    Baca Juga: Menyusun Strategi Social Media Marketing yang Tepat dan Efektif

    Perbedaan Inbound dan Outbound Marketing

    perbedaan inbound dan outbound marketing

    © Freepik.com

    Setelah mengetahui pengertian masing-masing strategi secara singkat, sekarang saatnya kamu mengetahui perbedaan di antara inbound dan outbound marketing.

    1. Pendekatannya

    Perbedaan pertama adalah cara pendekatannya.

    Seperti yang sudah sempat disebutkan di awal, outbound marketing menjangkau siapa pun itu (baik calon pelanggan maupun bukan).

    Inbound marketing menggunakan strategi di mana konten yang dibuat bisa menarik calon pelanggan.

    Dengan cara ini, konsumen yang datang jadi lebih berkualitas dan lebih mungkin membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

    2. Target yang dituju

    Perbedaan kedua terletak pada target yang dituju.

    Dilansir dari Weidert, perbedaannya adalah strategi inbound menarik target orang yang tertarik untuk melihat konten yang dibuat, sedangkan outbound hanya menjelaskan produk yang dijual saja.

    Sebagai contoh, ada dua perusahaan berbeda, yaitu A dan C. Mereka sama-sama menjual produk kebersihan. 

    Perusahaan A membuat konten yang menjelaskan berbagai macam produk kebersihan, manfaatnya, dan mana dari produknya yang bisa dibeli.

    Di sisi lain, perusahaan B membuat konten yang menjelaskan produk yang ingin dijual saja tanpa memikirkan calon pelanggan yang ingin membeli produk tersebut.

    3. Interaksi dengan konsumen

    Cara interaksi dengan konsumen merupakan perbedaan selanjutnya dari strategi inbound dan outbound marketing.

    Dalam praktik inbound marketing, komunikasi antara marketer dan calon pelanggan berjalan dua arah.

    Berhubungan dengan poin sebelumya, inbound marketing memikirkan apa yang dibutuhkan oleh calon pelanggan.

    Jadi, apa yang dicari oleh calon konsumen bisa ditemukan dalam konten yang dibuat. 

    Sedangkan komunikasi outbound marketing lebih satu arah.

    Alih-alih melakukan soft-selling, outbound marketing cenderung menggunakan teknik hard selling dalam menjual produknya.

    Contohnya adalah penggunaan telemarketing dan membicarakan seputar produk yang dijual, tanpa peduli orang yang dihubungi tertarik atau tidak.

    Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ketahui Perbedaan antara Marketing dan Advertising

    4. Medium strategi

    Perbedaan selanjutnya terletak pada medium yang digunakan untuk menjalankan strategi inbound dan outbound marketing.

    Dilansir dari Outbrain, medium yang digunakan antara lain adalah blog, media sosial, dan juga influencer marketing.  

    Sedangkan medium untuk menjalankan outbound marketing adalah billboard, brosur, majalah, iklan televisi, dan masih banyak lagi.

    5. Hasilnya

    Perbedaan yang terakhir adalah hasil dari kedua strategi ini. Manakah yang lebih efektif?

    Dilansir dari Hubspot, outbound marketing akan menjangkau siapa pun itu, meskipun mereka tidak termasuk ke dalam qualified lead.

    Sedangkan inbound marketing menggunakan strategi yang memungkinkan lead berkualitas menemukan konten yang mereka buat.

    Baca Juga: Yuk, Pahami KOL Management dan Berbagai Fungsinya di Dunia Marketing

    Itu dia penjelasan mengenai perbedaan antara strategi inbound dan outbound marketing.

    Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa inbound marketing jauh lebih efektif dari outbound marketing.

    Selain hemat tenaga, waktu, dan biaya, inbound marketing dipercaya lebih tepat sasaran dalam praktiknya.

    Setelah mempelajari ini, apakah kamu ingin memperdalam pengetahuan seputar dunia marketing? Jika jawabannya adalah iya, kamu bisa langsung mengikuti Glints Expert Class.

    Glints Expert Class adalah kelas yang akan dibawakan oleh pakar di bidang marketing.

    Kamu bisa mendapatkan pengetahuan dan insight terbaru dari profesional yang sangat kredibel.

    Tunggu apa lagi? Segera cari kelas marketing yang kamu inginkan, jangan sampai kelewatan kesempatan emas ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.7 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait