CPR: Apa Itu, Hal yang Perlu Diperhatikan, & Cara Melakukannya

Tayang 06 Agu 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Kejadian seperti henti jantung dan pernapasan dapat terjadi kapan saja, seperti saat kamu bekerja. Maka dari itu, prosedur pertolongan pertama seperti CPR atau resusitasi jantung paru adalah hal yang sangat perlu dipelajari.

    Mungkin kamu sendiri sudah pernah mendengar tentang CPR sebelumnya dan sudah mengetahui fungsinya untuk menolong orang lain.

    Namun, hal yang mungkin belum kamu mengenal betul adalah cara melakukannya.

    Nah, mengutip sumber-sumber tepercaya, kali ini Glints akan jabarkan seluk-beluk dari CPR

    Mulai dari definisinya, hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukannya, dan langkah-langkah melakukannya dengan benar.

    Yuk, simak semua informasinya di bawah ini!

    Apa Itu CPR?

    Menurut situs resmi Red Cross, CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau resusitasi jantung paru adalah prosedur keselamatan yang digunakan saat seseorang dalam keadaan henti jantung.

    Karena kondisi ini, jantung seseorang tidak mampu menyirkulasikan darah ke organ-organ tubuhnya.

    Tujuan dari prosedur ini adalah meniru fungsi jantung normal untuk memompa asupan oksigen ke otak, ginjal, dan organ lainnya.

    Mengapa harus demikian? Sebab, aliran darah yang berhenti bisa menyebabkan kerusakan otak dan berpotensi menyebabkan kematian dalam waktu 8 hingga 10 menit.

    Menurut American Heart Association, setiap tahunnya ada 35o.000 orang yang meninggal dunia karena kondisi henti jantung.

    Nah, hal yang dapat dilakukan setiap orang untuk bisa mengurangi angka tersebut adalah dengan mempelajari CPR.

    CPR sendiri juga sudah terbukti bisa meningkatkan angka keselamatan dari henti jantung hingga 2-3 kali lipat.

    Secara umum, ada dua jenis CPR yang umum dilakukan, yaitu CPR dengan tangan saja dan dengan bantuan pernapasan.

    Pernapasan buatan diberikan agar asupan oksigen yang diperlukan otak tetap terjaga, sehingga mengurangi risiko kerusakan otak.

    Perlu diketahui bahwa kompresi dada dalam CPR ini harus dilakukan secara kuat dan cepat. Akibatnya, akan ada risiko membuat seseorang mengalami patah tulang rusuk atau luka pada organ.

    Walaupun begitu, risiko tersebut tentu lebih baik ketimbang kematian karena tidak melakukan resusitasi jantung paru saat diperlukan.

    Baca Juga: 10 Makanan Penambah Darah, Solusi Atasi Anemia

    Hal yang Perlu Diperhatikan

    Karena nyawa seseorang dapat bergantung pada CPR, sebelum melakukannya ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.

    Menurut Saint John Ambulance, kamu bisa gunakan singkatan DR-ABC untuk melakukan survei situasi terlebih dahulu sebelum melakukan resusitasi jantung paru.

    DR-ABC sendiri merupakan singkatan dari danger, response, airway, breathing and circulation.

    1. Danger (periksa keamanan lokasi sekitar)

    Tahap pertama saat melakukan survei situasi adalah memperhatikan apakah lokasi dan lingkungan di sekitar korban aman.

    Jika korban yang tak sadarkan diri berada di area ramai, sebaiknya evakuasi korban terlebih dahulu ke tempat yang lebih aman.

    2. Response (periksa kesadaran korban)

    Response di sini memiliki arti memeriksa kesadaran korban untuk mengetahui apakah korban sedang sadar atau tidak.

    Kamu bisa menggunakan metode menepuk dan menggoyangkan tubuh korban secara perlahan sambil berkomunikasi dengan bertanya.

    Jika korban masih dalam memberi gerakan atau membuka mata, tetap buat korban sadarkan diri hingga bantuan tiba.

    3. Airway (evaluasi jalur pernapasan)

    Setelah mengetahui tingkat kesadaran korban, pastikan bahwa ia memiliki jalur pernapasan yang baik dan terbuka.

    Kamu bisa membuka jalur pernapasan dengan menempatkan satu tangan di dahi dan dua jari di bagian dagu korban. Lalu, miringkan kepala korban ke belakang.

    Coba perhatikan apakah ada sesuatu yang mengganggu jalur pernapasan seperti mulut dan hidung korban.

    4. Breathing (Periksa pernapasan)

    Untuk mengetahui apakah korban sedang bernapas atau tidak, kamu bisa mencoba mendekatkan telingamu ke arah mulut korban dan dengar apakah terdapat suara napas.

    Perhatikan juga apakah ada terasa embusan napas di area pipimu dan apakah ada pergerakan di area dadanya.

    Jika korban tidak bernapas dan tak sadarkan diri, segera hubungi layanan darurat dan mulai melakukan CPR.

    5. Circulation (periksa kondisi tubuh korban)

    Jika korban bisa bernapas dengan normal, kamu dapat lanjut pada tahap circulation atau periksa apakah ada bagian tubuh yang mengalami pendarahan.

    Apabila kamu menemukan pendarahan, berikan tekanan pada area yang terluka.

    Baca Juga: Defisit Kalori: Pengertian, Cara Menghitung, dan Tips Utamanya

    Cara Melakukan CPR

    Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada dua jenis CPR yang dapat dilakukan. Berikut adalah penjelasan dan cara melakukannya:

    1. CPR dengan tangan 

    Seperti namanya, CPR dengan tangan adalah pertolongan pertama yang hanya membutuhkan kedua tanganmu saja.

    CPR ini juga dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa memiliki sertifikasi atau pelatihan ujar CDC.

    Nah, cara melakukannya sendiri menurut NHS adalah:

    • Berlututlah di samping korban. Letakkan tumit tanganmu di atas tulang dada.
    • Letakkan telapak tanganmu yang lain di atas tangan pertama.
    • Masukkan jari-jarimu tanga yang ada di atas ke dalam sela-sela jari tangan pertama.
    • Posisikan dirimu hingga bahu berada tepat di atas tanganmu dan buat posisi siku menjadi lurus.
    • Dengan menggunakan berat badanmu (bukan hanya lengan), dorong lurus ke bawah sejauh 5 hingga 6 cm pada dada korban dan lepaskan. Satu gerakan dorongan dan lepasan dihitung 1 kompresi.
    • Ulangi kompresi ini sebanyak 100-120 kali per menit dengan kecepatan 1-2 tekanan per detik hingga bantuan medis tiba.

    2. CPR dengan bantuan pernapasan

    CPR yang dilakukan dengan tambahan bantuan napas dapat dilakukan oleh orang yang sudah mendapatkan pelatihan untuk melakukannya ujar Cleveland Clinic.

    Cara melakukannya sendiri cukup serupa dengan sebelumnya, tetapi tentunya ada sedikit perbedaan pada beberapa langkah. Berikut adalah langkah-langkahnya:

    • Letakkan tumit tangan pertama di tengah dada korban dan kunci tangan keduamu di atas tangan pertama.
    • Dengan posisi bahu tepat di atas tanganmu dan siku yang lurus, dorong dada korban ke bawah sejauh 5-6 cm sebanyak 100 hingga 120 kompresi per menit.
    • Setiap 30 kompresi, berikan 2 napas buatan melalui mulut ke mulut.
    • Untuk melakukannya, miringkan kepala korban dengan perlahan dan angkat dagunya dengan 2 jari. Kemudian, cubit hidung korban.
    • Ambil napas dengan mulutmu, tutup, dan letakkan ke mulut korban. Tiup dengan  kuat ke dalam mulut korban selama sekitar 1 detik.
    • Periksa apakah dada korban bergerak naik turun seperti sedang bernapas.
    • Berikan 2 napas bantuan lagi.
    • Lanjutkan siklus 30 kompresi dada dan 2 napas buatan hingga korban mulai pulih atau bantuan darurat tiba.
    Baca Juga: 10 Makanan yang Mengandung Kalium atau Potasium

    Tidak ada ruginya kamu memiliki ilmu resusitasi jantung paru atau CPR untuk melakukan pertolongan pertama. Sebab, mungkin saja suatu saat nanti kamu akan berhadapan dengan situasi di mana kamu membutuhkannya.

    Walaupun kamu mungkin masih amatir dan tidak terlalu tahu betul cara melakukan CPR, akan tetap lebih baik untuk coba melakukannya daripada hanya diam saja.

    Nah, Glints punya masih banyak informasi bermanfaat lain seputar kesehatan yang harus kamu ketahui.

    Mulai dari informasi seputar makanan, gizi, olahraga, hingga pola tidur sehat bisa kamu temukan dan baca.

    Menarik, bukan? Yuk, segera temukan semua ragamnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait