Portofolio Social Media Specialist: Cara Membuat & Contohnya
Isi Artikel
Pekerjaan yang cukup banyak dicari saat ini adalah social media specialist. Meski begitu, banyak yang belum tahu tentang contoh portofolio social media specialist dan cara menyusunnya.
Jika kamu tertarik untuk pada bidang tersebut, membuat portofolio yang menarik adalah hal pertama yang harus kamu lakukan.
Faktanya, social media specialist adalah pekerjaan yang memerlukan skill management, copywriting, dan desain visual yang tentu tidak bisa dilihat dari CV saja.
Oleh karena itu, kamu harus bisa membuat portofolio yang menunjukkan bahwa kamu memiliki skill–skill tersebut.
Selain itu, portofolio juga dapat membuatmu terlihat unik di mata rekruter dibanding kandidat lain ketika melamar pekerjaan.
Jangan khawatir, Glints akan membahas cara membuat portofolio social media specialist beserta contohnya.
Cara Membuat Portofolio Social Media Specialist
Sebelum masuk kepada contoh, sebaiknya kamu mengetahui dahulu cara dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat membuat portofolio social media specialist.
1. Tuliskan deskripsi singkat tentang dirimu
Layaknya sebuah CV, biografi atau deskripsi singkat mengenai penulis adalah bagian pertama pada portofolio social media specialist.
Dilansir Indeed, kamu dapat menemukan informasi seperti:
- nama dan pekerjaan saat ini
- pengalaman kerja sebelumnya
- tujuan karier
- informasi lain seperti hobi dan minat
Tujuan utama daripada biografi singkat ini adalah untuk memberikan personal branding yang baik dan menarik perhatian rekruter.
2. Masukkan pengalaman kerja
Setelah memasukkan biografi, kamu dapat lanjut untuk menulis pengalaman kerja kamu sebelumnya beserta deskripsi pekerjaannya dengan singkat.
Jika kamu memiliki banyak pengalaman, pilihlah pengalaman-pengalaman yang paling relevan dengan posisi social media specialist.
Hal ini terutama jika kamu memiliki pengalaman mengelola social media sebelumnya dan telah meraih pencapaian yang besar seperti membantu menaikkan traffic.
3. Sertakan skill-skill yang dimiliki
Jangan lupa juga untuk menyertakan skill–skill yang relevan. Hal itu seperti mengoperasikan Canva atau Figma pada portofolio social media specialist-mu.
Menurut Social Media Pro, menulis skill seperti copywriting dan desain grafis adalah cara yang efektif untuk menarik perhatian pelamar maupun klien jika kamu bekerja sebagai freelance.
Saat menyusun halaman ini, kamu disarankan untuk menggunakan gambar atau icon untuk menjelaskan skill-mu dan dibanding kalimat yang panjang.
Dengan begitu, portofolio yang kamu susun akan terlihat lebih ringkas dan profesional.
4. Tampilan proyek yang pernah dikerjakan
Halaman selanjutnya yang harus disertakan pada portofolio adalah proyek yang pernah dikerjakan, terutama proyek yang berhubungan dengan mengelola media sosial.
Selain menyebutkan proyek, kamu juga dapat menunjukkan screenshot daripada proyek tersebut sebagai bukti nyata.
Namun, sekali lagi, jangan tunjukkan semua proyek yang pernah dilakukan. Pilihlah beberapa yang relevan di mana kamu telah memberikan kontribusi yang besar.
5. Masukkan kontak personalmu
Sama pentingnya dengan hal-hal di atas, kontak personal seperti alamat email dan nomor telepon juga penting untuk disertakan pada portofolio.
Kamu juga bisa memasukkan media sosial yang dimiliki seperti Instagram maupun LinkedIn supaya mempermudah pembaca untuk menghubungi kamu.
Jika kamu memiliki blog pribadi, kamu bisa sertakan juga sebuah link menuju blog tersebut.
6. Buat tampilan yang unik dan mudah dibaca
Portofolio yang kamu susun harus memiliki tampilan visual yang unik namun tetap enak dibaca.
Hal ini juga berguna untuk menunjukkan kepada pembaca skill desain visual yang telah kamu miliki.
Tentu kamu dapat berkreasi sekreatif mungkin dalam portofolio ini, tetapi ingatlah untuk mempertimbangkan sudut pandang pembaca.
Jika membutuhkan bantuan, mintalah keluarga atau teman untuk menilai apakah portofolio yang dikerjakan sudah enak dibaca atau belum.
7. Cek kembali portofolio
Setelah selesai menyusun semua isinya, langkah terakhir yang perlu kamu lakukan adalah mengecek kembali isi portofolio.
Cek semua bagian dari awal hingga akhir supaya jangan ada satu pun informasi yang salah ataupun typo.
Kesalahan yang kecil saja pada penulisan ataupun tampilan visual dapat membuatmu terlihat tidak profesional.
Contoh Portofolio Social Media Specialist
Ada dua bentuk portofolio yang dapat kamu gunakan, yaitu dalam bentuk website atau dalam bentuk pdf yang dapat di-download.
Berikut adalah contoh dari kedua bentuk portofolio tersebut.
Portofolio oleh Miranda Vasquez
Portofolio yang dibuat oleh Miranda Vasquez adalah contoh portofolio social media specialist dalam bentuk website.
Pada bagian awal, Miranda menuliskan biografi berisi minat dan tujuan kariernya. Selanjutnya, ia memberikan contoh proyek yang pernah ia lakukan.
Portofolio oleh Julia Babicheva
Julia Babicheva memberikan portofolio dalam bentuk pdf yang dapat di-download.
Dalam portofolio ini, Julia mulai dengan deskripsi singkat dan lanjut pada pengalaman kerja serta keahliannya. Pada bagian akhir, ia memberikan call-to-action “get in touch”.
Itulah penjelasan Glints mengenai cara membuat dan contoh portofolio social media specialist.
Menulis sebuah portofolio bukanlah hal yang dilakukan sekali saja. Kamu harus tetap meng-update portofoliomu saat mendapatkan pengalaman atau proyek yang baru.
Dengan begitu, kamu akan lebih memiliki daya saing dan nilai jual yang tinggi untuk melamar pekerjaan.
Selain portofolio yang memukau, kamu juga harus memiliki CV ciamik untuk mendapat pekerjaan social media specialist impian.
Jangan khawatir, Glints Blog punya contoh dan template-nya untukmu. Kamu bisa meniru contoh dan template-nya untuk dapatkan pekerjaan idaman.
Yuk, cek contoh dan download template-nya di sini!