Cloud Architect: Arti, Tanggung Jawab, Skill Wajib, dan Sertifikasinya

Diperbarui 08 Nov 2023 - Dibaca 13 mnt

Isi Artikel

    Dengan berkembangnya penyedia cloud service di Indonesia, tidak heran jika profesi cloud architect adalah salah satu yang paling diminati di bidang IT.

    Cloud service adalah sebuah layanan penyimpanan dan pusat data digital yang berbasis internet.

    Dengan adanya cloud, perusahaan bisa menyimpan, mengoperasikan, dan mengelola data secara virtual.

    Beberapa contoh penyedia cloud service yang mungkin pernah kamu dengar adalah Google Cloud, Oracle, dan Amazon Web Service.

    Ada pula Lintasarta, Biznet Gio Cloud, dan Telkom Cloud yang merupakan buatan orang Indonesia.

    Nah, untuk membangun sebuah cloud service tentunya dibutuhkan seorang cloud architect

    Yuk, pelajari mengenai tugas dan tanggung jawabnya di bawah ini!

    Apa itu Cloud Architect?

    © Freepik.com

    Cloud architect adalah seseorang yang membuat rancangan dari semua struktur dan komponen sebuah cloud service agar beroperasi dengan baik serta mudah diakses oleh klien, mengutip Cloud Academy.

    Ini termasuk merancang infrastruktur platform front-end dan back-end, sistem pengiriman dan penyimpanan datanya, sistem keamanan, sampai mendesain jaringannya.

    Ketika digabungkan, elemen-elemen ini nantinya akan membentuk sebuah cloud service platform.

    Dalam prakteknya, cloud architect tidak bekerja sendirian.

    Mereka akan bekerja sama dengan cloud engineer untuk membuat cloud service berdasarkan perencanaan bersama klien.

    Bisa dibilang, cloud architect adalah sosok mastermind, karena ia yang membuat gambaran bagaimana dan seperti apa seharusnya cloud itu berfungsi serta fitur-fitur apa yang harus ada.

    Kemudian, cloud engineer adalah eksekutor yang bertugas untuk membangunnya sesuai rancangan sang arsitek.

    Baca Juga: Berkenalan dengan Profesi Solution Architect: Definisi dan Tanggung Jawabnya

    Tugas Seorang Cloud Architect

    cloud service indonesia

    © Rawpixel.com

    Tugas seorang cloud architect tidak berhenti sampai di perancangan struktur.

    Cloud architect juga bertanggung jawab untuk membangun strategi maintenance dan manajemen jaringan dari cloud service.

    Selain itu, melansir Better Team, gambaran besar tugas cloud architect adalah:

    • mengelola proses adaptasi dari strategi cloud
    • mengevaluasi dan mengembangkan platform cloud secara teratur, termasuk maintenance hardware dan software-nya
    • menawarkan panduan dalam teknis flow infrastrukturnya, termasuk transfer aplikasi massal ke cloud
    • bekerja sama dengan departemen IT security untuk memantau privasi cloud perusahaan
    • menanggapi masalah teknis secara profesional dan tepat waktu
    • mengidentifikasi solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan strategis perusahaan atau klien

    Skill yang Dibutuhkan Cloud Architect

    cloud computing adalah

    © Freepik.com

    Profesi ini biasanya memiliki background pendidikan sarjana ilmu komputer, computer engineering, dan teknik informatika (IT).

    Seorang cloud architect juga harus berbekal pengalaman kerja merancang, melaksanakan, dan mendukung cloud computing atau di bidang teknis serupa minimal sekitar 3-5 tahun.

    Idealnya seorang cloud architect memiliki pengetahuan mumpuni tentang sistem operasi, seperti Linus, Unix, Solaris, Ubuntu, atau Windows.

    Akan lebih baik lagi jika disertai pengalaman sebagai administrator atau arsitek di salah satu sistem tersebut.

    Baca Juga: 10 Jenis Skill yang Bisa Bantu Kamu Bertahan di Dunia Kerja

    Selain itu, merangkum Ring Central, kualifikasi dan skill lain yang dibutuhkan untuk melamar posisi cloud architect adalah:

    • Punya pemahaman yang baik tentang jaringan, termasuk TCP/IP, HTTP, DNS, IT addresses, dan lain sebagainya. Bisa dibilang, ini adalah kualifikasi yang paling penting untuk dipenuhi.
    • Memiliki pengetahuan tentang open-source tools seperti Kubernetes dan Docker.
    • Memahami bahasa pemrograman, seperti SQL, Java, JavaScript, .Net, Perl, Phyton, dan Ruby.
    • Mengerti tentang data storage. Seorang cloud architect perlu memahami bagaimana dan kapan harus menggunakan pusat data. Pemahaman ini melibatkan pengetahuan tentang perangkat keras, wadah penyimpanan, dan infrastrukturnya.
    • Memahami cybersecurity. Keamanan data adalah fitur cloud yang sangat penting. Memiliki pengetahuan tentang konsep security, seperti firewall dan fungsinya adalah salah satu prasyarat yang harus dimiliki cloud architect.
    • Berpengalaman di ITSM, I&O, otomatisasi, manajemen, dan tata kelola vendor.
    • Memiliki soft skill seperti komunikasi, kolaborasi, dan pendelegasian tugas.
    • Punya sertifikasi sebagai seorang cloud architect profesional.

    Nah, apa saja sertifikasi yang dibutuhkan oleh cloud architect? Yuk cek selengkapnya di bawah ini.

    Sertifikasi Cloud Architect

    Sertifikasi menandakan kamu mempunyai pengetahuan yang kuat tentang seluk-beluk layanan penyedia cloud.

    Untuk mendapatkan sertifikasi ini, kamu harus lebih dulu mengikuti dan lulus ujian cloud architect.

    Melansir Cloud Academy, ada banyak platform yang menawarkan ujian sertifikasi cloud architect, antara lain:

    1. AWS Certified Solutions Architect – Associate

    © aws.amazon.com

    Ujian AWS Certified Solutions Architect – Associate adalah sertifikasi yang ditawarkan oleh Amazon Web Services (AWS) untuk cloud dan solution architect, baik pemula serta profesional.

    Ujian ini mencakup penerapan sistem AWS, praktik terbaik AWS, dan banyak topik lainnya.

    Termasuk pula mencari tahu seberapa baik skill teknismu dalam merancang dan men-deploy sistem yang dapat diskalakan.

    2. Microsoft Azure

    Memiliki sertifikasi Microsoft Azure Solutions Architect membuktikan kamu miliki keahlian dalam komputasi, jaringan, penyimpanan, dan keamanan untuk merancang solusi yang berjalan di Azure.

    Untuk mendapatkan sertifikasi Azure Solutions Architect, kamu harus lulus dua ujian: AZ-300 dan AZ-301.

    Ujian AZ-300 berfokus pada teknologi Azure, dan ujian AZ-301 berfokus pada desain.

    3. Google Cloud Platform

    Sertifikasi cloud architect dari Google Cloud Platform mengukur kecakapan individu dalam melakukan pekerjaan tertentu menggunakan teknologi Google Cloud.

    Ujian ini menilai seberapa baik pengetahuan, keterampilan, dan kemampuanmu untuk menjadi cloud architect menggunakan metode standar industri yang dikembangkan secara ketat.

    Dengan sertifikasi profesional, cloud architect diharapkan dapat merancang, mengembangkan, serta mengelola layanan yang kuat, aman, skalabel, mudah diakses, dan dinamis untuk mendukung tujuan bisnis klien.

    Baca Juga: 6 Tools yang Perlu Dikuasai untuk Dukung Proses Data Management

    Proyeksi Karier Cloud Architect

    machine learning engineer

    © Freepik.com

    Cloud architect dipercaya punya prospek yang menjanjikan, dengan meningkatkan kebutuhan layanan cloud dalam perusahan teknologi.

    Selain itu juga banyak bisnis yang menyadari pentingnya cloud dalam menyimpan dan mengakses data dalam skala besar.

    Artinya kebutuhan terhadap SDM dalam bidang ini pun terus mengalami peningkatan.

    Cloud architect yang mengantongi sertifikasi profesional pada umumnya dapat bekerja di perusahaan penyedia cloud service itu sendiri, seperti AWS dan Google Cloud Platform.

    Selain itu, cloud architect juga banyak diincar oleh perusahaan medis untuk membantu mereka memetakan dan merancang solusi pada sistemnya.

    Misalkan, untuk memetakan genom dan memprediksi penyakit dari gejala-gejalanya.

    Perusahaan yang bergerak di bidang traveling atau hiburan seperti Traveloka dan Netflix juga membutuhkan cloud architect untuk meng-hosting layanan mereka.

    Baca Juga: Siap-siap, Ini Prediksi 6 Tren Dunia Kerja Tahun 2022

    Itulah serba-serbi profesi cloud architect yang telah Glints rangkum untuk kamu.

    Tertarik untuk menggeluti karier sebagai cloud architect?

    Perdalam ilmu dan pengetahuanmu dengan artikel-artikel yang tersedia di Glints Blog.

    Klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikel terkait cloud dan teknologi, sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait