Yuk, Kenali Perbedaan Wireframe, Mockup, dan Prototype!

Tayang 31 Mei 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Perbedaan wireframe, mockup, dan prototype sering kali sulit dipahami banyak orang. 

    Ketiganya memang serupa, tetapi tak sama. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami apa saja perbedaan dari tiga hal ini.

    Wireframe, mockup, dan prototype merupakan istilah yang sering digunakan dalam proses desain sebuah produk.

    Ketiga hal ini sering dianggap mirip atau bahkan sama karena sama-sama merupakan bagian dari perancangan produk.

    Padahal, wireframe, mockup, dan prototype merupakan tahapan yang berbeda-beda dalam desain.

    Baca Juga: Tetarik pada Desain Produk? Pahami Definisi, Proses, dan Hal-Hal Pentingnya

    Wireframe

    wireframe

    © Mockplus.com

    Untuk memahami perbedaan wireframe, mockup, dan prototype, kamu harus terlebih dahulu mengerti apa itu wireframe.

    Menurut Mockplus, wireframe adalah sketsa kasar yang menggambarkan sebuah situs atau aplikasi.

    Wireframe bisa digambar secara manual dengan pensil atau pulpen di atas kertas.

    Bahkan, kamu pun bisa membuat wireframe di papan tulis.

    Wireframe tidak berwarna dan hanya merupakan kerangka dari ide yang akan dikembangkan.

    Untuk tahap awal desain, wireframe sangat penting dan bisa memudahkan proses selanjutnya.

    Manfaat dari wireframe adalah untuk:

    • mempresentasikan konten utama situs atau aplikasi
    • menentukan garis besar struktur situs dan layout
    • menampilkan user interface dasar situs atau aplikasi yang akan dibuat

    Jika kamu ingin merancang wireframe lebih baik, terdapat tool digital yang dapat digunakan.

    Dengan tool pembuat wireframe, desain kasar yang dibuat akan dapat terlihat lebih rapi dan jelas.

    Bagi desainer produk atau manajer produk, wireframe merupakan tool penting untuk komunikasi dan visualisasi konsep produk.

    Selain itu, ia juga mempermudah proses menjelaskan pada tim desain produk.

    Hal tersebut juga jadi cara mudah untuk memperoleh masukan atau kritik mengenai desain sebelum beranjak ke tahap selanjutnya.

    Mockup

    mockup

    © Pexels.com

    Setelah desain wireframe dibuat dan disetujui, proses desain selanjutnya adalah pembuatan mockup berdasarkan wireframe.

    Dibanding wireframe, mockup menampilkan user interface yang lebih jelas beserta rincian visual lainnya.

    Perbedaan wireframe, mockup, dan prototype tidak terlalu jauh, hanya saja tingkat detailnya berbeda-beda.

    Jika dianalogikan, wireframe adalah cetak biru sebuah bangunan, sementara mockup adalah model bangunan tersebut.

    Mockup bersifat statis sehingga tidak dapat diklik.

    Jadi, fokus dari mockup adalah penampilan dari desain produknya.

    Dengan mockup, desainer dan developer produk dapat melihat rancangan produk yang lebih nyata dan jelas dibanding wireframe. Pasalnya, mockup sudah cukup dekat dengan desain akhir.

    Kegunaan dari desain mockup adalah untuk komunikasi, diskusi, kolaborasi, dan mendapatkan masukan mengenai desain sejauh ini.

    Ketika proses mockup, kesalahan-kesalahan yang tidak terlihat pada desain wireframe akan dapat diidentifikasi dan diperbaiki.

    Pada mockup, desain sudah menunjukkan warna, style, gambar, tipografi, tombol, teks, konten layout, spacing, dan navigasi yang lengkap.

    Untuk membuat mockup yang bagus, kamu bisa menggunakan bantuan tool seperti Photoshop, Sketch, ataupun MockFlow.

    Pada proses mockup, kamu harus memastikan bahwa pengguna situs atau aplikasi yang sedang dikembangkan dapat berinteraksi dengan mudah dengan semua elemen desain yang ada.

    Jika terdapat kendala, kesalahan, maupun hal-hal lain yang dapat diperbaiki, segera lakukan pada proses mockup.

    Sebab, ketika masuk ke proses coding, akan lebih sulit dan juga mahal untuk memperbaiki kesalahan pada rancangan desain.

    Baca Juga: Mendalami Adobe XD, Aplikasi Desain dan Prototype untuk Membuat Produk

    Prototype

    prototype

    © Pexels.com

    Setelah desain mockup disetujui, proses selanjutnya adalah membuat prototype.

    Dibanding mockup, prototype sudah semakin dekat dengan tampilan produk akhir.

    Prototype bersifat interaktif, hal ini yang menjadi perbedaan paling besar dengan wireframe dan mockup, di mana kedua rancangan sebelumnya hanya bersifat statis.

    Menurut Aha!, rancangan satu ini sudah menunjukkan bagaimana user berinteraksi dengan fitur atau produk baru.

    Jika masih ditemukan kesalahan maupun kendala pada prototype, desainer UI dan UX perlu segera memperbaikinya sebelum developer mulai merancang kode untuk merealisasikan desain ini.

    Prototype penting karena menampilkan rancangan produk yang realistis.

    Dengan prototype yang dirancang sedekat mungkin dengan produk akhir, kamu bisa menghemat waktu dan uang.

    Pasalnya, dengan prototype, identifikasi kesalahan dapat dilakukan pada tahap awal sebelum pengembangan produk.

    Rancangan prototype yang telah dibuat bisa membantumu memahami lebih baik tentang kebutuhan pengguna. 

    Orang-orang dapat mencoba produk yang sedang kamu kembangkan dan menemukan apa kekurangan atau hal yang dapat dikembangkan lebih jauh pada desain yang dibuat.

    Prototype memudahkanmu untuk fokus pada kemudahan penggunan situs dan fungsionalitasnya.

    Bahkan, prototype bisa membantu desainer menemukan ide desain baru saat melakukan tes pada prototype situs atau aplikasi.

    Jika kamu ingin mendesain prototype, kamu bisa mencoba menggunakan tool seperti Mockplus, Invision, atau Justinmind.

    Ketiga tool ini tidak sulit digunakan khususnya untuk pengguna yang tidak berpengalaman dalam desain prototype.

    Baca Juga: Ingin Membuat Mockup Desain? Ketahui 10 Aplikasi Ini!

    Nah, itu tadi sekilas perbedaan wireframe, mockup, dan prototype.

    Semuanya merupakan tahap penting untuk dapat membuat desain yang tidak hanya terlihat bagus tetapi juga fungsional dan nyaman bagi pengguna.

    Apakah kamu sudah memahami perbedaan wireframe, mockup, dan prototype

    Jika ingin belajar lebih lanjut agar jadi desainer berkualitas, kamu bisa melakukannya dengan ikut Glints ExpertClass.

    Di sana, ada ragam pilihan kelas yang dibawakan profesional berpengalaman. Kamu bisa mencuri ilmu dari mereka agar skill-mu makin mumpuni.

    Tunggu apa lagi? Yuk, cek kelasnya sebelum kehabisan tiket!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait