Jobdesc: Definisi, Contoh, dan Pentingnya bagi Pencari Kerja

Tayang 04 Agu 2024 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Sebelum membahas lebih lanjut mengenai apa itu jobdesc, perlu diketahui bahwa jobdesc sendiri adalah singkatan dari job description.

    Dalam bahasa Indonesia, arti jobdesc adalah deskripsi pekerjaan.

    Istilah ini akan semakin sering ditemui ketika sudah memasuki dunia kerja. Seluruh pekerjaan yang kamu lakukan akan berpedoman padanya.

    Langsung saja pelajari lebih lanjut pengertiannya lewat artikel Glints di bawah ini!

    Apa Itu Jobdesc?

    Dilansir dari Better Team, jobdesc adalah daftar tugas pekerjaan, tanggung jawab, dan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tertentu.

    Dengan kata lain, jobdesc artinya gambaran tugas yang akan kamu kerjakan ketika diterima bekerja untuk mengisi posisi yang dilamar.

    Nantinya, jobdesc ini akan digunakan sebagai ukuran keberhasilanmu saat evaluasi kinerja.

    Job description di tiap perusahaan sangat mungkin berbeda meski untuk 1 pekerjaan yang sama.

    Itulah mengapa ketika kamu melamar kerja, job description adalah salah satu bagian penting yang perlu diperhatikan.

    Apakah kamu sedang mencari kerja? Di Glints, ada info lowongan kerja di berbagai bidang yang berlokasi di seluruh Indonesia.

    Sebelum melamar, jangan lupa untuk pelajari job description tiap lowongan. Selain itu, kamu juga bisa cari tahu profil singkat beserta kultur perusahaannya, lho.

    Yuk, cek lowongan kerja terbaru sekarang!

    Contoh Jobdesc

    Apakah masih belum tergambar jelas apa itu jobdesc?

    Nah, berikut adalah contoh-contohnya bisa kamu pelajari untuk membandingkan dengan lowongan yang sedang kamu lamar, atau tugas yang saat ini sedang kamu kerjakan.

    1. Jobdesc admin

    Secara umum, berikut adalah jobdesc seorang staf admin di sebuah perusahaan, dirangkum dari Zip Recruiter:

    • Mengatur pelaksanaan rapat atau konferensi, seperti menyiapkan ruangan dan dokumen yang dibutuhkan.
    • Membuat notulen rapat dan mendistribusikannya ketika sudah selesai.
    • Mendokumentasikan file digital maupun fisik.
    • Menyediakan dokumen atau laporan yang dibutuhkan karyawan atau divisi tertentu.
    • Menyiapkan dan mengelola persediaan perlengkapan kantor.
    • Membuat, mengarsip, dan mengelola surat masuk dan keluar.
    • Mengelola email perusahaan.

    2. Jobdesc customer service

    Tugas customer service cukup berbeda-beda di tiap sektor perusahaan.

    Secara garis besar, berikut adalah jobdesc mereka, dikutip dari Workable:

    • Mengelola panggilan masuk dari konsumen atau klien.
    • Menjawab pertanyaan dan menanggapi keluhan konsumen.
    • Mengidentifikasi dan menilai kebutuhan konsumen untuk menemukan solusi terbaik untuk permasalahannya.
    • Memberikan informasi yang akurat, valid, dan lengkap sesuai kebutuhan konsumen.
    • Memberikan solusi dan alternatif yang tepat sesuai timeline yang ditentukan.
    • Mendokumentasikan catatan terkait laporan pelanggan dan mengarsipnya.
    • Mengikuti SOP komunikasi dan kebijakan perusahaan saat berinteraksi dengan pelanggan.

    3. Jobdesc operator produksi

    Menurut Workable, berikut adalah beberapa jobdesc operator produksi pada umumnya:

    • Mengoperasikan peralatan produksi.
    • Merawat mesin gudang.
    • Menyimpan produk dan bahan produksi sesuai SOP.
    • Memenuhi tenggat waktu tugas produksi individu selama shift yang ditentukan.
    • Melaporkan produk atau mesin yang rusak.
    • Memeriksa sisa stok dan melaporkan kekurangan produk atau bahan mentah kepada pihak yang terkait, seperti staf gudang.
    • Menjaga kebersihan tempat kerja untuk menghindari bahaya dari bahan kimia.
    • Mematuhi pedoman keselamatan kerja perusahaan.
    Baca Juga: 7 Skill yang Wajib Dikuasai oleh Staf Administrasi Profesional

    Pentingnya Jobdesc bagi Pencari Kerja

    Setelah memahami apa itu jobdesc, sekarang kamu perlu mengetahui pentingnya informasi job description ini saat melamar kerja.

    Bagi job seeker, jobdesc adalah bagian yang sangat penting untuk diperhatikan karena bisa membantumu mempersiapkan diri lebih maksimal lagi.

    Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya.

    1. Menyesuaikan dengan CV atau resume

    Untuk meningkatkan peluang lolos, tentunya isi CV atau resume kamu harus sesuai dengan yang dicari oleh rekruter.

    Misalnya, sebagai content writer, kamu punya keterampilan:

    • proofreading
    • Google Analytics
    • keywords research

    Di jobdesc lowongan kerja, perusahaan mencari seorang content writer yang dapat menggunakan Google Analytics.

    Dengan begitu, kamu bisa lebih menonjolkan skill tersebut di CV, supaya rekruter bisa langsung menilai bahwa kamulah kandidat yang mereka cari.

    2. Menghindari kesalahpahaman

    Seperti yang disebutkan, jobdesc suatu posisi atau pekerjaan sangat mungkin berbeda-beda di tiap perusahaan.

    Jangan sampai kamu menyamaratakan tugas dan malah mengalami kesalahpahaman saat maju ke tahap interview.

    Ketika kamu memutuskan untuk melamar, rekruter juga akan menganggap bahwa kamu telah tertarik dengan jobdesc yang tertera dan siap menjalankannya.

    Baca Juga: 10 Pertanyaan Interview Staf Admin dan Cara Menjawabnya

    3. Memperkirakan ekspektasi perusahaan

    Lewat jobdesc, kamu juga bisa menilai seberapa besar ekspektasi perusahaan terhadap kandidat yang akan mengisi posisi tersebut.

    Mulai dari ekspektasi skill yang dimiliki hingga output pekerjaan yang diharapkan.

    Dari situ, kamu bisa menilai lebih dalam apakah dirimu memiliki keterampilan dan pengalaman yang sesuai, sehingga dapat mempersiapkan diri lebih baik.

    4. Mempersiapkan diri untuk wawancara

    Memahami apa itu jobdesc juga akan membantumu mempersiapkan jawaban yang relevan saat wawancara.

    Sebab, pertanyaan yang akan diberi rekruter pasti seputar jobdesc yang dicantumkan di lowongan.

    Mereka akan bertanya sejauh mana pengetahuan dan pengalamanmu mengerjakan tugas-tugas yang tertera.

    5. Negosiasi gaji dan tunjangan

    Manfaat jobdesc berikutnya adalah bisa digunakan sebagai pertimbangan penentuan ekspektasi gaji dan tunjangan.

    Nantinya, kamu dapat menilai apakah penawaran dari perusahaan sesuai dengan workload atau banyaknya tugas yang diemban.

    Kamu juga dapat membandingkan jobdesc yang ditetapkan perusahaan dengan standar industri secara umum.

    6. Menilai budaya perusahaan

    Melalui jobdesc di lowongan kerja, kamu juga dapat menilai seperti apa budaya perusahaan terkait.

    Misalnya, ada perusahaan yang membebankan pekerjaan 5 posisi untuk 1 orang sekaligus.

    Dari sana, kamu dapat mempertimbangkan apakah budaya perusahaan tersebut sesuai dengan aspirasi kariermu atau tidak.

    Demikian pembahasan Glints mengenai apa itu jobdesc.

    Semoga penjelasan di atas bisa membantumu memahami istilah yang sering digunakan di dunia kerja ini, ya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait