Mengenal Definisi, Jenis, dan Tips Penggunaan Anchor Text

Diperbarui 03 Mar 2023 - Dibaca 15 mnt

Isi Artikel

    Anchor text adalah salah satu aspek penting dalam sebuah situs. Teks yang satu ini dapat diklik dan akan mengarahkan pengunjung ke situs atau halaman yang lain.

    Dalam dunia content marketing, anchor text adalah sesuatu yang tidak boleh luput dari pembuatan sebuah konten. Mengapa?

    Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan anchor text. Jika kamu penasaran, yuk, simak artikel ini hingga selesai!

    Baca Juga: Menyusun Content Marketing Funnel agar Berdampak Efektif

    Apa Itu Anchor Text?

    pekerjaan marketing

    © searchenginejournal.com

    Pernahkah kamu membaca artikel di sebuah situs dan menemukan ada satu kata yang berwarna lain? Kemudian ketika kamu klik kata tersebut, ada situs atau halaman lain yang terbuka.

    Jika pernah, itulah yang disebut dengan anchor text.

    Dilansir dari Alexa, anchor text adalah kata-kata yang bisa diklik dan ter-hyperlink dengan link lainnya. Dengan mengklik kata tersebut, kamu akan disambut dengan sebuah halaman atau dokumen tertentu.

    Beberapa orang menyebut anchor text sebagai link label atau link title.

    Biasanya, anchor text ditandai dengan warna yang berbeda, seperti biru. Ada pula yang menggunakan underline atau garis bawah untuk menandai anchor text.

    Lalu, apa fungsi anchor text?

    Pada dasarnya, fungsi anchor text adalah membantu pembaca dan search engine untuk memahami konteks artikel dan situsmu. 

    Dari sisi audiens, pembaca akan paham beberapa unsur yang ada di dalam artikelmu. 

    Misalnya, artikelmu membahas tentang cara menjaga hubungan baik dengan klien. Di dalamnya, kamu bisa menggunakan anchor text yang berhubungan dengan topik tersebut, seperti “tipe klien”.

    Kemudian dari sisi search engine, anchor text yang relevan akan digunakan sebagai penentu ranking artikelmu di Google, Yahoo, Bing, dan berbagai search engine lainnya.

    Maka, tak perlu diragukan lagi jika penggunaan anchor text sangat penting dalam artikel atau kontenmu.

    Baca Juga: Ini Dia 5 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Strategi Content Marketing

    Jenis-jenis Anchor Text

    content manager adalah

    © Pexels.com

    Dilansir dari Mangools, ada beberapa jenis anchor text yang umum digunakan sebagai bagian dari teknik content marketing.

    Jenis-jenis anchor text tersebut adalah sebagai berikut.

    1. Branded

    Salah satu jenis anchor text yang paling banyak digunakan adalah branded.

    Sesuai namanya, branded anchor text adalah teks yang menyebutkan nama sebuah brand dan hyperlink mengarah pada situs resmi brand tersebut.

    Contoh: Saya mendapat pekerjaan di Glints Jobs.

    2. Naked URLs

    Naked URLs adalah jenis anchor text yang ditulis sama persis dengan link situs tersebut. Namun, penulisan naked URLs kurang user-friendly jika dibandingkan dengan jenis anchor text yang lain.

    Contoh: Kunjungi Glints.com untuk menemukan pekerjaan impianmu!

    3. Exact match

    Jenis anchor text selanjutnya adalah exact match.

    Exact match adalah teks yang dibuat sama persis dengan keyword yang digunakan.

    Contoh: Kamu menggunakan keyword “belajar digital marketing”. Maka “belajar digital marketing” sekaligus menjadi anchor text tersebut.

    4. Partial match

    Partial match adalah teks yang berisi keyword dan tambahan kata lainnya.

    Contoh: Kamu menggunakan keyword “belajar digital marketing”. Kemudian, kamu menjadikan “tips belajar digital marketing” sebagai anchor text.

    5. Generic

    Berbeda dari jenis anchor text lainnya, generic tidak melakukan hyperlink ke situs atau halaman yang bisa menambah pengetahuan pembaca tentang situs tersebut.

    Generic menyebutkan sesuatu yang simpel dan luas.

    Contoh: Klik di sini untuk mengetahui informasi selengkapnya!

    6. Images

    Selain dalam bentuk teks, kamu bisa menggunakan anchor text dalam bentuk images atau gambar.

    Bagaimana gambar bisa menjadi anchor text? Mudah, kok!

    Kamu hanya perlu mengganti alt text gambar tersebut sesuai anchor text yang kamu inginkan. Dengan demikian, Google akan membaca alt text gambar tersebut.

    Jika kamu tidak memasukkan alt text, foto tersebut akan terbaca sebagai no text.

    Contoh: alt text pada foto kamu tuliskan “belajar digital marketing

    Baca Juga: Apa Itu Search Engine Marketing (SEM)?

    Tips Membuat Anchor Text

    text editor istilah backend

    © Freepik.com

    1. Relevan

    Tips pertama dalam membuat anchor text adalah relevan.

    Relevansi ini akan berguna bagi hubungan kontenmu dengan dua pihak, yaitu pembaca dan Google. Bagaimana bisa?

    Jika kamu menggunakan anchor text yang relevan dengan topik yang sedang kamu bahas, pembaca akan mengerti hal-hal terkait topik tersebut. 

    Sebagai contoh, kamu membuat artikel tentang tips wawancara kerja. Kemudian, kamu bisa memilih anchor text “gerak tubuh saat wawancara kerja” karena topik tersebut relevan dengan “tips wawancara kerja”.

    Dari sisi search engine, seperti dikutip dari Neil Patel, artikel dengan anchor text yang relevan akan mendapat ranking yang lebih tinggi di halaman pencarian Google.

    Dengan adanya anchor text tersebut, Google akan lebih mudah mengategorisasikan artikelmu.

    2. Variasikan anchor text

    Dari semua jenis anchor text yang telah disebutkan, ada baiknya kamu memvariasikannya di setiap artikelmu. Kamu bisa memilih jenis anchor text sesuai dengan topik yang kamu angkat.

    Dilansir dari Exposure Ninja, berikut rasio penggunaan anchor text yang bisa kamu tempatkan dalam artikelmu.

    • Exact match: 5%
    • Phrase match: 20%
    • Brand name: 10%
    • Branded: 25%
    • Keyword branded: 15%
    • Other terms: 15%
    • Root, subdomain/subdirectory, page URL: 10%

    Meski demikian, kamu tetap perlu menyebarkan anchor text tersebut dalam artikel-artikelmu, ya.

    3. Kurangi penggunaan generic anchor text

    Sebisa mungkin, kurangi atau bahkan hindari penggunaan generic anchor text. Jenis anchor text yang satu ini kurang mencerminkan apa yang ingin kamu sampaikan lebih dalam kepada pembaca.

    Dengan begitu, Google juga sulit memahami bahwa link yang kamu gunakan dalam generic anchor text sudah sesuai dengan topik yang sedang kamu bahas.

    4. Maksimalkan halaman dengan topik mendalam

    Tips penggunaan anchor text selanjutnya adalah memaksimalkan halaman dengan topik yang mendalam. Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan anchor text “manfaat kuliah S2” untuk menyambungkan pembaca dengan artikel terkait S2.

    Kurangi anchor text yang akan membawa pembaca ke homepage.

    5. Natural

    Bagaimana pun, tujuan utama artikelmu adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca. Jangan memaksakan keyword dan anchor text di tempat yang tidak sesuai.

    Tetap gunakan bahasa yang natural dalam artikelmu.

    Baca Juga: Semua yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Call-to-Action (CTA)

    Demikian penjelasan lengkap dari Glints tentang apa itu anchor text.

    Kesimpulannya, anchor text adalah teks yang dapat diklik dan ter-hyperlink dengan situs atau halaman yang lain. 

    Penggunaan anchor text sangat penting di dunia content marketing karena mampu meningkatkan index dan ranking di search engine.

    Penasaran dengan informasi lainnya seputar content marketing dan dunia marketing secara umum?

    Yuk, egera cek kategori blog content marketing Glints sekarang!

    Di kategori blog Marketing, kamu bisa menemukan banyak sekali bahan belajar untuk mendalami skill dan pengetahuan di bidang marketing, mulai dari content marketing, social media, advertising, dan masih banyak lagi!

    Temukan kumpulan artikelnya di sini, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait