Ketahui 8 Tips UX Writing Ini Biar Tulisanmu Makin Efektif

Diperbarui 27 Jul 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Copy dalam suatu produk memiliki fungsi yang penting mulai dari memudahkan pengguna dalam menggunakan produk hingga meningkatkan konversi. Makanya, kamu perlu mempelajari tips-tips UX writing agar hasil copy bisa lebih efektif.

    Shopify menjelaskan bahwa UX writing menjadi salah satu bagian penting dalam proses desain UX. Hal itu disebabkan kata-kata pada produk berguna untuk memandu pengguna.

    Dengan begitu, pengguna akan terhindar dari rasa kebingungan dan menciptakan customer journey yang lebih mulus dan menyenangkan.

    Lantas, apa saja tips UX writing yang perlu dipahami oleh para UX writer? Yuk, simak terus rangkuman yang sudah Glints persiapkan di bawah ini!

    Baca Juga: 10 Rekomendasi Tools yang Membantu Pekerjaan UX Writer

    1. Pahami audiens

    tips ux writing

    © Freepik.com

    Sebelum mulai membuat copy untuk produk, pastikan kamu sudah memahami target audiensnya. Jadi, pertama-tama lakukan riset terlebih dahulu untuk mengenal audiens lebih dalam.

    Penting untuk tahu siapa mereka dan apa yang diharapkan saat membaca tulisan dalam produk. Dengan mengetahuinya, tentu akan lebih mudah untuk mengetahui alur tindakan yang dilakukan user.

    Saat sudah paham mengenai alur yang akan dilakukan oleh pengguna, maka akan jauh lebih mudah untuk menemukan bahasa yang tepat dan mudah dipahami oleh mereka.

    2. Pastikan kejelasannya

    © Freepik.com

    Kejelasan tulisan merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menulis copy untuk produk. Dengan tulisan yang jelas pastinya akan memudahkan pengguna untuk memahaminya.

    Misalnya, jika kamu ingin menulis peringatan ketika pengguna akan menghapus suatu informasi. Sebaiknya berikan detail yang spesifik mengenai apa yang akan dihapusnya.

    Dengan begitu pengguna akan membuat keputusan dengan cepat dan mencegah mereka menghapus hal yang salah.

    3. Usahakan tetap singkat

    tips ux writing

    © Freepik.com

    Career Foundry menjelaskan bahwa penting untuk membuat tulisan yang singkat. Alasannya, pengguna dapat membacanya lebih cepat dan mudah dipahami.

    Namun, bukan berarti copy yang singkat itu selalu lebih baik. Jika tulisan singkat tapi maknanya tidak jelas, tentunya malah akan membuat pengguna kebingungan.

    Itulah mengapa pastikan untuk membuat tulisan yang singkat, tapi maknanya tetap jelas dan tidak ambigu.

    4. Pilih kata-kata yang lebih familier

    © Freepik.com

    Tips UX writing yang selanjutnya adalah dengan menggunakan kata-kata yang lebih familier bagi pengguna.

    Ingatlah bahwa tujuan utama membuat tulisan di produk adalah untuk memudahkan pengguna saat memakainya.

    Dengan menggunakan kata-kata yang lebih familiar bagi pengguna tentu akan lebih mudah dipahami oleh mereka.

    Baca Juga: Sebelum Menulis untuk UX, Pahami Dulu 7 Prinsipnya di Sini!

    5. Konsisten

    apa saja tips ux writing

    © Freepik.com

    Salah satu kesalahan yang wajib dihindari dalam pembuatan copy atau microcopy adalah tidak konsisten dalam pemilihan kata-kata.

    Menurut UX Planet, dengan tidak konsisten kamu malah akan membuat pengguna kebingungan dan mengalami kesulitan dalam menggunakan produk.

    Misalnya, kamu menggunakan copy button “beli sekarang” sebaiknya gunakan kata-kata yang sama di bagian UI yang lain.

    Jangan sampai kamu menggunakan kata yang berbeda seperti “pesan sekarang juga” karena hal itu bisa membingungkan pengguna.

    6. Gunakan kalimat aktif

    © Freepik.com

    Tips UX writing yang satu ini juga perlu dipahami karena copy yang menggunakan kalimat pasif biasanya akan membuat pengguna harus lebih lama memahaminya.

    Coba bandingkan kedua kalimat berikut ini:

    • Tombol Search harus diklik jika Anda ingin mencari produk yang lainnya.
    • Klik tombol Search untuk mencari produk lainnya.

    Jika dibandingkan, tentunya pengguna akan lebih mudah memahami perintah kalimat kedua yang menggunakan kalimat aktif.

    7. Sesuaikan dengan tone of voice dari brand

    © Freepik.com

    Tone of voice dari brand menjadi salah satu faktor penting yang tidak boleh dilupakan dalam pembuatan copy.

    Pahami seperti apa tone of voice yang dimiliki oleh brand. Kemudian, buat kata-kata yang mampu menunjukkan kepribadian dari brand tersebut.

    Contohnya, brand memiliki tone of voice yang profesional dan bersemangat. Maka, sebaiknya gunakan kata-kata yang mencerminkan hal tersebut seperti “daftarkan dirimu sekarang juga,” daripada menggunakan “kuy, gabung sekarang!”

    8. Hindari menuliskan semua informasi

    tips ux writing

    © Freepik.com

    Terkadang memang perlu untuk memberikan informasi tambahan agar pengguna tidak kebingungan.

    Namun, kamu harus paham bahwa terlalu banyak informasi juga malah bisa membingungkan bagi pengguna.

    Nah, supaya pengguna bisa mendapatkan informasi yang diperlukan tanpa merasa kebingungan, kamu bisa menerapkan trik penggunaan copy “baca selengkapnya” dan mengarahkannya ke halaman yang lain.

    Baca Juga: Hobi Menulis? Yuk Pahami Perbedaan Antara UX Writer dan Copywriter

    Itulah deretan tips UX writing yang sudah Glints persiapkan untukmu. Semoga tips di atas dapat membantumu yang ingin mencoba karier sebagai UX writer.

    Selain membaca informasi di atas, kamu juga bisa mencoba mengikuti workshop mengenai UX writing yang disediakan oleh Glints ExpertClass, lho!

    Di sana kamu akan mendapatkan ilmu langsung dari para pakar yang sudah berpengalaman di bidangnya selama bertahun-tahun.

    Yuk, klik link ini atau tombol di bawah untuk mencari kelas-kelas terkait UX writing di Glints ExpertClass.

    CEK KELAS UX WRITING

    Jangan ragu lagi, segera daftarkan dirimu sekarang juga karena kuotanya terbatas, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait