Tone of Voice: Karakter Bisnis yang Membuat Nilai Brand Jadi Kuat
Membangun ingatan audiens terhadap brand merupakan cara yang cukup berat bagi sebuah perusahaan ataupun pebisnis. Salah satu cara yang ampuh untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memiliki tone of voice yang kuat.
Keberadaan tone of voice dalam suatu brand memegang peran penting untuk menjalin hubungan yang erat dengan audiens.
Pasalnya, menurut SEMRush, 65% customer memiliki hubungan emosional dengan perusahaan yang terlihat sangat peduli dengan mereka.
Cara untuk menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap customer-nya adalah dengan memiliki tone of voice.
Lalu, apa sih pengertiannya? Seberapa penting perannya dalam suatu brand? Daripada semakin penasaran, berikut Glints telah merangkumnya untukmu.
Isi Artikel
Apa Itu Tone of Voice?
Dilansir dari Acrolinx, tone of voice adalah karakter kata-kata, baik lisan maupun tulisan yang melekat dalam suatu brand dan disampaikan langsung oleh audiensnya melalui beragam platform.
Secara tidak sadar, kamu sebagai customer tentu sering menemui beragam tone of voice yang disajikan oleh berbagai perusahaan dalam kegiatan branding.
Sebagai contoh, di akun Instagram perusahaan A terlihat menggunakan gaya bahasa yang santai serta asyik pembawaannya.
Di sisi lain, akun Instagram perusahaan B menggunakan gaya bahasa yang kaku.
Dari dua contoh tersebut, kita bisa melihat bahwa setiap perusahaan memiliki tone of voice-nya masing-masing.
Ada yang memang pembawaan kata-katanya santai tapi asyik, ada juga yang memang terlihat agak kaku.
Kunci dari penggunaan tone of voice sebenarnya adalah harus memiliki ciri khas bahasa, mudah dipahami, serta unik.
Jika ketiga unsur tersebut dapat terpenuhi dengan baik, bisa dipastikan pelanggan akan semakin tertarik dengan brand-mu.
Baca Juga: Kupas Tuntas Brand Community, Sekelompok Pelanggan yang Bisa Perkuat Bisnismu
Manfaat Memiliki Tone of Voice
Nah, sekarang kita sudah tahu bahwa tone of voice adalah karakter kata-kata dari suatu brand.
Itu bukan berarti apa yang kamu katakan, melainkan bagaimana caramu menyampaikan kata-kata tersebut kepada audiens.
Jika caramu menyampaikannya terlihat menarik dan indah, hal tersebut tentu akan menjadi kesan yang berharga bagi audiens saat menerimanya.
Selain memberikan kesan kepada audiens, ada beberapa manfaat lainnya yang akan kamu dapatkan dari memiliki tone of voice:
1. Membangun kepercayaan pelanggan
Dilansir dari Distilled, lewat tone of voice perusahaan dapat menimbulkan keakraban dengan pelanggan.
Pasalnya, pelanggan akan sangat familiar karena mendengar kata-kata yang secara konsisten digunakan oleh perusahaan dalam melakukan branding.
Dari keakraban tersebut, terciptalah rasa kepercayaan pelanggan karena merasa nyaman dengan branding yang kamu lakukan melalui sentuhan tone of voice.
2. Membuatmu berbeda
Manfaat lainnya dari memiliki tone of voice adalah membuatmu terlihat berbeda dari kompetitor.
Tanpa mempertimbangkan nada suara dalam kata-kata, semua bisnis akan terlihat sama saja dan terlihat membosankan.
Oleh karena itu, menurut Pixus, tone of voice dapat membuatmu terlihat berbeda karena menunjukkan sisi humoris, keakraban dan kehangatan yang akan ditunjukkan kepada audiens.
3. Meningkatkan pendapatan
Secara otomatis, saat kepercayaan pelanggan naik, dipastikan pendapatan perusahaan pun akan ikut naik.
Data dari SEMRush menunjukkan bahwa 23% rata-rata pendapatan akan naik jika suatu brand cukup konsisten dalam membangun tone of voice-nya.
4. Menggantikan komunikasi secara langsung
Membangun bisnis tidak hanya sekadar meningkatkan pendapatan, melainkan juga menjaga konsumen agar tetap membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Salah satu cara menjaga hubungan dengan konsumen adalah dengan terus berkomunikasi dengan mereka.
Akan tetapi, sangat mustahil apabila suatu perusahaan harus menghubungi satu per satu konsumennya secara langsung atau tatap muka.
Oleh karena itu, tone of voice menggantikan peran tersebut dengan baik.
Pelanggan dapat berkomunikasi secara tidak langsung dengan brand-mu melalui platform media sosial, email, dan lain-lain.
Baca Juga: Memahami Apa Itu Brand Identity dan Manfaatnya bagi Perusahaan
Tips Menentukan Tone of Voice
1. Kenali audiens
Hal pertama saat kamu hendak membuat tone of voice untuk brand adalah mengenali audiensmu.
Apakah audiensmu memiliki umur kisaran 18-30 atau bahkan 30 ke atas?
Setelah mengetahui umur audiensmu beserta identitas lainnya, kamu akan mudah untuk menentukan tone of voice yang tepat.
2. Tentukan gaya bahasa
Nah, setelah mengetahui karakteristik audiensmu, kamu dapat menentukan tone of voice yang cocok.
Misalnya, audiensmu rata-rata memiliki umur 18-25 tahun. Maka, kamu harus menggunakan bahasa yang agak santai.
Selipkan sedikit humor supaya audiensmu semakin nyaman dengan kata-kata yang kamu sampaikan.
Akan tetapi, jika audiensmu rata-rata memiliki umur di atas 30 tahun, sesuaikan gaya bahasamu. Jangan terlalu santai dan terlalu kaku.
Perhatikan gaya bahasa yang biasanya digunakan oleh orang-orang di usia tersebut untuk menyesuaikannya dengan baik.
Baca Juga: Ingin Bisnis Dikenal Banyak Orang? Jangan Lupakan Brand Building yang Kuat
Itu dia penjelasan mengenai apa itu tone of voice beserta tips dalam menentukannya untuk perusahaan.
Pada hakikatnya, tone of voice adalah jiwa dari sebuah brand sehingga penting untuk dimiliki.
Selain informasi mengenai tone of voice, masih ada informasi lainnya seputar branding, marketing, ataupun dunia kerja yang bisa kamu dapatkan dari Glints secara gratis.
Untuk mendapatkannya, kamu tinggal berlangganan newsletter blog Glints sekarang juga.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, segera sign up dan dapatkan informasi seru lainnya!