Bantu Bisnis Tumbuh Pesat, yuk, Ketahui Plus Minus Inorganic Growth

Diperbarui 14 Feb 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dua istilah yang umumnya digunakan untuk mengukur perkembangan bisnis adalah organic growth dan inorganic growth.

    Keduanya, umum dipakai khususnya dalam dunia bisnis dan sales, untuk mengukur pertumbuhan sebuah perusahaan.

    Seperti namanya, organic growth diukur dengan melihat hasil penjualan, sementara inorganic growth dianggap sebagai strategi melebarkan sayap perusahaan.

    Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kalau kamu mau memakai strategi yang satu ini. Yuk, simak di bawah ini!

    Apa Itu Inorganic Growth?

    reksadana pasar uang

    © Freepik.com

    Secara sederhana, Indeed menyebutkan inorganic growth adalah pertumbuhan perusahaan yang didapatkan dari merger dan akuisisi. Pertumbuhan ini juga bisa didapatkan dari membuka cabang baru,

    Nah, ketika bisnis kamu sedang berusaha menambah cabang baru, tanpa sadar kamu sedang mempraktikkan inorganic growth.

    Merger, akuisisi, atau pembukaan outlet baru ini bisa berada dalam lini bisnis yang sama, atau justru berbeda sama sekali. 

    Jika ingin memperluas jangkauan, kamu bisa membuka bisnis yang serupa. Sementara, kalau tujuan bisnismu menambah target pasar, membuka lini baru jadi pilihannya.

    Cara ini bisa meningkatkan pertumbuhan bisnis (growth rate) kamu. Akan tetapi, kamu juga perlu berhati-hati.

    Jika tidak dipertimbangkan matang, perusahaan yang diakuisisi, merger, atau pembukaan cabang baru, justru bisa menjadi “beban” baru bagi perusahaan kamu. Alih-alih naik, pertumbuhan bisnis berisiko turun.

    Beberapa contoh perusahaan yang menjalankan inorganic growth, antara lain:

    • Merger: Gojek dan Tokopedia
    • Akuisisi: Microsoft dan Nokia
    • Pembukaan outlet baru: IKEA, dari Swedia ke berapa negara, termasuk Indonesia

    Baca Juga: Apa Itu Manajemen Bisnis? Ketahui Lengkap di Sini

    Kelebihan dan Kekurangan Inorganic Growth

    pivot adalah

    © Freepik.com

    Kelebihan inorganic growth memang dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan. Namun, strategi ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu kamu antisipasi.

    Kelebihan inorganic growth

    Beberapa kelebihan dari menjalankan strategi inorganic growth adalah:

    • Pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan organic growth.
    • Memperkaya aset dari akuisisi/merger bisnis lain, atau membuka lokasi baru.
    • Memperluas target pasar.
    • Lebih mampu berkompetisi karena perluasan bisnis dari merger atau akuisisi.
    • Kredibilitas perusahaan lebih diakui karena skala bisnis yang meluas.
    • Menambah aset (SDM) baru dengan skill baru pula dari merger dan akuisisi.
    • Model bisnis yang lebih beragam saat masuk ke area bisnis yang baru.
    • Keuntungan bisnis yang lebih besar.
    • Peluang keuntungan dari pajak.

    Kekurangan inorganic growth

    Selain kelebihan, strategi ini juga datang dengan kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan inorganic growth:

    • Berinvesitasi di lini bisnis yang berbeda memiliki risiko, begitu juga dengan pembukaan cabang baru.
    • Butuh biaya yang besar, bahkan pendanaan tambahan.
    • Menambah tantangan baru dalam pengelolaan bisnis atau lokasi baru.
    • Bisnis bisa berkembang ke arah yang tidak diduga sebelumnya.
    • Perusahaan bertambah besar, yang bisa berdampak pada kurang fleksibelnya bisnis lain.
    • Bisa bertumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan, sekalius berisiko belum mempersiapkannya dengan matang.
    • Membutuhkan perencanaan keuangan yang teliti dan hati-hati untuk memastikannya stabil.
    • Penerapan teknologi dan penggabungan perusahaan akuisisi bisa sangat memakan waktu.

    Baca Juga: Account Payable, Utang Bisnis yang Wajib untuk Dibayar Perusahaan

    Organic vs Inorganic Growth, Mana Lebih Baik?

    perbedaan merger dan akuisisi

    © Freepik.com

    Inorganic growth memang dapat memberikan pertumbuhan yang pesat dalam waktu singkat dari akuisisi.

    Akan tetapi, melansir dari Investopedia, pertumbuhan yang stabil tetap harus menjadi pegangan utama. 

    Pertumbuhan yang stabil dan terjadi secara perlahan, bisa didapatkan dari organic growth. Hal ini juga membuktikan bahwa perusahaan bisa tetap menghasilkan sekalipun terjadi penurunan ekonomi.

    Apalagi, masalah utama dari inorganic growth adalah kemungkinan adanya utang dan harus memberi pendanaan.

    Di samping itu, inorganic growth mungkin juga tidak dapat menambal sepenuhnya pertumbuhan yang kurang dari organic growth atau permasalahan internal perusahaan.

    Nah, melihat penjelasan di atas, sepertinya ini kembali lagi dari strategi perusahaan kamu dan goal apa yang hendak dicapai. Baik itu dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

    Baca Juga: Apa Itu Venture Capital? Kenali Definisi dan Jenis Pendanaannya di Sini

    Nah, itulah serba-serbi inorganic growth yang harus kamu tahu. Apakah kamu bekerja di perusahaan yang baru saja atau sempat mengalami inorganic growth?

    Selain tentang inorganic growth, kamu bisa tahu lebih banyak seputar business development dengan baca kumpulan artikel dari Glints.

    Ada banyak informasi menarik yang bisa menambah wawasanmu dan tentunya menunjang kariermu di bidang business development.

    Menarik bukan? Yuk, klik di sini sekarang untuk baca kumpulan artikel business development secara gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait