Account Payable, Utang Bisnis yang Wajib untuk Dibayar Perusahaan

Tayang 07 Agu 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia bisnis profesional, account payable adalah sebuah hal yang sifatnya penting dituntaskan perusahaan.

    Mengapa demikian? Sebab, istilah ini mengacu pada kewajiban perusahaan untuk membayar utang-utang mereka.

    Jika perusahaan gagal untuk melunaskannya sebelum jatuh tempo, mereka bisa mengalami hambatan berat dan terkena denda yang cukup besar.

    Nah, kira-kira, apa yang sebenarnya dimaksud dengan account payable? Apa saja yang termasuk di dalamnya?

    Tenang, Glints sudah rangkum semuanya secara singkat untukmu. Yuk, simak lebih lanjut di bawah ini!

    Baca Juga: Kredit Modal Kerja, Solusi Bekal Dana bagi UMKM dan Perusahaan

    Apa Itu Account Payable?

    account payable

    © Freepik.com

    Melansir laman Investopedia, account payable atau AP, mengacu pada akun dalam buku besar yang mewakili kewajiban perusahaan untuk melunasi hutang jangka pendek kepada kreditur atau pemasoknya.

    Dalam kata lain, istilah tersebut merupakan sebuah kewajiban yang perusahaan miliki terhadap klien dan rekan bisnisnya.

    Utang ini muncul setelah perusahaan membeli secara kredit dari pihak lain untuk menjual kembali barang dagangan kepada para konsumen.

    Nah, istilah AP sendiri tidak bisa digunakan oleh semua perusahaan dari berbagai sektor industri.

    Penggunaan terminologi ini biasanya hanya digunakan oleh perusahaan di bidang perdagangan dan pembelian barang jadi, serta industri pembelian bahan baku.

    Tak hanya karena pembelian secara kredit, AP juga bisa terbentuk karena pembelian dengan uang muka dan sistem pembayaran sebelum barang diterima atau cash before delivery.

    Perlu diingat bahwa jenis utang ini tidak dicatat pada saat perusahaan melakukan pemesanan.

    AP justru resmi terbentuk saat perusahaan sudah memiliki barang dari pihak klien atau pemasok.

    Hal yang Termasuk dalam Account Payable

    account payable

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, account payable sifatnya penting untuk dibayar agar perusahaan bisa berkembang tanpa ada hambatan.

    Maka dari itu, terkadang perusahaan menciptakan departemen khusus yang berfokus dengan pengelolaan AP.

    Meskipun demikian, mereka yang bertugas di departemen ini harus selalu waspada dan tidak membuang uang perusahaan secara sembarangan.

    Mereka perlu mengetahui hal-hal yang menjadi hak klien dan yang tidak. Jangan sampai perusahaan membayar sesuatu yang bukan menjadi tanggung jawabnya.

    Nah, agar tidak bingung, berikut adalah beberapa hal yang bisa dimasukkan dalam utang account payable.

    1. Biaya travel bisnis

    Melansir Freshbooks, salah satu hal yang biasanya termasuk dalam account payable adalah biaya travel bisnis.

    Umumnya, perusahaan yang besar akan bepergian dan klien untuk keperluan bisnis.

    Nah, pihak perusahaan harus membiayai staf yang menjadi representasi mereka tanpa membebankan klien.

    Agar bisa hemat, perusahaan wajib memberikan aturan terkait jumlah biaya yang boleh dikeluarkan untuk keperluan satu ini.

    Baca Juga: Business Intelligence vs Competitive Intelligence: Apa Bedanya, ya?

    2. Pembayaran keperluan internal

    Hal berikutnya yang termasuk dalam account payable perusahaan adalah pembayaran keperluan internal.

    Pihak perusahaan bertanggung jawab untuk mendistribusikan pembayaran penggantian internal, biaya pengelolaan kas kecil, kendali distribusi sertifikat pembebasan pajak penjualan.

    Karyawan harus menyerahkan laporan secara manual untuk mendukung permintaan penggantian biaya ini. 

    Pengeluaran sekecil apa pun seperti ongkos kirim, perlengkapan kantor, dan biaya makan siang bersama klien juga termasuk dalam AP.

    3. Pembayaran jasa vendor

    Sesuai diungkapkan India Times, pembayaran atas jasa vendor juga menjadi account payable bagi perusahaan.

    Ya, pihak perusahaan perlu mengatur dan memelihara informasi kontak vendor dan syarat pembayaran jasa baik secara manual atau otomatis menggunakan database. 

    Tergantung pada kontrol internal perusahaan, departemen AP wajib menangani pesanan pembelian yang telah disetujui sebelumnya serta hutang dagang setelah pembelian dilakukan.

    Manfaat Membayar AP secara Otomatis

    account payable

    © Freepik.com

    Nah, dewasa ini, perusahaan dapat membayar account payable dalam database yang terhubung langsung dengan pihak klien atau pemasok.

    Daripada melakukan pembayaran secara manual, metode ini dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan. Berikut pemaparannya sesuai diungkapkan oleh Taulia.

    • lebih hemat waktu
    • faktur hadir dengan biaya yang rendah
    • akurasi pembayaran dan business intelligence meningkat
    • perlindungan yang baik atas intrik-intrik penipuan
    • peningkatan atas transparansi data

    Baca Juga: Inilah Metabase, Tool Open Source untuk Kebutuhan Business Intelligence

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai account payable dan hal-hal yang termasuk di dalamnya.

    Jika kamu ingin berkecimpung di dunia bisnis dan akuntansi, jangan lupa untuk pelajari istilah tersebut dengan lebih dalam, ya.

    Nah, meskipun demikian, bukan AP saja yang harus kamu pelajari untuk menjadi praktisi bisnis yang andal.

    Sejatinya, masih banyak istilah-istilah lain yang perlu kamu pelajari. 

    Penasaran apa saja? Tenang, kamu bisa pelajari lengkapnya di Glints ExpertClass.

    Para pakar dan praktisi ternama siap membagikan ilmu mereka untukmu di kelas kategori business fundamentals.

    Menarik bukan? Yuk, cek kelasnya sekarang. Jangan sampai ketinggalan. Kuota kelas terbatas!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait