5/25 Rule: Definisi, Manfaat, dan Tips Penting Menerapkannya

Diperbarui 16 Sep 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Dalam meraih kesuksesan, ada beberapa pengorbanan yang perlu kamu lakukan. Nah, 5/25 rule ini secara garis besar mengandung prinsip serupa.

    Selain itu, rule yang satu ini juga cocok bagi kamu yang sedang memiliki hambatan dalam produktivitas kerja, perencanaan karier, dan penentuan skala prioritas.

    Penasaran seperti apa penerapannya?

    Ayo simak rangkuman lengkap dari Glints sampai selesai!

    Pengertian 5/25 Rule

    Istilah 5/25 rule dicetuskan oleh Warren Buffet, seorang pebisnis sukses yang juga menjadi role model bagi banyak orang terutama dalam hal produktivitas, karier, entrepreneurship, dan investasi.

    Friday App menyebutkan bahwa rule ini mendorong kita untuk fokus pada goal yang paling penting dan bermakna untuk dicapai.

    Jadi, prinsip yang satu ini akan membantumu mengatur prioritas dalam hidup.

    Oleh karena itu, rule ini cocok untuk diterapkan baik dalam kehidupan personal maupun profesional.

    Keahlian mengatur prioritas tidak hanya bermanfaat di dunia kerja, lho, tetapi juga pasti digunakan dalam keperluan sehari-hari atau di lingkup keluarga.

    Penerapan 5/25 Rule

    Pada dasarnya, prinsip 5/25 rule ini memintamu untuk membuat daftar 25 goal atau tujuan yang ingin dicapai.

    Setelah membuat daftar tersebut, pertimbangkan baik-baik mana 5 goal utama yang benar-benar dapat mengantarkanmu pada kesuksesan.

    Memilih 5 dari 25 goal tentu bukan hal yang mudah. Kemungkinan besar kamu harus mengorbankan goal yang sebenarnya sama-sama penting untuk digapai.

    Itulah mengapa sebaiknya sisa 20 goal tersebut jangan langsung dihapus, tetapi disimpan dengan baik.

    Akan tetapi, mindset terhadap 20 goal inilah yang perlu dijaga.

    Menyingkirkan 20 goal bukan berarti kamu harus benar-benar melupakannya. Namun, untuk saat ini, jangan dulu menaruh fokus pada 20 goal tersebut.

    Jika tidak begitu, dikhawatirkan kamu malah akan menghasilkan 20 goal yang hanya terselesaikan separuh jalan, dari pada 5 goal yang benar-benar tercapai.

    Baca Juga: 7 Tanda Kamu Bekerja Terlalu Keras, Waspada Burnout!

    Manfaat 5/25 Rule untuk Perencanaan Karier

    Dalam konteks dunia kerja, 5/25 rule dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti ketika merencanakan project baru hingga mengatur ulang prioritas tim.

    Akan tetapi, rule ini juga sangat bermanfaat bagi kamu yang baru saja meniti karier.

    Beberapa manfaat tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

    1. Mencegah kegagalan

    Salah satu faktor kegagalan adalah ketidakmampuan menjaga fokus. Padahal, saat tahap awal karier, kamu pasti sedang semangat-semangatnya untuk menggapai karier impian.

    Namun, memiliki ambisi saja tidak cukup. Ketika kamu ingin menggapai terlalu banyak hal dalam satu waktu, ada kemungkinan justru tidak ada satu hal pun yang diselesaikan dengan optimal.

    2. Mencegah demotivasi

    Sebagai manusia biasa, kita cenderung mudah terdistraksi dan kehilangan motivasi.

    Hal ini diperparah ketika kamu memiliki terlalu banyak goal. 

    Secara otomatis, pasti akan ada pressure lebih pada diri sendiri untuk mencapai semuanya dengan baik.

    3. Memudahkan optimalisasi sumber daya

    Tentu, kepercayaan diri merupakan salah satu modal utama untuk menggapai impian.

    Akan tetapi, terlalu percaya diri juga justru akan menjadi masalah. Orang yang over confident cenderung tidak realistis dan strategis dalam melakukan perencanaan.

    Sementara itu, ketika menerapkan 5/25 rule, kamu akan didorong untuk bersikap realistis dengan kemampuan dan sumber daya yang ada.

    Alokasi sumber daya yang tepat dan strategis dapat meningkatkan peluang keberhasilan.

    Baca Juga: 8 Tips Kerja Lebih Awal untuk Jaga Produktivitas

    Tips Menerapkan 5/25 Rule

    Meski terdengar mudah untuk dilakukan, tetap saja ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dan dihindari ketika menerapkan rule ini.

    1. Jangan pilih goal karena FOMO

    Di media sosial, kamu mungkin sesekali merasa tergoda dan iri atas pencapaian orang lain. Akhirnya, kamu termotivasi untuk mengikuti jejak mereka.

    Hal tersebut tidak selamanya buruk, selama goal itu memang sesuatu yang penting bagimu.

    Yang salah adalah ketika kamu FOMO dan ingin melakukan sesuatu hanya karena sedang digandrungi banyak orang, padahal hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan utamamu sama sekali.

    2. Taruh goal di tempat yang terlihat

    Berhubung manusia mudah terdistraksi dengan ambisi baru, coba letakkan goal tersebut di tempat-tempat yang akan selalu kamu lihat, seperti:

    • wallpaper handphone/laptop
    • meja kerja
    • halaman pertama buku catatan

    Serta tempat-tempat lainnya.

    Jadi, ketika sudah mulai lupa, malas, kehilangan motivasi, kamu akan mudah mengingatnya kembali agar dapat terus memupuk semangat.

    3. Mulai dari memilih 20 goal dari pada 5 goal utama

    Sebenarnya, kamu dapat mulai mengeliminasi dari mana saja, terlebih lagi jika sudah paham betul mengenai apa yang seharusnya kamu gapai.

    Namun, menurut Timeular, Warren Buffet sendiri meminta pilotnya untuk memilih 20 goal yang akan berada di prioritas kedua terlebih dahulu karena 20 goal inilah yang biasanya menjadi masalah.

    Jadi, 5/25 rule lebih fokus pada apa yang tidak seharusnya kamu lakukan saat ini.

    Baca Juga: Gunakan Matriks Prioritas untuk Menata Pekerjaanmu selama WFH

    Demikian pembahasan mengenai rule dari Warren Buffet yang satu ini. Semoga dapat membantumu untuk meraih kesuksesan yang diinginkan, ya.

    Mau tahu tips menarik lain seputar dunia kerja? Yuk, baca artikel lainnya di Glints Blog!

    Kamu bisa temukan berbagai macam tips berguna yang bisa kamu terapkan di tempat kerja, seperti tips komunikasi ke atasan, rekan, tips terkait career switch dan pembahasan lainnya.

    Semua artikelnya dapat kamu akses secara gratis.

    Jelajahi kumpulan artikelnya di sini sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait