7 Hal yang Harus Dilakukan jika Atasan Mendadak Resign

Tayang 19 Mar 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Kenyataannya, bukan hanya rekan kerja saja yang resign dari kantor, termasuk seorang atasan. Lantas, apa yang harus dilakukan jika atasanmu resign?

    Padahal, kita semua tahu dengan pasti bahwa resign adalah hal yang normal terjadi.

    Namun, memang saat seorang atasan resign, akan ada perasaan seolah “kehilangan induk”, atau kehilangan seorang leader yang baik.

    Nah, berikut Glints telah merangkum semuanya untuk kamu.

    Baca Juga: Ini 4 Cara Objektif Menilai Apakah Atasanmu Kompeten dan 6 Cara Menyikapinya

    Apa yang Harus Dilakukan jika Atasan Resign?

    Meski begitu, jangan sampai keputusan resign yang dibuat oleh atasanmu memengaruhi kelangsungan kinerjamu.

    Ini dia beberapa hal yang harus kamu lakukan merangkum dari Flexjobs dan The Muse.

    1. Tetap tenang

    menghadapi rekan kerja yang suka meremehkan

    © Pexels.com

    Ketika seseorang yang berada di top management resign, sering kali kita menyusun berbagai skenario untuk mengetahui penyebabnya.

    Tak jarang, hal ini membuat kita ikutan panik bahkan sampai berpikir, “Apa jangan-jangan perusahaan sedang tidak baik, sehingga bos saya resign.”

    Ada banyak alasan resign yang mungkin jadi pertimbangan setiap orang, termasuk atasanmu.

    Mulai dari masalah keluarga hingga kesempatan yang lebih baik.

    Jadi, surat pengunduran diri yang diajukan bosmu belum tentu sebuah sinyal buruk dari perusahaan.

    2. Cari tahu alasannya resign

    Meski tidak harus, salah satu yang mungkin perlu dilakukan jika atasanmu resign adalah mencari tahu alasannya.

    Namun, mengingat  bagi beberapa orang alasan resign itu sensitif, kamu perlu berhati-hati.

    Jika memungkinkan, tanyakan langsung pada atasanmu alasan ia mengundurkan diri.

    Akan tetapi, bila sulit, coba tanyakan kepada orang di kantor yang kamu hormati.

    Tunjukkan bahwa kamu merasa kehilangan atas keputusan yang ia buat. Kamu juga bisa bertanya, kantor baru atasanmu.

    Sedikit banyak, hal ini bisa memberikanmu gambaran mengenai keadaan perusahaanmu atau alasan atasanmu mengundurkan diri.

    3. Jangan terlalu diambil hati

    gaji rekan kerja lebih tinggi

    © Freepik.com

    Saat telah membangun hubungan yang sangat baik dengan atasan, bahkan layaknya teman, kamu merasa ditinggalkan olehnya.

    Malah, ada juga beberapa orang yang berpikir, “Kok, dia tega, ya.”

    Ingatlah bahwa setiap keputusan resign tidaklah mudah dan telah dipikirkan matang-matang.

    Terlebih, jika dia seorang leader yang baik, dia pasti telah memikirkan berbagai cara agar proses transisi berjalan dengan lancar.

    Jadi, jangan berpikir bahwa dia adalah “tokoh jahatnya”.

    Sebaliknya, dukunglah keputusannya dan tawarkan bantuan dalam handover yang mungkin dia butuhkan.

    Ciptakanlah kesan terakhir positif dan tetaplah berhubungan baik.

    4. Bersikap fleksibel

    Pengunduran diri atasanmu tentu akan membuat load pekerjaan terpecah dan didelegasikan selama masa transisi.

    Maka, yang harus dilakukan agar pekerjaan tetap berjalan lancar saat atasan mengajukan resign adalah bersikap fleksibel.

    Maklumi bahwa mau tidak mau, suka tidak suka, ada effort lebih yang perlu kamu berikan agar pekerjaan berjalan dengan lancar. 

    Berusahalah sebaik mungkin untuk mengambil alih pekerjaan yang dulu menjadi tanggung jawab atasan, tapi tetap perhitungkan workload satu tim. 

    Baca Juga: 6 Tips Handover Pekerjaan yang Memudahkan Proses Resign
     

    5. Pertimbangkan kesempatanmu

    tidak lulus probation

    © Freepik.com

    Kehilangan atasan memang jadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang.

    Akan tetapi, bisa jadi ini adalah kesempatanmu untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan atau meminta promosi. Apalagi kalau posisi tersebut belum diisi.

    Jika memungkinkan, cobalah untuk berbicara dengan atasanmu terdahulu mengenai job description dan keahlian yang diperlukan untuk bisa mengisi posisi tersebut.

    Mintalah masukan mengenai hal yang bisa kamu perbaiki agar layak untuk menjadi penggantinya. Jangan takut menyampaikan ide-ide yang kamu miliki.

    6. Tawarkan bantuan

    Menjelang hari terakhir atasanmu, perusahaan mungkin menunjuk atasan sementara sampai pengganti tiba.

    Salah satu hal yang harus dilakukan jika atasan resign dan perusahaan menunjuk pengganti sementara adalah tawarkan bantuan.

    Jika perlu, adakan one-on-one dengannya.

    Beri tahu apa yang menjadi tanggung jawabmu, project yang sedang ditangani oleh tim, dan hal-hal yang bisa kamu bantu sampai penggantinya benar-benar datang.

    7. Pastikan semua berjalan seperti biasa

    cara menggaet konsumen high-end

    © Freepik.com

    Sekalipun perubahan besar mungkin terjadi jika atasan resign, hal yang harus dilakukan dan tidak boleh berubah adalah profesionalisme.

    Kualitas pekerjaanmu tidak boleh terpengaruh. Tetap bekerja semaksimal mungkin dan berikan hasil terbaik.

    Bonusnya, ini bisa memberikan kesan positif pada atasan baru.

    Baca Juga: 9 Kesalahan Fatal yang Bikin Kamu Tak Kunjung Naik Jabatan
     

    Itulah tujuh hal penting yang dapat kamu lakukan ketika atasanmu resign.

    Ada benarnya, terkadang keadaan perusahaan yang menurun jadi alasan bagi sebagian orang untuk mengundurkan diri.

    Meski begitu, ini bukanlah kepastian.

    Alih-alih berspekulasi, yang harus dilakukan jika atasan resign adalah tetap tenang, memastikan padanya, dan merencanakan langkah selanjutnya.

    Nah, bagaimana jika rekan kerja terdekatmu yang harus resign? Rasa sedih? Kecewa? Mau ikut resign?

    Glints sudah menyiapkan tips dan hal yang bisa kamu lakukan saat diberitahu kabar resign-nya.

    Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca artikelnya sekarang juga.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait