Diagram Use Case, Teknik Penyederhanaan agar Perancangan Sistem Jadi Mudah

Diperbarui 27 Jan 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Use case adalah diagram yang mempermudah kita memahami interaksi pengguna dan sistem agar tak lagi kebingunan. Hal ini penting ketika merancang sebuah sistem dalam ilmu rekayasa sistem dan perangkat lunak.

    Nah, ada beberapa komponen use case yang perlu kamu ketahui agar bisa membuatnya dengan benar.

    Yuk, baca terus artikel ini untuk mengetahui serba-serbi use case!

    Baca Juga: Daftar Pertanyaan Interview System Engineer dan Jawabannya

    Apa Itu Use Case?

    use case adaah

    © Freepik.com

    Use case merupakan daftar aksi atau tahapan yang mendefinisikan interaksi antara aktor dan sistem untuk mencapai suatu tujuan.

    Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengatur kebutuhan sebuah sistem.

    Use case biasanya membahas banyak detail mengenai semua kemungkinan yang dapat terjadi.

    Sementara, diagram use case dapat menyederhanakan representasi grafis dari suatu sistem sehingga apa yang harus dilakukan lebih mudah dipahami.

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menurut Lucid Chart ada tiga elemen dalam use case sebagai berikut:

    1. Aktor

    Aktor adalah user dalam use case yang berinteraksi dengan sebuah sistem.

    User atau pengguna ini bisa perorangan, sebuah organisasi, atau sistem eksternal, asal berinteraksi dengan sistem atau aplikasimu.

    Pada dasarnya, aktor adalah objek eksternal yang memproduksi atau mengonsumsi data.

    2. Sistem

    Sistem adalah urutan aksi spesifik dan interaksi antar aktor dan sistem.

    Hal ini juga sering dikenal dengan istilah skenario dalam use case.

    3. Tujuan

    Secara sederhana, tujuan adalah hasil akhir dari use case.

    Diagram use case yang bagus harus dapat mendeskripsikan kegiatan dan varian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

    Jadi, use case membantu kita memastikan bahwa sistem yang dikembangkan sudah benar dan mampu memenuhi kebutuhan dari sudut pandang pengguna.

    Berikut merupakan contoh dari diagram use case.

    use case diagram

    © Wikipedia.com

    Kegunaan Use Case

    use case adalah

    © Unsplash.com

    1. Dokumentasi

    Use case adalah teknik yang mampu mendokumentasikan kebutuhan fungsional black box testing dalam sebuah sistem.

    2. Mudah dipahami

    Use case cenderung mudah dipahami.

    Selain itu, teknik ini adalah cara komunikasi dengan pengguna dan pelanggan dengan mudah tanpa butuh keahlian teknis tertentu.

    3. Penyederhanaan

    Use case dapat mengelola proyek besar dan kompleks dengan membagi masalah-masalah yang ada menjadi beberapa fitur pengguna utama.

    Selain itu, use case juga mampu menentukan aplikasi dari perspektif pengguna.

    4. Identifikasi kebutuhan

    Skenario use case yang digambarkan dengan diagram menampilkan kolaborasi beberapa objek dan kelas. Hal itu digunakan untuk mengidentifikasi parameter yang menghubungkan kedua hal tersebut.

    5. Dasar penghubung

    Use case adalah dasar yang menghubungkan verifikasi model yang levelnya lebih tinggi seperti interaksi antara aktor dan obyek kolaboratif.

    Selain itu, use case juga dapat digunakan untuk validasi kebutuhan fungsional, seperti cetak biru white box testing.

    6. Pelacakan

    Pendekatan menggunakan use case dapat memberikan link yang bisa dilacak.

    Dalam pelacakan ini, dipastikan aktivitas utama pengembangan seperti implementasi use case, pengecekan, dan penyampaian hasil telah memenuhi tujuan dan sasaran dari sudut pandang pengguna.

    Baca Juga: 6 Pilihan Karier untuk Calon Lulusan Sistem Informasi

    Cara Membuat Use Case

    use case adalah

    © Freepik.com

    Model diagram use case dapat dibuat dalam beberapa langkah sederhana.

    Pertama-tama, untuk membuat diagram use case, hal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi aktor atau pengguna dari sistem yang akan dikembangkan.

    Kemudian, identifikasi seluruh peran pengguna yang relevan dengan sistem tersebut.

    Setelah itu, ketahui apa kebutuhan pengguna mengenai sistemnya agar bisa berfungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Lalu, buatlah use case untuk setiap tujuan yang ada dan pastikan semuanya terstruktur dengan baik.

    Terakhir, prioritaskan, ulas, tinjau, perkirakan, dan validasi pengguna.

    Perbedaan Model Use Case dan Diagram Use Case

    Menurut Project Management Institute, model use case terdiri dari diagram use case dan teks naratif.

    Diagram use case dan teks naratif ini memaparkan use case secara detail.

    Sementara, diagram use case merupakan gambar sistem, aktor, dan use case serta batasan sistemnya.

    Biasanya, diagram use case digambar menggunakan Unified Modeling Language (UML).

    Teks naratif yang mendeskripsikan use case disebut alur kejadian.

    Baca Juga: 6 Kiat Belajar Software Engineering dengan Menyenangkan

    Nah, itu dia segala hal yang perlu kamu ketahui tentang use case.

    Tidak begitu sulit untuk dibuat, kan?

    Jika tertarik dengan topik teknologi lainnya, kamu bisa berlangganan newsletter blog Glints atau mengikuti Glints ExpertClass.

    Tak hanya mendapatkan artikel langsung ke inbox emailmu, kamu juga akan bisa memperkaya diri dengan ilmu teknologi terkini.

    Yuk, sign up dan buat akunmu terlebih dahulu!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 2.5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait