Mempermudah Pembuatan Website Berbasis HTML dengan Angular

Diperbarui 11 Des 2020 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Ada banyak platform dan framework yang bisa kamu gunakan untuk membuat sebuah website berbasis HTML dan TypeScript. Salah satunya adalah angular.

    Angular pertama kali diperkenalkan oleh Google pada tahun 2012. Sejak saat itu, Angular menjadi salah satu framework pembuatan website terpopuler, baik untuk desktop maupun mobile.

    Seperti apa penggunaanya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

    Mengenal Angular

    © Dev.to

    Angular adalah platform dan framework yang digunakan untuk membangun aplikasi one-page client menggunakan HTML dan TypeScript.

    Angular ditulis menggunakan TypeScript, untuk memudahkanmu dalam implementasi fungsi inti dan opsional ke dalam aplikasi yang kamu buat.

    Arsitektur aplikasi Angular bergantung pada konsep dasar tertentu. Blok penyusun dasarnya adalah NgModules, yang menyediakan konteks kompilasi untuk komponen.

    NgModules mengumpulkan kode terkait ke dalam set fungsional. Aplikasi Angular kemudian didefinisikan oleh satu set NgModules.

    Sebuah aplikasi memiliki setidaknya modul root yang memungkinkan Bootstrap dan biasanya memiliki lebih banyak modul feature.

    Baca Juga: Ingin Belajar Web Developer? Pelajari Langkah-langkahnya di Sini!

    Modul yang Digunakan dalam Angular

    © Pexels.com

    NgModule merupakan sekumpulan komponen yang didedikasikan untuk domain aplikasi, alur kerja, atau sekumpulan kemampuan yang terkait erat.

    Makanya, Angular NgModules berbeda dari modul JavaScript, tapi juga bertugas untuk melengkapinya.

    Sebuah NgModule dapat mengasosiasikan komponennya dengan kode terkait, seperti layanan, untuk membentuk unit fungsional.

    Setiap aplikasi Angular memiliki modul root, yang secara konvensional dinamai AppModule.

    Modul ini menyediakan mekanisme Bootstrap yang meluncurkan aplikasi. Oleh karena itu, sebuah aplikasi biasanya berisi banyak modul fungsional.

    Seperti modul JavaScript, NgModules dapat mengimpor fungsionalitas dari NgModules lain, dan memungkinkan fungsionalitasnya sendiri untuk diekspor dan digunakan oleh NgModules lain.

    Misalnya, untuk menggunakan layanan router di aplikasimu, kamu bisa mengimpor NgModule Router.

    Kamu dapat mengatur ke dalam modul fungsional yang berbeda untuk membantu dalam mengelola pengembangan aplikasi yang kompleks, dan dalam mendesain agar dapat digunakan kembali.

    Selain itu, teknik ini memungkinkanmu memanfaatkan pemuatan lambat, yaitu memuat modul sesuai permintaan untuk meminimalkan jumlah kode yang perlu dimuat saat loading.

    Baca Juga: Mengenali Perbedaan Bahasa Pemrograman Java dan JavaScript

    Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Angular

    © Pexels.com

    Meskipun Angular adalah salah satu platform yang cukup terkenal, Sitepoint menyebut bahwa platform ini tidak lepas dari kelebihan dan kekurangannya.

    1. Kelebihan menggunakan Angular

    Berikut beberapa kelebihan menggunakan Angular sebagai platform pembuatan website:

    • Angular dapat digunakan untuk membangun dan memelihara pola desain proyek yang kamu buat. Kode dapat disusun dengan mudah sehingga kamu tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk memastikan kode tersebut berjalan dengan baik.
    • Kamu tidak perlu mempelajari bahasa yang benar-benar baru untuk menggunakan Angular. Angular menggunakan HTML dan TypeScript sehingga kamu masih bisa menggunakan berbagai fitur Angular seperti pengetikan statis, antarmuka, dekorator, dan lainnya.
    • Pengujian merupakan bagian penting dari Angular. Platform ini mendukung pengujian yang dibutuhkan menggunakan berbagai tools seperti Jasmine dan Protactor.
    • Kamu bisa menggunakan Angular untuk membangun website untuk seluler ataupun desktop. Jadi, kamu hanya membutuhkan satu framework untuk berbagai bentuk website yang dibuat.

    2. Kekurangan menggunakan Angular

    Selain kekurangan, Angular juga memiliki kekurangan berikut.

    • Meskipun dapat menggunakan JavaScript, kamu sebaiknya memahami cara membuat kode aplikasi Angular dalam TypeScript.
    • TypeScript adalah superset dari JavaScript, jadi kamu harus terbiasa dengan ini.
    • Saat mengembangkan aplikasi, pastikan kamu dapat melakukan debug kode. Kamu bisa menggunakan tools seperti Augury untuk melakukannya.
    • Tentunya, kamu harus menguji aplikasi yang dibuat melalui Angular sebelum diluncurkan. Sayangnya, Angular tidak memiliki fitur untuk pengujian tersebut. Untuk itu, kamu harus menguasai tools yang dibutuhkan untuk melakukan pengujian tersebut.

    Baca Juga: 6 Tools Penunjang Aktivitas Para Web Developer

    Nah, itu dia hal-hal yang perlu kamu ketahui seputar Angular dan kegunaannya. Selain Angular, masih banyak berbagai platform lain yang bisa digunakan untuk membuat website.

    Kamu bisa mempelajari berbagai hal seputar pembuatan website dan pemrograman melalui Glints ExpertClass, lho.

    Glints ExpertClass merupakan seminar yang menghadirkan berbagai profesional sesuai dengan bidang keahliannya.

    Melalui kelas ini, kamu dapat belajar dan bertanya langsung kepada mereka seputar topik yang dibahas.

    Yuk, daftar sekarang! Kuotanya terbatas, lho!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.8 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait