Mengenali Perbedaan Bahasa Pemrograman Java dan JavaScript

Diperbarui 01 Okt 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Mungkin beberapa dari kita sudah sering mendengar istilah Java dan JavaScript. Nah, keduanya memiliki kemiripan nama, tetapi sebenarnya adakah perbedaan antara Java dan JavaScript?

    Berbagai website masa kini telah dibangun menggunakan JavaScript. Ketika mendengar hal ini, banyak orang salah memahami dan menganggap bahwa situs tersebut dibuat menggunakan bahasa pemrograman Java.

    Padahal, keduanya merupakan dua bahasa yang berbeda. Terdapat perbedaan Java dan JavaScript yang signifikan sehingga mudah mengidentifikasi kedua bahasa ini. Berikut Glints bocorkan 8 di antara perbedaannya.

    1. Programming vs scripting

    © Freepik

    Ketika disebutkan secara terpisah, scripting sejatinya juga merupakan suatu aktivitas programming. Keduanya merupakan aktivitas yang melibatkan kode-kode tertentu sehingga sama-sama disebut sebagai coding.

    Hanya saja, ketika disebutkan bersamaan, scripting memiliki makna yang berbeda dengan programming. Karakter bahasa skrip memiliki perbedaan signifikan dibandingkan bahasa pemrograman.

    Untuk menguji suatu kode pemrograman apakah dapat berjalan, aktivitas programing mutlak perlu di-compile sehingga memerlukan compiler.

    Program hanya dapat berjalan jika tidak ditemukan kesalahan atau pesan error selama proses compile. Adapun, scripting tidaklah memerlukan compiler.

    Skrip yang salah hanya akan berpengaruh pada tidak berjalannya fungsi skrip, tetapi tidak merusak program secara keseluruhan.

    Dalam hal ini, Java merupakan suatu bahasa pemrograman sedangkan JavaScript merupakan bahasa skrip.

    Baca Juga: Tips dan Referensi Materi Belajar Java untuk Pemula

    2. Pengembangnya pun berbeda

    perbedaan java dan javascript

    © Freepik

    Sebagai dua bahasa yang berbeda, pengembang JavaScript pun berbeda dengan Java. Telah lazim diketahui bahwa bahasa Java dikembangkan oleh James Gosling saat masih bergabung dalam Sun Microsystem.

    Lantas, bagaimana dengan JavaScript? Bahasa skrip ini dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape. Meskipun lahir belakangan, nama Java digunakan pertama kali oleh Sun Microsystem untuk menyebut bahasa pemrogramannya.

    Netscape sendiri menyebut bahasa skripnya dengan Mocha, lalu diubah menjadi LiveScript.

    Untuk kepentingan pemasaran, Netscape lantas melakukan kerja sama lisensi dengan Sun Microsystem sehingga LiveScript berubah nama menjadi JavaScript.

    Dalam kesepakatan tersebut, JavaScript dan Java menjadi dua bahasa yang saling melengkapi, yaitu sebagai bahasa skrip yang mudah disisipkan serta sebagai bahasa pemrograman yang harus dikompilasi.

    3. Aplikasi Java dan JavaScript

    belajar bahasa pemrograman

    © Freepik

    Perbedaan Java dan JavaScript juga dapat dikenali dari penggunaannya. Java sering digunakan untuk membuat website maupun program atau aplikasi yang berdiri sendiri.

    Sementara itu, JavaScript sangat bermanfaat membuat website menjadi dinamis. Skrip ini dapat dipakai untuk membuat animasi sehingga membuat website lebih menarik dan interaktif.

    Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan Java jika proyekmu merupakan:

    • enterprise software;
    • program dengan scientific computing;
    • big data analysis;
    • program umum untuk hardware;
    • pembuatan aplikasi Android, atau
    • proyek web dengan teknologi server-side semacam Apache, GlassFish, Geronimo, JBoss, dsb.

    Di lain pihak, JavaScript akan lebih cocok dipilih jika proyekmu menyangkut

    • teknologi single-page application (SPA);
    • teknologi server-side semacam Express.js, Node.js, MongoDB, dsb;
    • teknologi front-end seperti jQuery, BackBone.js, AngularJS, ReactJS, Ember.js, dsb; serta
    • pengembangan aplikasi mobile melalui framework sejenis PhoneGap atau ReactNative.

    Baca Juga: Manfaat Mulai Belajar Javascript

    4. Perbedaan perangkat yang diperlukan

    perbedaan software engineer dan software developer

    © Picjumbo.com

    Poin ini juga menjadi salah satu perbedaan Java dan JavaScript lain yang cukup signifikan. Program dan aplikasi berbasis Java hanya bisa dijalankan pada sistem yang memiliki Java Virtual Machine (JVM).

    Untuk itu, kamu juga perlu menginstal JDK dan JRE dulu agar dapat bekerja menggunakan Java.

    Hal ini berbeda dengan JavaScript yang tidak memerlukan instalasi apa pun. Aplikasi JavaScript dapat dijalankan langsung melalui web browser.

    5. Proses pengecekan kode

    © Pexels

    Proses compile merupakan salah satu momen menegangkan yang dihadapi setiap programmer. Inilah saat yang menentukan keberhasilan program rancangannya.

    Kompilasi yang berjalan lancar tanpa memunculkan pesan error merupakan hal yang sangat melegakan. Artinya, program akan dapat berjalan sesuai kode yang dituliskan.

    Namun, ketika muncul pesan error, programmer akan dipusingkan mencari penyebab kesalahan program.

    Gambaran ketegangan di atas merupakan tantangan yang dihadapi programer ketika bekerja menggunakan bahasa pemrograman apa pun, termasuk Java.

    Namun, tidak demikian halnya dengan pengecekan skrip seperti JavaScript. Pengecekan kode skrip dapat langsung dilakukan bersamaan dengan pembuatan skrip.

    Tanpa perlu melakukan proses compile, hasil skrip telah dapat dilihat begitu kode dituliskan.

    Dengan demikian, ketika skrip tidak menampilkan hasil yang diharapkan, kamu bisa langsung mengetahui letak kesalahan kode dan dapat segera memperbaikinya.

    6. Hubungan dengan HTML

    sales manager

    © Pixabay.com

    Sebagai skrip untuk pemrograman web, JavaScript memiliki hubungan yang sangat erat dengan HTML. Skrip dapat disisipkan langsung pada kode HTML ataupun dibuat dalam berkas terpisah.

    Apabila skrip berada dalam file terpisah, cukup masukkan perintah memanggil skrip pada berkas HTML kapan pun skrip ingin digunakan.

    Berbeda halnya dengan Java. Bahasa pemrograman yang satu ini tidak selalu bersinggungan dengan HTML.

    Java merupakan bahasa pemrograman yang independen. Dia dapat berjalan sendiri tanpa harus disisipkan ke platform atau kode lainnya.

    7. Tingkat kemudahan

    JavaScript

    © Unsplash

    Bagi seorang awam ataupun programmer pemula, JavaScript jauh lebih mudah dipelajari daripada Java.

    Hanya dengan melakukan konversi perintah dalam syntax JavaScript, lalu sisipkan skrip pada tempat yang diperlukan, skrip pun dapat langsung dijalankan. Hal ini tidak mudah dilakukan pada pemrograman Java.

    Agar suatu program berbasis Java dapat berjalan, program harus memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan.

    Mulai dari pengadaan library yang sesuai, deklarasi yang tepat, pemahaman algoritma serta pemrograman yang baik, hingga memahami hubungan antar kelas dalam program.

    Hal tersebut tentu lebih rumit dibandingkan scripting menggunakan JavaScript, yang bisa mudah berjalan dengan cara disisipkan.

    Baca Juga: Programmer Vs. Developer, Apa Bedanya?

    8. Syntax

    programmer

    © Unsplash

    Java maupun JavaScript merupakan bahasa yang dikembangkan dari bahasa lainnya.

    Penamaan serta konvensi JavaScript mungkin memang mirip dengan Java, tetapi JavaScript sendiri sama sekali tidak mengandung bahasa pemrograman Java.

    JavaScript dikembangkan dari bahasa C, sedangkan Java dikembangkan dari bahasa C/C++. Perbedaan akar bahasa ini juga membawa pada perbedaan Java dan JavaScript dari sisi syntax.

    Hal semacam ini diungkapkan misalnya oleh Edureka.

    Sebagaimana C++, Java merupakan suatu bahasa pemrograman yang berorientasi pada objek. Berkas-berkas Java merupakan kelas-kelas dan objek yang dapat saling dipanggil dalam berkas lainnya.

    Sementara itu, JavaScript merupakan bahasa skrip. Meskipun sama-sama berorientasi pada objek, syntax JavaScript lebih sederhana sebagaimana pada bahasa C.

    Itulah 8 perbedaan Java dan JavaScript yang mudah kamu kenali. Setelah memahami perbedaan-perbedaan tersebut, tidak lagi-lagi kan menyamakan Java dengan JavaScript?

    Kalau kamu sudah cukup memahami perbedaan Java dan JavaScript, inilah saatnya untuk melamar pekerjaan di bidang IT. Nah, kamu bisa menemukan banyak lowongannya di Glints. Yuk, daftar sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait