Underwriting: Definisi, Jenis, dan Prosesnya

Diperbarui 27 Nov 2023 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Ketika mengajukan asuransi, kamu biasanya akan diberikan premi setelah melewati beragam proses yang ketat. Nah, salah satu proses tersebut adalah underwriting.

    Proses ini membantu perusahaan asuransi untuk menentukan apakah memberi program ke orang atau bisnis tertentu dapat membawa keuntungan bagi mereka.

    Nah, di artikel ini Glints akan memberi penjelasan singkat seputar underwriting bagimu. Yuk, simak artikelnya berikut ini!

    Definisi Underwriting

    Underwriting adalah proses yang dilakukan perusahaan asuransi dengan tujuan untuk menyaring calon nasabah asuransi, menurut The Balance Money.

    Dalam proses ini, perusahaan asuransi akan mencari tahu dan menganalisis risiko yang dimiliki setiap calon nasabah asuransi.

    Sehingga, jika mengajukan diri untuk menjadi nasabah perusahaan asuransi, kamu dipastikan akan diseleksi melalui proses underwriting ini.

    Proses underwriting melibatkan data, statistik, serta panduan dari aktuaris.

    Hal ini karena salah satu fungsi dari proses underwriting yaitu untuk menentukan besaran premi yang adil bagi seorang calon nasabah asuransi.

    Karena, perusahaan asuransi harus mencari cara untuk menentukan seberapa besar pertaruhan yang diambilnya ketika memberi tanggunan ke nasabah.

    Proses underwriting membantu perusahaan asuransi dalam menentukan apakah seseorang layak untuk menjadi nasabahnya.

    Makanya, penerbitan polis bagi calon nasabah juga ditentukan melalui proses ini.

    Jika seorang calon nasabah asuransi tidak lolos persyaratan underwriting, maka pengajuan asuransinya akan ditolak.

    Penolakan biasanya berupa ditolak membeli produk asuransi yang diajukan atau diterima namun dengan penambahan syarat dan ketentuan khusus.

    Baca Juga: Financial Insecurity: Arti, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

    Jenis Underwriting

    Ada 3 jenis underwriting menurut Investopedia, berikut adalah di antaranya.

    1. Loan underwriting

    Setiap pinjaman harus melalui proses underwriting. Dalam banyak kasus, underwriting dilakukan secara otomatis dan melibatkan;

    • penilaian riwayat kredit pemohon
    • laporan keuangan
    • nilai jaminan yang ditawarkan
    • faktor lain yang bergantung pada ukuran dan tujuan pinjaman

    Salah satu bentuk umum dari loan underwriting yaitu hipotek.

    2. Insurance underwriting

    Insurance underwriting adalah proses yang fokus pada calon pemegang polis, atau orang yang mencari asuransi kesehatan atau jiwa.

    Underwriting asuransi kesehatan biasanya digunakan untuk menentukan besaran jumlah yang harus ditagihkan ke pemohon berdasarkan kondisinya.

    Sedangkan, underwriting asuransi jiwa dilakukan untuk menilai risiko mengasuransikan calon pemegang polis berdasarkan;

    • usia
    • kesehatan
    • gaya hidup
    • pekerjaan
    • riwayat kesehatan keluarga
    • hobi

    3. Securities underwriting

    Securities underwriting digunakan untuk menilai risiko dan harga untuk sekuritas yang biasanya terkait dengan IPO.

    Jenis underwriting ini dilakukan atas nama calon investor, yang biasanya merupakan bank investasi.

    Berdasarkan hasil dari proses underwriting, sebuah bank investasi akan membeli surat berharga perusahaan yang akan melakukan IPO.

    Kemudian, surat berharga tersebut akan dijual di pasar modal.

    Underwriting ini memastikan IPO perusahaan bisa menghasilkan modal yang dibutuhkan dan memberi underwriter premi atau profit dari layanan yang diberikannya.

    Baca Juga: 7 Cara Memilih Reksa Dana, Tak Perlu Bingung saat Investasi

    Proses Underwriting

    Insureon menjabarkan proses underwriting sebagai berikut.

    1. Analisis situasi calon nasabah asuransi

    Analisis situasi dilakukan dengan memberi penilaian mengenai beragam faktor yang menentukan profil risiko calon konsumen.

    Faktor yang menjadi pertimbangan penilaian tergantung tipe asuransi yang kamu ajukan.

    Beberapa faktor umum yang menjadi pertimbangan perusahaan asuransi di antaranya seperti;

    • riwayat medis
    • pekerjaan
    • hobi
    • gaya hidup
    • lokasi tempat tinggal
    • perilaku keuangan seperti skor kredit
    • klaim insuransi sebelumnya
    • karakteristik finansial

    2. Pengelompokan calon nasabah berdasarkan risiko

    Setelah menganalisis situasi, perusahaan asuransi kemudian mengelompokkan calon nasabahnya berdasarkan risiko yang dimiliki setiap orang.

    Ada beberapa kategori yang digunakan dalam pengelompokan risiko, yaitu;

    • preferred risk
    • standard risk
    • substandard risk
    • declined risk

    Berdasarkan kategori ini, pihak asuransi menentukan apakah calon nasabahnya layak mendapatkan produk asuransi yang ia ajukan.

    Perlu diketahui bahwa semakin besar risiko seorang calon nasabah, maka jumlah premi yang harus dibayarkan akan turut bertambah.

    Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika risiko calon nasabah terlalu tinggi, bukan tidak mungkin perusahaan akan menolak permohonan asuransinya.

    3. Mengirimkan kembali pengajuan nasabah

    Proses selanjutnya dalam underwriting adalah mengirimkan kembali pengajuan dari calon nasabah.

    Setelah menganalisis faktor risiko dan melakukan pengelompokan, seorang underwriter dapat menentukan apakah calon nasabah layak mendapat produk asuransi.

    Ketika pengajuan nasabah diterima, maka polis asuransi akan segera dikirimkan ke mereka.

    Namun, jika ditolak, nasabah masih bisa mendapat alternatif produk asuransi lainnya dengan beberapa tambahan dalam syarat dan ketentuan yang berlaku.

    4. Mengevaluasi perubahan jika terjadi sesuatu

    Perlu diketahui bahwa ketika kamu telah mendapatkan polis asuransi, bukan berarti pengajuanmu tidak akan diperiksa lagi.

    Karena, pihak perusahaan asuransi akan sering me-review polis dan informasi risiko jika terjadi suatu hal yang dianggap janggal.

    Proses underwriting bisa mencapai tahap ini ketika ada perubahan dalam kondisi asuransi yang berlaku atau risiko seorang nasabah.

    Baca Juga: 7 Jenis Reksa Dana dan Tingkat Risikonya, Pilih yang Mana, ya?

    Itu adalah beberapa informasi yang perlu kamu ketahui seputar underwriting.

    Intinya, perusahaan asuransi perlu melakukan ini supaya mereka tidak merugi ketika telah memberi polis bagi para calon nasabah.

    Selain informasi seputar underwriting, kamu bisa tahu lebih banyak tentang dunia asuransi dengan baca kumpulan artikel dari Glints, lho.

    Caranya mudah, kok. Kamu cukup klik di sini untuk temukan dan baca ragam artikelnya. Yuk, tambah wawasanmu sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait