Pakai 5 Tips Marketing Analytics Ini, Maksimalkan Pengolahan Datamu
Isi Artikel
Kata siapa pemasar tak bisa menganalisis data? Dengan tips-tips dalam artikel ini, kamu bisa memaksimalkan proses marketing analytics-mu.
Selain itu, evaluasi campaign jadi lebih mudah dilakukan. Sukses tidaknya pun bisa dinilai dengan lancar.
Tak perlu lama-lama lagi, simak tips-tipsnya, yuk!
1. Pakai metrik yang tepat
Pertama-tama, tentukan dulu metrik yang tepat. Sesuaikan ini dengan apa yang mau kamu ukur, ya!
Misalnya, kamu ingin menilai brand engagement. Page visit tentu bukan indikator yang tepat. Jadi, pilih saja indikator lainnya.
Terlebih lagi, seperti dituliskan Neil Patel, tak semua data bisa mencerminkan revenue perusahaan.
Tingginya followers media sosial tentu harus dibanggakan. Pengguna aplikasi yang banyak juga bisa menjadi kepuasan tersendiri.
Akan tetapi, jangan hanya terpaku pada metrik-metrik ini. Pilihlah pengukuran yang bisa menunjukkan perkembangan perusahaan, di antaranya:
- monthly/daily active users
- engagement rate
- cost per acquisition
Jangan lupakan tips marketing analytics yang satu ini, ya!
2. Buat jadwal pemantauan
Dalam sebulan, selalu ada tanggal merah. Bahkan, Hari Raya seperti Natal atau Idulfitri bisa berlangsung berhari-hari.
Pada hari libur ini, bagaimana pencatatan data dilakukan? Kamu tentu harus merencanakannya sejak awal.
Jadi, buat jadwal ini, ya! Tips marketing analytics yang satu ini dituliskan oleh Noticestry.
Agar tak mengganggu libur, kamu bisa membuat otomatisasi. Dengan begitu, data akan tercatat dengan sendirinya. Kamu dan tim pun bisa libur dengan tenang.
3. Bandingkan dengan standar tertentu
Datamu sudah terkumpul? Sekarang, saatnya bandingkan angka-angka itu dengan standar tertentu.
Mengutip Deluxe, standar ini bisa berupa:
- data dari kuartal lalu (ditargetkan naik atau turun)
- standar industri masing-masing
Dengan pembanding, kamu bisa menilai sukses atau tidaknya strategimu. Data yang ada tak sekadar dikumpulkan saja.
4. Pahami data dengan storytelling
Tips marketing analytics selanjutnya berkaitan dengan penyajian data. Dalam proses ini, coba pakai data storytelling, yuk!
Mengutip Nugit, data storytelling merupakan teknik penyampaian informasi. Uniknya, informasi ini sudah disesuaikan dengan audiens.
Penggunaan istilah-istilah rumit dihindari. Sebab, pemahaman sang audienslah yang jadi salah satu prioritas.
Selain itu, data yang ada tak disajikan secara mentah-mentah. Data ditampilkan secara berdampingan dengan:
- grafik atau visualisasi lainnya
- narasi
Kombinasi elemen ini memudahkan pemahaman data. Sebagai contoh, kamu bisa melihat infografik ini:
Coba bandingkan dengan gambar di bawah:
Storytelling membuat data jauh lebih mudah dipahami. Dengan tips ini, kegiatan marketing analytics pun tak sia-sia.
Nah, untuk maksimalkan penceritaanmu, Glints telah mempersiapkan artikel soal storytelling yang dapat menarik perhatian audiens.
Kamu dapat menemukan artikel terkait data storytelling beserta contoh-contoh nya di sini.
5. Lakukan evaluasi di tengah proses
Siapa bilang evaluasi hanya boleh dilakukan di akhir? Kata SpotOn Digital Media, di tengah campaign, kamu bisa melakukan review strategi.
Ketika strategi satu lebih efektif dari yang lain, kamu tinggal melakukan penyesuaian. Tak perlu menunggu sampai akhir campaign atau bahkan kuartal.
Itulah sederet tips marketing analytics dari Glints. Terapkan tiap-tiap poinnya, ya!