Pakai 5 Tips Marketing Analytics Ini, Maksimalkan Pengolahan Datamu

Diperbarui 15 Agu 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Kata siapa pemasar tak bisa menganalisis data? Dengan tips-tips dalam artikel ini, kamu bisa memaksimalkan proses marketing analytics-mu.

    Selain itu, evaluasi campaign jadi lebih mudah dilakukan. Sukses tidaknya pun bisa dinilai dengan lancar.

    Tak perlu lama-lama lagi, simak tips-tipsnya, yuk!

    1. Pakai metrik yang tepat

    trik analisis pemasaran pilih metrik yang tepat

    © Freepik.com

    Pertama-tama, tentukan dulu metrik yang tepat. Sesuaikan ini dengan apa yang mau kamu ukur, ya!

    Misalnya, kamu ingin menilai brand engagement. Page visit tentu bukan indikator yang tepat. Jadi, pilih saja indikator lainnya.

    Terlebih lagi, seperti dituliskan Neil Patel, tak semua data bisa mencerminkan revenue perusahaan.

    Tingginya followers media sosial tentu harus dibanggakan. Pengguna aplikasi yang banyak juga bisa menjadi kepuasan tersendiri.

    Akan tetapi, jangan hanya terpaku pada metrik-metrik ini. Pilihlah pengukuran yang bisa menunjukkan perkembangan perusahaan, di antaranya:

    • monthly/daily active users
    • engagement rate
    • cost per acquisition

    Jangan lupakan tips marketing analytics yang satu ini, ya!

    Baca Juga: Kenapa Data Storytelling Penting untuk Dipelajari?

    2. Buat jadwal pemantauan

    trik analisis pemasaran buat jadwal pemantauan

    © Freepik.com

    Dalam sebulan, selalu ada tanggal merah. Bahkan, Hari Raya seperti Natal atau Idulfitri bisa berlangsung berhari-hari.

    Pada hari libur ini, bagaimana pencatatan data dilakukan? Kamu tentu harus merencanakannya sejak awal.

    Jadi, buat jadwal ini, ya! Tips marketing analytics yang satu ini dituliskan oleh Noticestry.

    Agar tak mengganggu libur, kamu bisa membuat otomatisasi. Dengan begitu, data akan tercatat dengan sendirinya. Kamu dan tim pun bisa libur dengan tenang.

    3. Bandingkan dengan standar tertentu

    tips marketing analytics bandingkan dengan standar

    © Freepik.com

    Datamu sudah terkumpul? Sekarang, saatnya bandingkan angka-angka itu dengan standar tertentu.

    Mengutip Deluxe, standar ini bisa berupa:

    • data dari kuartal lalu (ditargetkan naik atau turun)
    • standar industri masing-masing

    Dengan pembanding, kamu bisa menilai sukses atau tidaknya strategimu. Data yang ada tak sekadar dikumpulkan saja.

    Baca Juga: 6 Tips Data Driven Marketing untuk Kembangkan Kinerja Perusahaan

    4. Pahami data dengan storytelling

    pahami data dengan storytelling tips marketing analytics

    © Freepik.com

    Tips marketing analytics selanjutnya berkaitan dengan penyajian data. Dalam proses ini, coba pakai data storytelling, yuk!

    Mengutip Nugit, data storytelling merupakan teknik penyampaian informasi. Uniknya, informasi ini sudah disesuaikan dengan audiens.

    Penggunaan istilah-istilah rumit dihindari. Sebab, pemahaman sang audienslah yang jadi salah satu prioritas.

    Selain itu, data yang ada tak disajikan secara mentah-mentah. Data ditampilkan secara berdampingan dengan:

    • grafik atau visualisasi lainnya
    • narasi

    Kombinasi elemen ini memudahkan pemahaman data. Sebagai contoh, kamu bisa melihat infografik ini:

    tips marketing analytics - penyajian data dengan storytelling

    © Glints

    Coba bandingkan dengan gambar di bawah:

    tips marketing analytics - tanpa storytelling

    © Glints

    Storytelling membuat data jauh lebih mudah dipahami. Dengan tips ini, kegiatan marketing analytics pun tak sia-sia.

    Nah, untuk maksimalkan penceritaanmu, Glints telah mempersiapkan artikel soal storytelling yang dapat menarik perhatian audiens.

    Kamu dapat menemukan artikel terkait data storytelling beserta contoh-contoh nya di sini

    5. Lakukan evaluasi di tengah proses

    Siapa bilang evaluasi hanya boleh dilakukan di akhir? Kata SpotOn Digital Media, di tengah campaign, kamu bisa melakukan review strategi.

    Ketika strategi satu lebih efektif dari yang lain, kamu tinggal melakukan penyesuaian. Tak perlu menunggu sampai akhir campaign atau bahkan kuartal.

    Baca Juga: Storytelling untuk Marketing, Kenali Pengertian dan Prosesnya di Sini

    Itulah sederet tips marketing analytics dari Glints. Terapkan tiap-tiap poinnya, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait