7 Tips untuk Membuat Konten Menarik di Bulan Ramadan
Isi Artikel
Bagi para marketer dan pemilik badan usaha, sekarang merupakan momen terbaik untuk pelajari tips membuat konten di bulan Ramadan.
Bagaimana tidak? Bulan suci ini adalah kesempatan besar bagi brand untuk menampilkan kampanye marketing terbaik mereka.
Sebab, di bulan tersebut, antusiasme pelanggan akan meningkat secara drastis.
Sejumlah besar perusahaan pun sudah pasti akan menerbitkan banyak materi iklan untuk menarik perhatian para pelanggan.
Namun, supaya konten yang diluncurkan bisa unggul, apa yang kira-kira harus dilakukan oleh para marketer?
Tenang saja, berikut Glints jabarkan untukmu 7 tips membuat konten Ramadan yang mumpuni. Yuk, disimak!
1. Manfaatkan kegiatan dan sifat suci Ramadan
Menurut laman Hyped Haka, memanfaatkan ragam kegiatan dan sifat suci Ramadan adalah tips untuk membuat konten yang jitu.
Mengapa demikian? Pasalnya, kebanyakan audiens akan berfokus pada kegiatan-kegiatan di bulan Ramadan tersebut.
Tak hanya itu, memanfaatkan sifat suci di bulan ini juga akan mendorong perhatian audiens pada campaign perusahaan.
Nah, sifat suci di sini mengacu pada perbuatan serta perilaku yang terpuji atau manusiawi.
Maka dari itu, kampanye pemasaran bisa mengandung unsur dan kegiatan keagamaan, seperti berbagi atau persiapan salat tarawih.
2. Gunakan simbol yang identik dengan Ramadan
Tips berikutnya untuk membuat konten bulan Ramadan yang apik adalah menggunakan simbol khusus.
Simbol-simbol yang dimaksud mengacu pada ikon yang identik dengan nuansa ramadan, seperti bulan sabit, lentera, hingga lagu religi.
Hal ini cukup penting untuk diterapkan. Sebab, simbol dapat berfungsi untuk mewakili makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh konten.
Tak hanya itu, simbol-simbol ini juga bisa membuat materi iklan lebih mudah untuk dipahami.
Simbol yang identik dengan ramadan pun akan membuat kontenmu tampak lebih segar dan menarik untuk disaksikan.
3. Perhatikan keyword yang digunakan
Selain simbol dan fokus kampanye, tips konten bulan Ramadan selanjutnya berkaitan dengan keyword.
Keyword yang digunakan dalam kampanye, khususnya konten shopping, harus sesuai dengan kebutuhan audiens.
Sebab, menurut Criteo, kebanyakan audiens akan mencari konten dan produk via search engine di bulan ini.
Konsumen juga lebih memikirkan dan memerhatikan tempat terbaik untuk membeli produk di bulan Ramadan.
Berdasarkan hal tersebut, marketer harus bisa menerapkan keyword yang tepat untuk menampilkan kualitas dan kelebihan perusahaan.
Keyword juga diperlukan agar marketer bisa memengaruhi konsumen untuk membeli produk brand dengan baik dan tepat.
4. Perbanyak konten dalam bentuk visual
Memperbanyak konten dalam bentuk visual juga menjadi tips membuat konten bulan Ramadan yang baik.
Mengapa demikian? Pasalnya, menurut riset Google, lebih dari 41% pengguna internet gemar menikmati konten visual di bulan Ramadan.
Hal ini berlaku karena audiens memiliki banyak waktu luang dan menggunakan momen untuk bersantai agar tidak cepat lelah di bulan Ramadan.
Tak hanya itu, di bulan tersebut, audiens pun lebih suka membuka media sosial dan menikmati suguhan konten foto maupun video.
Maka dari itu, jangan ragu untuk pamerkan konten dalam bentuk visual dan secara menarik.
Sebab, inisiatif ini akan mendatangkan banyak traffic ke website atau media sosial brand di bulan Ramadan.
5. Konten yang diciptakan harus mobile-friendly
Selain dalam bentuk visual, kampanye yang disajikan juga baiknya hadir dalam bersifat mobile-friendly.
Tips satu ini sifatnya penting untuk konten bulan Ramadan.
Sebab, menurut survey CNN, kebiasaan audiens di bulan tersebut adalah berbelanja dan menyaksikan konten melalui smartphone.
Survey ini juga menjelaskan bahwa terdapat peningkatan sebanyak 82% pada pembelian online melalui aplikasi di bulan Ramadan.
Selain itu, dipaparkan bahwa hampir 63% audiens memilih berbelanja lewat smartphone dan hanya 9% yang melalui laptop selama bulan puasa.
Namun, jangan lupa untuk ciptakan konten serta platform yang responsif agar pengalaman pengguna tetap positif.
6. Perhatikan jadwal publikasi konten
Tips lainnya yang perlu diikuti ketika membuat konten bulan Ramadan adalah memerhatikan jadwal tayang konten.
Seperti yang sudah Glints jelaskan, umumnya bulan Ramadan menciptakan kebiasaan baru bagi pelanggan.
Dengan begitu, waktu mereka beristirahat, bekerja, dan menikmati konten pun akan berbeda dari biasanya.
Maka dari itu, bila kontenmu ingin meraih banyak perhatian, tentukan waktu paling efektif untuk keperluan publikasi.
Sebagai contoh, untuk keperluan promosi sebaiknya disebarkan setelah waktu berbuka usai.
Pasalnya, menurut Criteo, selama Ramadan, lonjakan signifikan dalam aktivitas penjualan terjadi pada malam hari.
7. Konten dengan unsur kebersamaan
Tips terakhir yang bisa buat konten Ramadan-mu terlihat lebih menarik adalah unsur kebersamaan.
Kebersamaan merupakan salah satu hal terpenting di bulan Ramadan.
Sebab, di momen ini, keluarga dan teman akan saling berkumpul serta beribadah secara bersamaan.
Maka dari itu, dengan menghadirkan unsur kebersamaan, kontenmu akan terlihat lebih orisinil di mata audiens.
Mereka pun menjadi lebih semangat untuk membeli produk yang sekiranya dipromosikan dalam konten.
Unsur satu ini bisa disertakan dengan trik storytelling yang ampuh pada konten berbentuk visual.
Itulah pemaparan singkat Glints mengenai tujuh tips untuk membuat konten di bulan Ramadan.
Intinya, kebiasaan dan minat pelanggan di bulan Ramadan akan mengalami perubahan.
Maka dari itu, marketer sebaiknya tetap sigap dan mulai merencanakan strategi terbaik untuk konten di bulan puasa mendatang.
Nah, selain penjelasan di atas, Glints punya artikel lain mengenai dunia kerja dan produktivitas selama Ramadan yang bisa kamu baca secara gratis, lho.
Penasaran apa saja? Klik tombol di bawah ini dan pilih artikelnya sesuai kebutuhanmu.
Yuk, langsung baca dan buat bulan Ramadan-mu menjadi lebih produktif!