10 Tips Diversifikasi Portofolio agar Investasimu Lancar

Diperbarui 22 Agu 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Kamu yang sudah berinvestasi mungkin memikirkan untuk diversifikasi portofolio. Sebelum memutuskan hal tersebut, ada baiknya harus memperhatikan berbagai tips diversifikasi untuk portofolio investasimu.

    Investasi merupakan salah satu kegiatan yang menguntungkan karena dapat menjaga keuangan di masa depan.

    Namun, tidak cukup itu saja. Para pakar investasi menyarankan untuk melakukan diversifikasi portofolio supaya hasil yang didapatkan bisa maksimal.

    Nah, seperti apa sih tips yang tepat untuk melakukan hal tersebut? Jangan khawatir, berikut Glints akan memberikan tips-tipsnya kepadamu.

    Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan Ketika Investasi Reksa Dana Turun

    1. Kenali risk tolerance

    Apa itu risk tolerance? Dilansir dari Investopedia, risk tolerance adalah kemampuan realistis darimu dalam menerima perubahan nilai investasi.

    Dalam artian lain, pahami profil risiko portofolio investasimu sebelum melakukan diversifikasi.

    Jangan sampai sembarangan dalam diversifikasi portofolio karena bisa menyebabkan hasil tidak maksimal. 

    Oleh karena itu, cara yang tepat untuk mengenali risk tolerance adalah dengan memahami cara kerja instrumen investasi yang ingin kamu targetkan.

    2. Tentukan alokasi aset

    Nah, setelah mengetahui profil risiko investasimu, tips selanjutnya untuk diversifikasi portofolio adalah dengan menentukan alokasi aset.

    Dilansir dari Hackernoon, alokasi aset atau kekayaan adalah strategi yang dilakukan untuk menyeimbangkan aset yang ada di portofolio satu dengan portofolio yang lainnya.

    Dalam menentukan alokasi aset, tentu harus menyesuaikan dengan risk tolerance, tujuan, serta jangka waktu investasi.

    Sebagai contoh, saat ini portofolio investasimu ada di saham, lalu ingin diversifikasi ke obligasi karena risk tolerance-mu cocok dengan instrumen investasi tersebut.

    Alokasikan aset dengan seimbang, misalnya 60% di saham, dan 40% di obligasi.

    Ingat, tidak ada formula yang tepat dalam menentukan pembagian alokasi aset tersebut. Pembagian tersebut ditentukan sesuai dengan profil risiko investasimu.

    3. Lakukan rebalancing

    Sudah pernah mendengar istilah rebalancing? Rebalancing adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor untuk menyeimbangkan aset yang diinvestasikan dalam portofolio.

    Tips diversifikasi portofolio yang satu ini penting untuk dilakukan karena nilai dari instrumen investasi selalu mengalami naik turun di setiap waktu.

    Menurut Money Under 30, direkomendasikan untuk melakukan rebalancing selama dua kali per tahun.

    Namun, kamu bisa melakukannya lebih dari itu jika memang ada hal yang harus diseimbangkan.

    Sebagai contoh, sekarang asetmu ada 50% di portofolio saham, dan 50% di portofolio obligasi.

    Lalu, tiba-tiba ada suatu hari di mana nilai saham naik. Nah, dalam keadaan ini kamu bisa melakukan rebalancing dengan menjadikan asetmu 75% di saham dan 25% di obligasi.

    Jika tidak mempunyai waktu dalam melakukan rebalancing, kamu dapat menggunakan layanan robo advisor.

    4. Tetap fokus pada tujuan investasi

    Hal yang paling penting adalah tetap fokus pada tujuan investasimu.

    Jangan sampai mudah tergoda untuk melakukan diversifikasi ke instrumen investasi yang lain hanya karena nilainya sedang naik.

    Kamu harus tetap mempertimbangkan profil risiko investasi serta fokus terhadap tujuan investasimu ke depan.

    5. Pantau pergerakan nilai instrumen investasi

    Diversifikasi bukanlah hal yang sembarangan. Pantau terus pergerakan dari masing-masing aset yang sudah kamu alokasikan ke dalam berbagai instrumen.

    Tips diversifikasi portofolio ini sebaiknya harus dilakukan secara rutin, karena nilai dari setiap instrumen investasi cenderung selalu berubah-ubah.

    Jika ada salah satu yang mengalami penurunan, sebaiknya lakukan rebalancing.

    Apabila membutuhkan saran, kamu bisa bertanya langsung kepada temanmu yang ahli dalam berinvestasi. 

    Baca Juga: 5 Tips untuk Karyawan yang Berminat Investasi Emas

    6. Menggunakan strategi buy-hold

    Kata Forbes, hal lain yang perlu kamu pahami saat melakukan diversifikasi portofolio adalah dengan menggunakan strategi buy-hold.

    Sehingga, ketika membeli sebuah aset investasi untuk portofolio, ada baiknya untuk tidak langsung kamu jual dalam waktu singkat.

    Hal ini dapat membantu portofoliomu tetap stabil meski terjadi fluktuasi di pasar.

    Menggunakan strategi ini juga memberi kesempatan asetmu untuk berkembang nilainya.

    7. Memahami faktor yang memengaruhi harga di pasar

    Tips lain saat melakukan diversifikasi portofolio adalah mengetahui faktor-faktro yang memengaruhi harga aset investasi di pasar.

    Misalkan, kamu ingin melakukan diversifikasi pada investasi saham yng sudah dilakukan olehmu.

    Sebelum membeli saham suatu perusahaan di satu industri, ketahui dulu apa saja yang bisa memengaruhi harganya.

    Hal tersebut dapat beragam bentuknya mulai dari tingkat bunga, inflasi, atau permintaan hingga suplai yang tersedia.

    8. Berhati-hati pada bias keuangan

    Tips selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah dengan berhati-hati pada bias keuangan.

    Memiliki bias dapat membuatmu jadi tidak bijak saat berinvestasi. Bias ini dapat berasal dari berbagai macam faktor yang biasanya berkaitan dengan kondisi keluarga serta sosial budaya.

    Misalkan, seseorang yang berasal dari kondisi keluarga dengan keuangan yang baik akan merasa nyaman berinvestasi pada instrumen yang risikonya tinggi.

    Sedangkan, seseorang yang kondisi keuangan keluarganya biasa saja akan berinvestasi pada instrumen yang “aman”.

    Latar belakang sosial budaya juga dapat membuatmu memiliki bias keuangan. Misalkan, di beberapa budaya, seseorang akan lebih memilih investasi pada tanah ketimbang emas, dan begitu sebaliknya.

    9. Perhatikan biaya komisi

    Kata Investopedia, tips selanjutnya saat melakukan diversifikasi portofolio adalah memperhatikan biaya komisi.

    Biasanya, beberapa platform atau lembaga untuk berinvestasi membebankan biaya ini per bulanny atau tiap transaksi dilakukan.

    Tentu, biaya tersebut dapat mengurangi keuntungan yang kamu dapatkan dari investasimu.

    Namun, bukan berarti kamu langsung mencari biaya komisi yang murah saat mendiversifikasi portofolio. Selalu pastikan kamu tahu apa keuntungan yang didapat dari biaya tersebut.

    10. Berinvestasi secara disiplin

    Tips lainnya adalah dengan tetap berinvestasi secara disiplin. Perlu diingat bahwa nilai suatu instrumen dapat mengalami fluktuasi harga.

    Sehingga, jangan langsung menjual atau membelinya tanpa pertimbangan yang matang.

    Pastikan juga kamu menyisihkan sebagian pendapatan untuk diinvestasikan dan menyebarkannya ke berbagai jenis instrumen.

    Baca Juga: Investasi Bitcoin saat Corona: Amankah untuk Dilakukan?

    Itu dia lima tips dalam melakukan diversifikasi portofolio untuk investasimu. Perlu diingat, kamu harus berhati-hati dalam menjaga aset keuangan.

    Jika memang diperlukan, kamu bisa menggunakan jasa manajer investasi demi kebaikan keuanganmu di masa depan.

    Bagaimana? Sudah yakin dalam melakukan diversifikasi portofolio investasimu?

    Nah, agar kamu bisa investasi dengan cara yang lebih efektif, coba pelajari lebih banyak tips terkait personal finance yang ada di Glints Blog.

    Di sana, kamu akan menemukan topik bermanfaat seputar pengelolaan keuangan pribadi, mulai dari tips menabung, membayar utang, memulai investasi, dan masih banyak lagi.

    Demi membentuk kebiasaan finansial yang lebih sehat, ayo baca kumpulan artikelnya di sini sekarang juga! Semuanya gratis.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait