7 Kesalahan Investor Pemula yang Harus Dihindari di 2023

Diperbarui 05 Jul 2023 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Sebagai investor pemula, kesalahan memang sulit dihindari. Meski investasi adalah hal yang menguntungkan, kamu yang baru mulai mungkin harus menghindari kesalahan itu agar tak berujung rugi.

    Investasi merupakan salah satu pilihan untuk merencanakan keuangan sehingga menarik banyak orang untuk mempraktikkannya. Tak hanya anak muda, bahkan orang-orang tua pun mulai sadar untuk berinvestasi. 

    Memulai investasi memang membingungkan dan perlu banyak pertimbangan. Karena di balik hasil yang menggiurkan, kamu perlu tahu bahwa investasi memiliki risiko tersendiri.

    Hal inilah yang kurang diperhatikan oleh investor pemula.

    Oleh karena itu, kali ini Glints akan memberikan beberapa kesalahan investor pemula agar kamu tidak terjebak.

    Baca Juga: Ingin Mandiri Secara Finansial di Usia 20-an? Simak Caranya!

    Kesalahan Investor Pemula

    1. Menunda

    Kesalahan utama investor pemula adalah menunda untuk berinvestasi.

    Dikutip dari Kompas.com, seorang perencana keuangan Nick Holeman menyatakan bahwa semakin muda mulai berinvestasi, semakin banyak manfaat yang bisa kamu raup dalam jangka panjang.

    Dengan memulai investasi sedini mungkin, di usia tua kamu bisa mendapatkan hasil yang cukup. 

    Oleh karenanya, kamu bisa langsung memulai investasi sejak dini. Langkah awal dalam memulai investasi adalah atur budget kalian dalam berinvestasi.  

    2. Tak punya rencana jangka panjang

    Menurut Investopedia, seorang yang sukses dalam berinvestasi adalah mereka yang memiliki rencana jangka panjang terhadap investasi mereka. Beda cerita ketika kamu berinvestasi hanya sekadar coba-coba.

    Untuk kamu yang ingin serius berinvestasi, kamu harus memiliki rencana ke depan.

    Rencana paling sederhana yang bisa kamu buat adalah jumlah uang yang akan kamu investasikan tiap bulannya.

    Meskipun dalam pelaksanaannya, kebanyakan investor pemula justru melenceng dari rencana, setidaknya kamu memiliki gambaran. 

    Setelah memiliki pengalaman dalam berinvestasi, kamu tentu dapat lebih menjaga investasimu agar sesuai dengan perencanaan. 

    Jadi, buatlah rencanamu sekarang!

    3. Menunggu banyak uang

    Kesalahan lain investor pemula yang menghalangi kegiatan investasinya adalah anggapan bahwa investasi memerlukan uang yang banyak. Padahal, ini adalah anggapan yang salah.

    Beberapa aplikasi investasi telah memudahkan penggunanya bahkan memberikan opsi untuk bisa berinvestasi dengan murah. Seberapa pun uang yang kamu anggarkan, saat ini sudah bisa digunakan untuk berinvestasi. 

    Dengan memulai investasi dari modal yang sedikit, kamu akan terbiasa menyisihkan uangmu untuk berinvestasi. Ini akan berdampak pada jumlah investasimu kedepannya. 

    Baca Juga: Tipe Investor Berdasarkan Profil Risiko

    4. Hanya investasi pada satu jenis

    Setelah memulai dan menyisihkan uang untuk berinvestasi, kesalahan lain yang sulit dihindari oleh investor pemula adalah berinvestasi pada satu jenis.

    Investor pemula beranggapan dengan menaruh investasi pada satu jenis, maka akan meminimalisir resikonya. Padahal kenyataannya tidak begitu.

    Terdapat suatu ungkapan yang cukup sering didengar apabila kamu berinvestasi, yaitu “ don’t put your eggs in one basket.” Ini menggambarkan bahwa investasimu itu bagaikan telur.

    Lebih baik menaruh sedikit “telur” di tiap “keranjang”, daripada menaruh banyak “telur” pada banyak keranjang sekaligus. 

    Dengan menaruh “telur”-mu pada banyak keranjang, apabila terdapat keranjang yang jatuh, hanya mempengaruhi telur pada keranjang tersebut. 

    5. Terlalu sering melihat portofolio

    Kesalahan investor pemula lainnya adalah terlalu sering melihat portofolio. Wajar, apabila sebagai pemula ingin memantau perkembangan investasi yang dilakukan.

    Namun, ini merupakan kebiasaan yang perlu dihindari dalam berinvestasi. Selain membuat stres, hal seperti ini juga menjadikanmu lupa akan rencana jangka panjang. 

    6. Emosional

    Keuntungan lain dari memulai investasi sejak muda adalah keberanian untuk mengambil risiko lebih.

    Seperti diketahui dalam ungkapan high risk high return, hal ini justru menguntungkan investor pemula.

    Investor muda cenderung mampu menghadapi risiko besar karena memiliki waktu lebih untuk mengembalikan kerugian yang dihadapi. 

    Ini bukan berarti investor pemula bisa berinvestasi dengan emosional. Selain harus melihat potensi jangka panjang dari instrumen investasinya, investor juga harus memahami analisis-analisis lain.

    7. Ikut-ikutan atau FOMO

    Fear of missing out (FOMO) juga dialami oleh para investor pemula.

    Contohnya, ketika melihat financial influencer atau temannya mendapatkan keuntungan dengan investasi crypto, investor pemula cenderung mau ikut-ikutan.

    Tanpa memikirkan risiko atau bahkan mempelajari lebih lanjut soal jenis investasinya terlebih dahulu.

    Meski investor pemula punya waktu untuk mengumpulkan kembali dananya setelah rugi, tapi lebih baik untuk investasi dengan seksama.

    Pelajari secara mendalam risiko dan keuntungan yang bisa didapatkan dari instrumen investasi.

    Baca Juga: Pahami Investasi Jangka Panjang agar Bisa Kaya di Hari Tua

    Itulah beberapa kesalahan yang harus kamu hindari sebagai investor pemula. Dengan mengetahuinya, kamu jadi bisa lebih mahir dalam berinvestasi ke depannya.

    Selain informasi ini, kamu juga bisa mendapatkan berbagai tips keuangan dari Glints. Daftarkan dirimu di newsletter blog dan dapatkan beragam informasi bermanfaat lainnya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait