Kenali 3 Tipe Stres: Gejala hingga Cara Menghadapinya

Diperbarui 16 Jan 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Stres bukan hanya perasaan kewalahan dan capek. Ada beberapa tipe stres yang memiliki konsekuensi fisik dan mental pada yang mengalaminya.

    Menurut laporan Gallup 2020 Global Emotions dikutip dari Better Up, level stres telah meningkat secara global dalam beberapa tahun terakhir. 

    Untuk mendapatkan manajemen stres yang efektif, kamu harus bisa mengenali dulu tipe stres apa yang memengaruhi keseharianmu. 

    Yuk kenali apa saja tipe stres dan bagaimana menghadapinya lewat rangkuman Glints di bawah ini!

    3 Tipe Stres 

    Stres adalah reaksi psikologis dan fisiologis terhadap suatu peristiwa atau kondisi yang kamu anggap sebagai ancaman atau tantangan. 

    Ada banyak tipe stres, namun berdasarkan penelitian ada 3 tipe stres dalam psikologi, yaitu:

    1. Acute stress

    Acute stress adalah tipe stres yang mudah muncul, namun juga mudah pergi atau bersifat jangka pendek. 

    Tipe stres ini adalah reaksi tubuh kamu terhadap suatu hal atau tantangan baru dalam situasi tertentu.

    Dilansir dari Declutter The Mind, acute stress adalah stres yang terjadi dalam keseharianmu, sangat umum, dan bisa terjadi kepada siapa saja.

    Biasanya, tipe ini muncul bukan hanya pada situasi yang menantang, tapi saat bahagia berlebihan sehingga kamu merasakan takut dan adrenalin meningkat secara bersamaan.

    Contoh dari acute stress adalah perasaan saat kamu bekerja mendekati deadline, menghindari kendaraan secara mendadak agar tidak tertabrak, hingga saat kamu menaiki roller coaster.

    2. Episodic acute stress

    Episodic acute stress adalah tipe stres yang muncul karena acute stress terjadi terus menerus.

    Stres ini bisa disebabkan oleh tenggat kerja yang sangat ketat atau situasi di mana level stresmu tinggi seperti yang dialami pekerja di bidang kesehatan.

    Perasaan cemas dan khawatir bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi merupakan bagian dari episodic acute stress.

    Mereka berasumsi hal-hal buruk akan terjadi dan berpikir skenario terburuk dalam setiap situasi yang ada bahkan sebelum hal itu benar-benar terjadi. 

    Jika terjadi terus menerus dan tidak ditangani dengan tepat, tipe stres ini bisa berkembang menjadi gejala fisik.

    3. Chronic stress

    Chronic stress adalah hasil dari stresor yang terus berulang dalam jangka waktu lama. Tipe stres ini seperti tidak ada habisnya.

    Melansir Choosing Therapy, chronic stress juga diartikan sebagai ongoing stress dan merupakan tipe stres konstan yang memiliki bantuan sangat terbatas serta tidak dapat dihindari.

    Seringkali, orang yang mengalami stres ini mengalami kesulitan untuk mengubah situasi menjadi lebih baik karena stres yang dialaminya. 

    Chronic stress dapat memicu masalah kesehatan mental dan fisik jika tidak segera diatasi.

    Baca Juga: Apakah Kamu Mudah Stress di Kantor?

    Gejala yang Terjadi dari 3 Tipe Stres 

    Masing-masing tipe stres ini mengalami gejala yang berbeda, berikut penjelasan selengkapnya:

    1. Gejala acute stress

    • Pelebaran pupil: sebagai bagian dari perasaan tertantang dan panik, maka biasanya pupil akan melebar sehingga cahaya masuk lebih banyak dan bisa membaca situasi dengan lebih baik.
    • Detak jantung meningkat dengan cepat.
    • Lebih banyak berkeringat: saat stres, suhu tubuh meningkat sehingga kamu akan lebih sering berkeringat.
    • Sesak napas: kesulitan bernafas merupakan salah satu tanda kamu bereaksi terhadap stres.
    • Kecemasan: rasa khawatir dan takut karena stresor.
    • Mood swing atau mood yang sering dan cepat berubah.
    • Mengalami kesulitan tidur.

    2. Gejala episodic acute stress

    • Otot tegang: saat kamu mengalami episodic acute stress, otot tidak mendapatkan kesempatan untuk rileks sehingga terjadi penegangan.
    • Mudah merasa kewalahan: perasaan tidak bisa bertahan dan mendapatkan solusi yang mengakibatkan stres ini terjadi.
    • Emosi tidak terkontrol dan lebih sensitif: saat kamu mudah marah dan emosi tidak terkontrol lebih dari biasanya.
    • Migrain: kamu akan lebih sering merasa migrain jika mengalami episodic acute stress.
    • Hipertensi: biasanya gejala ini paling sulit dikenali karena harus melalui pemeriksaan oleh profesional.

    3. Gejala chronic stress

    • Kenaikan berat badan: ini biasanya adalah hasil dari “stress eating” atau hormon yang tidak seimbang dalam jangka panjang. 
    • Insomnia: kesulitan tidur dan selalu merasa kelelahan.
    • Gangguan panik: perasaan cemas dan takut secara tiba-tiba disertai acute stress.
    • Sakit kepala berlebihan: sakit kepala yang terjadi lebih dari 15 hari dalam satu bulan.
    • Emotional fatigue: perasaan selalu lelah, merasa kurang istirahat walaupun sudah melakukannya.

    Baca Juga: Daftar 3 Startup Kesehatan Mental Indonesia untuk Layanan Psikologi Masa Kini

    Cara Menghadapi Stres Sesuai Tipenya

    1. Cara menghadapi acute stress

    Untuk menghadapi acute stress, hal utama yang perlu dilakukan adalah mencoba rileks dengan mempraktikkan teknik relaksasi seperti bernapas dengan teratur, rajin melakukan meditasi dan peregangan. 

    Kamu bisa mengikuti video meditasi juga stress-relief yang ada di YouTube untuk membantumu mengurangi rasa cemas dari tipe stres ini.

    Mempraktikkan meditasi dalam keseharian bisa membantu kamu untuk memperbaiki manajemen stres dan meminimalisir efek jangka panjang dari acute stress.

    2. Cara menghadapi episodic acute stress

    Salah satu cara yang sangat berpengaruh dalam menghadapi episodic acute stress adalah dengan mengubah gaya hidup dengan rajin olahraga dan diet. 

    Diet yang dimaksud bukan hanya menurunkan berat badan, namun memerhatikan apa yang kita konsumsi secara lebih baik.

    Untuk menghadapi tipe stres ini, kamu bisa dibantu dengan terapis yang juga bisa membantumu mengelola pikiran dan perspektif agar lebih ringan. 

    Biasanya episodic acute stress akan membuat kamu berpikiran negatif secara terus menerus.

    Saat hal itu terjadi coba proyeksikan pikiran kamu pada satu hal yang berlawanan untuk mengalihkan hal negatif tersebut.

    3. Cara menghadapi chronic stress

    Masih menurut Declutter The Mind, untuk meminimalisir chronic stress mirip dengan acute stress.

    Mengubah gaya hidup secara spesifik, lebih memerhatikan apa yang dikonsumsi, rajin berolahraga, serta menjaga hubungan baik dengan sekitar. 

    Namun, yang perlu digaris bawahi adalah upaya ini membutuhkan kesabaran ekstra dalam chronic stress dibandingkan acute stress. 

    Akan lebih baik jika kamu mencari bantuan profesional untuk menghadapi efek samping dari chronic stress.

    Dengan melakukan konseling, kamu akan mengetahui akan permasalahan dengan lebih baik sehingga tindakan yang diambil akan lebih tepat.

    Baca Juga: 5 Hobi Menyenangkan yang Bisa Menjadi Penghilang Stres

    Itulah informasi tentang 3 tipe stres, gejala, serta bagaimana cara kamu menghadapinya.

    Menghadapi pekerjaan, rutinitas, dan keseharian saat ini tentu tidak terlepas dari berbagai macam stres yang bisa timbul.

    Walaupun kamu sibuk, tetap perhatikan diri sendiri dengan berusaha menerapkan manajemen stres agar tidak memberi efek negatif. 

    Kamu bisa baca informasi lebih lengkap tentang manajemen stres dengan klik tombol di bawah ini!

    BACA ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 5

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait