Mengenal Sales Force Automation, Proses yang Bisa Hemat Waktu Penjualanmu

Diperbarui 14 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Bagaimana caranya agar tim penjualan tak sibuk mengurus data pelanggan? Sales force automation atau SFA adalah salah satu jawabannya.

    Sudahkah kamu memahaminya? Jangan-jangan, kamu malah baru pertama kali mendengarnya?

    Tenang saja, penjelasan lengkap proses ini ada di bawah. Simak selengkapnya, yuk!

    Apa Itu Sales Force Automation?

    apa itu sales force automation

    © Freepik.com

    Kita mulai pembahasan dari pengertian. Melansir Act!, SFA adalah proses otomatisasi dalam penjualan.

    Sering kali, proses ini difokuskan pada pekerjaan yang bersifat berulang dan administratif.

    Tentu saja, pekerjaan-pekerjaan itu tetaplah penting. Sayangnya, ia memakan banyak sekali waktu dari tim sales.

    Oleh karena itu, dibuatlah software, tools, atau kecerdasan buatan untuk membantu tugas ini. Dengan begitu, penjualan diharapkan bisa makin efisien.

    Proses ini kerap kali dianggap sebagai sistem pengganti tim penjualan. Padahal, kata Harvard Business Review, kenyataannya tidak demikian.

    Otomatisasi sales force hanya hadir sebagai penunjang pekerjaan tim sales. Tim ini akan tetap dibutuhkan untuk fokus pada hubungan langsung dengan pelanggan.

    Melansir HubSpot, otomatisasi ini kerap disebut sales automation saja. Ia dilakukan oleh sales representative dan sales manager.

    Dalam artikel lain, HubSpot menjelaskan sales force automation sebagai sesuatu yang mirip, namun berbeda. Otomatisasi yang satu ini hanya dilakukan oleh sales representative.

    Akan tetapi, dalam artikel ini, Glints akan menyamakan keduanya.

    Baca Juga: Baca Panduan Lengkap Ini untuk Tingkatkan Efektivitas Penjualan di Tim Sales

    Mengapa SFA Penting?

    mengapa sfa sales force automation penting

    © Freepik.com

    Kamu telah memahami pengertian dari strategi penjualan ini. Lantas, mengapa ia begitu penting?

    Glints sudah merangkum informasi ini dari Act!. Poin-poinnya adalah:

    1. Meningkatkan fokus tim sales

    Manfaat yang satu ini sudah disinggung sebelumnya. Dengan menyerahkan tugas administratif ke software, pekerjaan tim sales menjadi berkurang.

    Ini membuat mereka bisa fokus pada tugas yang lebih penting. Misalnya, menghubungi klien yang prospek, mengatur strategi penjualan, dan lain-lain.

    2. Membantu tim sales

    Manusia tentu tidak luput dari kesalahan dan sifat pelupa. Nah, sifat ini bisa ditekan melalui sales force automation.

    Kapan pelanggan A harus dikirimi email? Kapan pelanggan B harus ditelepon untuk follow up? Tanggal-tanggal ini penting, namun sering kali terlupakan.

    Lewat SFA, semua tak semudah itu terlupakan. Kamu tinggal memanfaatkan fitur dari suatu software saja.

    3. Mengelompokkan data penting

    Si X, si Y, dan si Z adalah anggota dari tim sales. Mereka tentu punya data pelanggan masing-masing. Tempat penyimpanan dan bentuknya juga berbeda-beda.

    Hal ini akan menyulitkan penyatuan data itu. Bagaimana jika manajer sales ingin mengevaluasi performa penjualan?

    Lewat sales force automation, masalah ini tentu bisa dicegah. Kamu butuh data pelanggan? Tinggal buka aplikasi saja.

    Apa Saja yang Bisa Otomatis dalam SFA?

    apa saja yang bisa otomatis

    © Chinatimes.com

    Seperti yang sudah sempat disinggung, tak semua proses penjualan sebaiknya diatur otomatis.

    Lantas, kira-kira, apa saja yang sebaiknya diatur oleh SFA? Kata Drift, di antaranya adalah:

    1. Memilih klien yang prospek

    Proses otomatisasi ini ternyata bisa membantumu menemukan klien yang prospek. Sebab, melaluinya, ada berbagai data yang kamu kumpulkan dan bisa dinilai.

    Apa saja yang si C lakukan di situsmu? Bagaimana dengan perilaku si D di halaman web?

    Lewat informasi itu, kamu bisa menilai, kira-kira, siapa yang lebih mungkin untuk jadi pelanggan.

    2. Pelacakan dan penilaian lead

    Kamu telah mengetahui bahwa sales force automation memungkinkan penemuan klien yang berprospek.

    Ternyata, fungsinya tak sekadar itu saja, lho. Kamu juga bisa menilai, kapan sebaiknya kamu menghubunginya.

    Selain itu, informasi soal menghubungi lewat apa juga bisa terlihat. Kamu pun bisa menilai, siapa orang yang paling mudah diubah jadi pelanggan.

    Baca Juga: Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales Growth

    3. Menjadwalkan rapat, telepon, dan email

    Otomatisasi yang satu ini sudah sempat disinggung di atas. Kamu akan lebih mudah menjadwalkan telepon dan rapat dengan klien.

    Misalnya, klien tinggal mengintip waktu luangmu lewat kalender digital. Ia bisa saja memilih, kapan waktu rapat denganmu yang ia sukai.

    Selain itu, penjadwalan telepon juga bisa kamu lakukan. Tak ada lagi kejadian gagal mengejar klien karena lupa menghubunginya.

    Bahkan, pengiriman email juga bisa kamu buat otomatis. Isinya juga bisa kamu sesuaikan dengan perilaku dan preferensi tiap-tiap pelanggan.

    SFA vs CRM

    sfa vs crm

    © Freepik.com

    Proses sales force automation akan membantumu memaksimalkan penjualan. Lantas, mengapa definisi ini sangat mirip dengan customer relationship management?

    Memang, keduanya memiliki kesamaan. Akan tetapi, kata Pepperi, keduanya tetap punya perbedaan.

    Otomatisasi sales force fokus pada klien yang sudah ada dan yang masih prospek. Tujuan utamanya adalah meningkatkan penjualan.

    Sementara itu, customer relationship management fokus pada hubungan dengan pelanggan. Diharapkan, dengan menguatnya hubungan ini, penjualan ke mereka terus berlanjut.

    Lewat paparan informasi ini, kamu sudah bisa melihat titik beda keduanya, kan? 

    Otomatisasi sales force ada di bagian awal, sebelum seseorang menjadi pelanggan. 

    Sementara itu, customer relationship management fokus pada tahap setelah mereka menjadi pelangganmu.

    Baca Juga: 9 Skill yang Harus Dimiliki Sales dan Business Development

    Demikian informasi dari Glints soal sales force automation alias SFA. Terapkan strategi ini demi meningkatkan penjualanmu, ya!

    Untuk memaksimalkan sales, masih banyak metode yang bisa kamu terapkan. Agar tak kalah dari kompetitor, tentu saja, kamu wajib mengetahui semuanya.

    Tenang saja, semua tentang penjualan masih, sedang, dan akan dibahas di Glints ExpertClass. Glints ExpertClass adalah kelas dengan pemateri berpengalaman.

    Jangan sampai kamu ketinggalan kesempatan belajar ini. Ikut kelasnya, sekarang, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait