Prioritaskan Lead yang Tepat untuk Tingkatkan Penjualan dengan Metode Lead Scoring

Tayang 15 Des 2020 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Tahukah kamu bahwa 79% lead tidak terkonversi menjadi penjualan atau pelanggan? Salah satu cara untuk melancarkan sales dan marketing yang efektif adalah dengan lead scoring.

    Metode ini banyak dipercaya oleh sales dan marketer untuk meningkatkan konversi lead menjadi pelanggan, lho.

    Jika kamu belum pernah mencobanya, yuk, mulai pahami seluk-beluknya dalam artikel ini.

    Baca Juga: 6 Tren Content Marketing yang Akan Buat Brand-mu Populer di 2021

    Apa Itu Lead Scoring?

    lead scoring

    © Jsginc.com

    Lead scoring adalah metode yang dilakukan dalam bidang sales dan marketing.

    Seperti namanya, hal ini merupakan aktivitas pemberian nilai atau ranking untuk menentukan seberapa tertarik seorang lead terhadap bisnismu.

    Pemberian nilai pada lead juga menunjukkan posisi mereka saat ini di buying cycle ataupun sales funnel.

    Penilaian prioritas lead ini bisa dilakukan dengan memberikan nilai maupun ranking dengan huruf seperti A, B, C, D.

    Bisa pula dilakukan dengan mengelompokkan para lead ke dalam kelompok hot (panas; cepat melakukan pembelian), warm (hangat), atau cold (proses menuju pembelian lama).

    Menurut HubSpot, proses ini dilakukan untuk memprioritaskan lead, merespons pada mereka dengan sesuai, dan meningkatkan jumlah lead yang menjadi pelanggan.

    Sederhananya, kita bisa melakukan cara ini untuk mengetahui prospek manakah yang layak diusahakan agar bisa menjadi pelanggan dan mana yang tidak berdasarkan tingkat ketertarikan dan kecocokan mereka dengan produkmu.

    Manfaat Lead Scoring

    lead scoring

    © Freepik.com

    Lead scoring adalah strategi marketing yang bisa merubah bisnis menjadi lebih efektif.

    Bahkan, dengan memberikan penilaian pada lead, kerja sama antartim dalam perusahaan bisa lebih teratur. 

    Berikut beberapa keuntungan lainnya dari implementasi strategi ini:

    1. Marketing campaign yang lebih efektif

    Pemberian nilai pada lead  bisa membuat kita mengetahui campaign dan kanal apa yang menghasilkan lead paling berkualitas.

    Pengetahuan ini dapat digunakan untuk menyusun strategi marketing yang lebih tepat dan terarah untuk mendapatkan lead-lead yang lebih baik lagi di waktu yang akan datang.

    2. Sinkronisasi sales dan marketing

    Tanpa melakukan strategi penilaian lead ini, kerjasama antardepartemen marketing dan sales dapat menjadi kurang apik.

    Ketidakkompakkan ini bisa membuat proses kerja menjadi rumit dan menghasilkan performa yang kurang maksimal.

    Menggunakan metode lead scoring dapat membuatmu yakin bahwa setiap lead yang diinformasikan oleh marketing pada sales adalah lead yang berkualitas baik dan akan mampu dikonversi menjadi pelanggan.

    3. Peningkatan keuntungan

    Lead scoring adalah cara tim bisa memprioritaskan mana lead yang paling penting untuk di-follow-up.

    Strategi ini terbukti mampu meningkatkan keuntungan secara signifikan.

    Menurut Zoominfo, 35%-50% sales diperoleh para vendor yang merespons paling pertama.

    Baca Juga: Ketahui 5 Cara Membangun Hubungan Baik dengan Customer di Sini

    Jenis-Jenis Lead Scoring

    lead scoring

    © Freepik.com

    Ada beberapa jenis atau model lead scoring.

    Model-model ini dikelompokkan berdasarkan data yang dikumpulkan dari para lead.

    1. Informasi demografis

    Lead scoring model ini adalah jenis yang menggunakan informasi demografis tertentu.

    Misalnya, jika bisnismu hanya menjual pada mahasiswa saja, berikan pertanyaan pada lead-lead-mu di landing page untuk mengetahui seberapa cocok orang yang datang dengan target audiens yang sudah ditentukan.

    2. Informasi perusahaan

    Jika bisnismu adalah organisasi B2B, kamu bisa menggunakan lead scoring model company information untuk mencari mana lead yang cocok dengan bisnismu.

    3. Online behavior

    Ketertarikan lead terhadap produk yang kamu tawarkan bisa dilihat dari cara mereka berinteraksi dengan situsmu.

    Lacak apa hal yang mereka download, berapa banyak, dan laman-laman apa saja yang dikunjungi saat berselancar di web yang bisnismu punya.

    Informasi-informasi ini adalah petunjuk berharga dalam lead scoring.

    4. Email engagement

    Lead scoring berdasarkan informasi email engagement adalah salah satu alternatif yang juga bisa dipilih. 

    Untuk mendapatkan data yang sesuai, kamu harus melacak open rate dan click through rate sehingga bisa diketahui tingkat ketertarikan lead yang ada.

    Dengan begitu, tim marketing dan sales bisa berfokus pada lead-lead yang tampaknya paling tertarik.

    5. Social engagement

    Tingkat ketertarikan pelanggan juga bisa dinilai dengan penilaian lead model social engagement.

    Lead scoring model ini adalah metode yang memanfaatkan data dari media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain.

    Kamu bisa melacak berapa kali mereka mengklik post yang dibuat dan berapa kali mereka membagikannya.

    Nilai tertinggi tentunya diberikan pada lead yang aktif berinteraksi dengan media sosialmu dan mereka dapat diprioritaskan agar menjadi pelanggan.

    Baca Juga: 3 Aspek Utama Sales Management dan 6 Skill yang Dibutuhkan agar Perusahaan Sukses

    Itulah pemaparan Glints mengenai metode lead scoring untuk marketing dan sales yang lebih sukses.

    Meskipun terdengar sederhana, dampaknya bisa cukup besar bagi operasi bisnismu, lho.

    Jadi, catat dan cobalah jika belum, ya!

    Nah, kamu bisa mendapatkan trik sukses di bidang marketing dan sales dari para ahli, lho! Kamu bisa mendapatkannya dengan ikut Glints ExpertClass.

    Di sana, ada banyak profesional yang siap membagi pengetahuan dan pengalaman mereka di bidang sales atau marketing.

    Menarik, kan? Jangan sampai kehabisan tiket, temukan kelas yang kamu sukai sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait