Agar Penjualan Tak Terhambat, Ketahui 4 Perbedaan Prospect vs Suspect

Diperbarui 04 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Bagi kamu yang memiliki rencana untuk berkecimpung di dunia sales, wajib hukumnya untuk mengetahui perbedaan prospect vs suspect.

    Mengapa demikian? Pasalnya, kedua istilah tersebut dapat memberikan keuntungan yang berlimpah bagi rencana bisnis di masa mendatang.

    Jika tim sales tidak mengetahui perbedaan antara prospect dan suspect, perusahaan akan kewalahan saat akan menentukan calon pelanggan yang setia.

    Nah, melihat pentingnya peran kedua kelompok klien ini bagi kesuksesan perusahaan, kali ini Glints akan mengulas perbedaan prospect dan suspect khusus untuk kamu. Yuk, disimak!

    Baca Juga: Mengenal Pitch Deck, Presentasi Singkat agar Bisnis Meningkat

    Pengertian Prospect dan Suspect

    prospect vs suspect

    © Freepik.com

    Sebelum membahas perbedaan prospect vs suspect, kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari masing-masing istilah.

    Nah, menurut laman Lead Fuze, suspect adalah seorang pelanggan yang akan bertahan untuk jangka waktu tertentu tanpa memiliki niat apa pun untuk membeli produk yang dijual oleh perusahaan.

    Biasanya, orang-orang ini hanya muncul sebagai pelengkap dalam sales funnel karena alasan tertentu.

    Beberapa ada yang mengikuti proses penjualan hanya karena merasa bosan. Di sisi lain, terdapat juga suspect yang merasa tidak cocok dengan produk perusahaan.

    Maka dari itu, penting sifatnya bagi tim sales untuk segera memilah tipe-tipe pelanggan seperti ini.

    Mengapa demikian? Karena, dengan proses identifikasi suspect yang cepat, perusahaan akan terhindar dari angka konversi yang rendah.

    Sedangkan, prospect adalah seorang pelanggan yang memiliki minat pasti terhadap produk perusahaan.

    Orang-orang inilah yang seharusnya menjadi fokus utama tim sales untuk keperluan business development perusahaan. 

    Umumnya, prospect merupakan pelanggan yang sedang mencari solusi untuk permasalahan mereka.

    Seseorang yang secara sukarela ingin mendengar tawaran perusahaan agar mereka dapat segera membuat keputusan.

    Bahkan, jika perusahaan melakukan demo dan negosiasi pada seorang prospek selama satu bulan penuh, maka hal tersebut bukanlah sebuah masalah.

    Baca Juga: Apa Saja Bentuk Perusahaan? Yuk, Ketahui Selengkapnya di Sini!

    Perbedaan Prospect vs Suspect

    Banyak perusahaan yang telah membuat kesalahan dengan memprioritaskan suspect daripada prospect dalam upaya pengembangan bisnis perusahaan. 

    Bila dibiarkan berlanjut, hal ini dapat dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan, mulai dari terbuangnya waktu, tenaga, hingga biaya.

    Nah, agar hal ini tidak terjadi, perusahaan perlu mengetahui perbedaan prospect vs suspect agar proses prospecting bisa berjalan dengan mulus.

    Kira-kira, apa saja, sih, yang membedakan prospect dan suspect? Berikut penjelasannya:

    1. Membagikan informasi pribadi

    prospect vs suspect

    © Pexels.com

    Melansir laman Insights for Professional, kamu dapat membedakan prospect vs suspect dari cara mereka membagikan informasi pribadi.

    Umumnya, seorang prospect takkan ragu untuk memberikanmu informasi pribadi mereka terkait keperluan pendataan klien. 

    Mengapa demikian? Sebab, mereka memiliki minat untuk mendengarkan tawaran perusahaan yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.

    Lain halnya dengan suspect. Mereka akan merasa ragu untuk memberikanmu informasi terkait identitas mereka.

    2. Alur komunikasi

    prospect vs suspect

    © Pexels.com

    Berikutnya, menurut Hubspot, perbedaan besar antara prospect vs suspect adalah alur komunikasi mereka dengan perusahaan.

    Seorang prospect akan mengangkat panggilanmu terkait penawaran-penawaran baru.

    Beda halnya dengan suspect. Ia hanya akan berbicara bila tidak ada perjanjian atau penawaran dari pihak perusahaan.

    3. Jenjang karier

    © Pexels.com

    Kriteria satu ini kerap dilupakan tim sales saat hendak menentukan prospect dan suspect.

    Namun, jenjang karier klien dapat menjadi penentu apakah mereka seorang prospect atau suspect.

    Biasanya, prospect adalah seorang pekerja yang sudah memiliki jabatan yang strategis, sehingga mereka dapat mengambil keputusan dengan mudah.

    Di sisi lain, seringkali suspect merupakan seorang staf yang belum memiliki wewenang untuk mengambil keputusan apa pun.

    4. Kesesuaian dengan profil customer

    © Pexels.com

    Sebelum meluncurkan produk, perusahaan pasti sudah menyediakan customer profile guna menyaring target pasar.

    Nah, umumnya, yang membedakan prospect vs suspect adalah kesesuaian mereka dengan customer profile tersebut.

    Suspect adalah klien yang sekiranya cukup sesuai dan mungkin memiliki ketertarikan dengan produk.

    Di sisi lain, prospect merupakan pelanggan yang secara mutlak cocok dengan profil customer produk.

    Baca Juga: Ingin Meningkatkan Pendapatan? Ketahui Lebih Dalam Apa Itu Customer Success

    Itu dia serba-serbi perbedaan prospect vs suspect yang telah Glints ringkas khusus untuk kamu.

    Intinya, perusahaan perlu memisahkan kedua kategori calon pelanggan tersebut dan memfokuskan penjualan pada prospect.

    Karena, sejatinya, perusahaan yang mampu membedakan prospect dan suspect dijamin akan menuai sukses dengan lebih cepat.

    Bagaimana? Makin tertarik untuk terjun dalam dunia penjualan? Apa justru kamu masih penasaran dengan dasar-dasar sales?

    Tenang saja, kamu bisa, lho, kunjungi Glints ExpertClass. Pada kelas kategori sales, para profesional dunia penjualan siap memberikanmu ilmu-ilmu yang sudah mereka kuasai.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait