7 Perusahaan Dalam dan Luar Negeri yang Terdampak Covid-19
Isi Artikel
Pandemi Covid-19 tentu merupakan pukulan besar bagi seluruh lapisan masyarakat. Termasuk beberapa perusahaan luar dan dalam negeri pun turut terdampak Covid-19.
Bahkan melansir dari Bisnis, 9 dari 10 perusahaan di Indonesia terkena dampak berskala besar akibat pandemi Covid-19 ini.
Masih mengutip Bisnis, sektor usaha yang paling terkena dampak pandemi Covid-19 adalah industri penyediaan akomodasi makan dan minum, real estate, serta konstruksi.
Tidak hanya itu, secara global banyak negara yang mengalami resesi ekonomi sehingga berakibat terhadap berbagai perusahaan di negaranya.
Lalu, perusahaan apa saja yang terkena dampaknya dan seperti apa bentuknya? Berikut adalah ulasannya dari Glints. Yuk, simak!
Perusahaan yang Terdampak Covid-19
1. Pertamina
Pertamina merupakan salah satu perusahaan dalam negeri yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
Dilansir dari CNBC Indonesia, ada tiga faktor akibat pandemi Covid-19 yang memberikan dampak terbesar bagi Pertamina sebagai perusahaan.
Ketiga faktor tersebut merupakan penurunan penjualan, nilai tukar rupiah yang melemah, dan anjloknya harga minyak dunia.
Bahkan, penurunan penjualan Pertamina secara rinci adalah sebagai berikut.
- penjualan BBM di daerah DKI Jakarta turun 57%
- penjualan BBM secara nasional turun sebesar 26%
2. Cineplex
Perusahaan dari Kanada yang memiliki beragam bioskop di berbagai belahan dunia, Cineplex, pun tidak luput dari dampak pandemi Covid-19.
Melansir Investment Monitor, penurunan pendapatan box office Cineplex mencapai 81% pada tahun 2020 lalu.
Hal ini disebabkan penurunan drastis penonton hingga 80,3 % akibat pandemi Covid-19.
Kabar terbaru, pada bulan Januari 2022 lalu, Cineplex memutuskan untuk merumahkan sekitar 5.000 pekerja part-time di Ontario, Kanada, akibat lonjakan kasus varian Omicron.
Tidak hanya itu, Cineplex juga harus menutup teaternya untuk sementara waktu sebagai upaya menghadapi pandemi.
3. Giant
Salah satu perusahaan ritel Giant, yang merupakan lini usaha dari PT Hero Supermarket Tbk, pun merupakan salah satu bisnis yang terdampak pandemi Covid-19.
Supermarket yang sudah ada sejak 2002 ini terpaksa harus menutup seluruh gerainya di Indonesia pada bulan Juli 2021 lalu.
Akibatnya, banyak karyawan Giant yang terkena PHK akibat penutupan gerai tersebut.
Meski begitu, manajemen tidak memberitahu secara rinci jumlah karyawan yang harus di-PHK.
Namun menurut CNN, pihak perusahaan Giant akan tetap bertanggung jawab untuk membayar pesangon bagi seluruh karyawan yang terkena PHK sesuai dengan peraturan.
4. Ramayana
Perusahaan department store, Ramayana juga merupakan salah satu perusahaan yang turut merasakan dampak pandemi Covid-19.
Melansir CNN, Ramayana terpaksa melakukan PHK ke lebih dari 400 orang karyawannya untuk memastikan keberlangsungan perusahaan pada pertengahan tahun 2020 lalu.
Di sisi lain, Ramayana pun melakukan pemotongan gaji hingga 50% dan penyesuaian jam kerja untuk 2.700 karyawannya.
Tidak hanya itu, mengutip Liputan 6, Ramayana pun harus menutup 19 gerainya pada tahun 2021 lalu karena kondisi pandemi Covid-19 yang memburuk.
5. Gojek
Gojek juga turut menjadi salah satu perusahaan yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Pada bulan Juni 2020 lalu, pandemi memaksa Gojek melakukan PHK terhadap 430 karyawannya.
Di samping itu, Gojek pun harus menutup beberapa layanannya karena tidak memungkinkan untuk menerapkan physical distancing.
Beberapa layanan yang harus ditutup oleh Gojek adalah jasa pijat profesional GoMassage dan jasa membersihkan rumah GoClean.
Selain itu, GoFood Festivals yang sempat diselenggarakan di berbagai lokasi di Indonesia pun terpaksa disetop karena berisiko mengundang keramaian.
6. OYO
Salah satu sektor industri yang sangat terdampak dari pandemi Covid-19 adalah pariwisata dan perhotelan.
Maka tidak heran jika OYO, salah satu perusahaan yang bergerak di sektor industri perhotelan, sangat terdampak pandemi Covid-19.
Akibatnya, melansir dari Hotel Management Network, OYO harus melakukan PHK terhadap sekitar 300 karyawan di Amerika Serikat dan 5.000 karyawan lain yang tersebar di seluruh dunia.
Langkah ini sendiri diambil oleh OYO karena anjloknya bisnis pariwisata dan penginapan di banyak negara.
7. J.C. Penney
J.C. Penney adalah salah satu perusahaan retail yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.
Pada bulan Mei 2020 lalu, J.C. Penney menyatakan bangkrut akibat utang yang mencapai lebih dari 3,6 miliar dolar AS.
Tentu, salah satu dampak dari bangkrut ini adalah PHK massal untuk karyawan dari J.C. Penney.
Melansir US Money, J.C. Penney pun harus menjual 160 lokasi toko beserta 6 pusat distribusi untuk membayar utang mereka.
Sedangkan, sisa toko yang tidak termasuk dalam perjanjian tersebut diakuisisi oleh dua grup yaitu Simon Property Group dan Brookfield Property Partners.
Nah, itu adalah beberapa perusahaan yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Bisa disimpulkan bahwa perusahaan besar pun harus terkena dampak pandemi Covid-19 sejak 2020 ini.
Tentunya, beberapa perusahaan pun melakukan penyesuaian supaya bisnis bisa tetap berjalan.
Lalu, bagaimana dengan tempat kerjamu? Apa dampak dari adanya Covid-19 ke perusahaanmu dan juga ke kamu sebagai karyawannya?
Dapatkan beragam artikel yang membahas seputar informasi terbaru dari dunia kerja. Kunjungi Kanal Report di Glints Blog!
- Duh! 9 dari 10 Perusahaan di Tanah Air Terdampak Covid-19
- Ini Curhat Bos Pertamina soal Dampak Covid-19 ke Bisnisnya
- The companies hardest hit by the Covid-19 pandemic
- 7 Companies That Went Bankrupt Due to COVID
- Covid-19 impact: Oyo lays off around 300 more employees
- Ramayana Lestari Sentosa Tutup 19 Gerai Sejak Semester II 2020
- Daftar Perusahaan yang PHK Karyawan Gegara Covid-19