5 Contoh Pertanyaan Interview Saat Melamar Kerja di Perusahaan Startup

Diperbarui 01 Apr 2024 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Buat kamu yang akan menghadapi interview saat melamar kerja di perusahaan startup, sebaiknya jangan terlalu deg-degan dan pelajari contoh-contoh pertanyaannya.

    Sampai di tahap wawancara atau interview tentu bisa membuat perasaan menjadi campur aduk karena ini tahapan yang sangat menentukan.

    Namun, jangan khawatir karena Glints sudah mempersiapkan contoh pertanyaan interview di startup yang bisa kamu pelajari.

    Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

    Baca Juga: Tertarik Kerja di Startup? Cari Tahu Dulu Apa Saja Plus Minusnya Berikut Ini

    1. Apakah kamu seorang pekerja keras atau orang yang pintar?

    pertanyaan interview startup

    © Freepik.com

    Jenis pertanyaan interview yang satu ini tidak hanya sering muncul saat melamar kerja di perusahaan startup saja.

    Pasalnya, pertanyaan ini cukup umum ditanyakan saat interview dan menjawabnya perlu kecermatan.

    Namun, jika kamu melamar di sebuah perusahaan startup maka sebaiknya pertimbangkan lagi jawaban yang akan kamu utarakan.

    Menurut Startups.com, tujuan rekruter menanyakan pertanyaan ini karena ingin tahu apakah kandidat tipe pekerja keras atau hanya mengandalkan bakatnya saja.

    Seseorang yang mau bekerja keras biasanya akan selalu bersedia untuk mempelajari hal baru. Sementara itu, seseorang yang menganggap dirinya pintar, umumnya hanya akan mengandalkan bakatnya saja.

    Jadi bisa dibilang untuk bekerja di perusahaan startup lebih cocok bagi pemilik growth mindset daripada fixed mindset yang hanya bergantung pada bakatnya saja.

    2. Kamu lebih suka bekerja sendiri atau bersama tim?

    © Freepik.com

    Saat kamu sedang melakukan interview di sebuah perusahaan startup pastinya tidak akan asing lagi dengan pertanyaan yang satu ini.

    Meskipun sering dianggap mudah untuk dijawab, tapi menurut Kandidate pertanyaan ini cukup tricky.

    Misalnya, kamu menjawab lebih suka bekerja dengan tim, maka akan memberi kesan bahwa kamu tidak bisa membuat keputusan dan kurang motivasi diri.

    Sementara itu, saat menjawab suka bekerja sendiri, bisa dianggap bahwa kamu adalah penyendiri dan tidak mampu bekerjasama dengan orang lain.

    Jadi, saat akan menjawab pertanyaan yang satu ini, lebih baik kamu menyatakan bahwa bisa bekerja sendiri maupun dengan orang lain tergantung kebutuhan.

    Baca Juga: Aplikasi-Aplikasi yang Harus Dikenali saat Kerja di Startup

    3. Sebutkan pencapaian terbesarmu dalam hidup?

    contoh pertanyaan interview startup

    © Freepik.com

    Pertanyaan mengenai pencapaian terbesar juga cukup umum ditanyakan dalam interview baik itu di perusahaan startup atau jenis perusahaan konvensional.

    Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh rekruter karena ingin mengetahui mana saja kandidat potensial yang cocok untuk posisi yang dilamar.

    Misalnya kamu melamar posisi SEO Specialist, maka ceritakan apa saja pencapaian yang sudah pernah kamu raih dalam pekerjaan sebelumnya.

    Jika kamu masih fresh graduate dan belum memiliki pencapaian dalam karier, tidak perlu ragu untuk menceritakan prestasimu saat masih kuliah.

    Saat menjawab pertanyaan ini jangan lupa untuk bercerita dengan jelas dan runtut agar rekruter tidak kebingungan. Pasalnya, cara bicaramu saat menjawab pertanyaan juga akan dinilai.

    Meskipun belum memiliki pencapaian apa pun, selama kamu bisa menjawab dengan percaya diri tentunya rekruter akan menghargai jawabanmu.  

    4. Kamu lebih memilih bisa melakukan apapun atau hanya ahli pada satu hal saja?

    © Freepik.com

    Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh karyawan yang bekerja di sebuah startup adalah multitasking.

    Itulah mengapa jenis pertanyaan ini akan cukup sering muncul saat kamu sedang melakukan interview di sebuah perusahaan startup.

    Perusahaan startup yang masih terus berkembang biasanya akan mencari kandidat yang mau selalu belajar hal baru dan bekerja multitasking, seperti yang dijelaskan oleh Fast Company.

    Namun, ada pula startup yang benar-benar mencari seseorang yang ahli dalam suatu bidang guna meningkatkan kualitas.

    Jadi, dalam menjawab pertanyaan seperti ini sebaiknya kamu jujur dengan apa yang kamu inginkan. Akan tetapi, ingat bahwa multitasking dan mau belajar hal baru sangat diperlukan untuk bekerja di startup.

    5. Apakah kamu akan cocok bekerja di perusahaan ini?

    © Freepik.com

    Dilansir dari GoSkills, pertanyaan interview untuk startup ini berfungsi untuk mencari tahu kecocokan antara kandidat dan perusahaan.

    Rekruter ingin mencari tahu apakah kamu memang orang yang dicari oleh perusahaan, karena mencari kandidat yang cocok bukanlah hal yang mudah.

    Untuk menjawab pertanyaan ini, sebaiknya cari tahu dahulu mengenai visi, misi, dan sejarah dari perusahaan startup tersebut.

    Jika kamu memiliki tujuan yang hampir sama dengan perusahaan, maka rekruter pastinya akan melihat kecocokan sehingga kamu bisa menjadi kandidat yang terkuat.

    Jadi, sebisa mungkin lakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan yang kamu lamar sebelum melakukan interview agar bisa menaklukan pertanyaan yang satu ini.

    Baca Juga: Kunci Sukses Bekerja di Startup

    Demikianlah contoh pertanyaan interview yang perlu kamu pelajari saat melamar kerja di startup.

    Selain mempersiapkan diri sebaik mungkin, Glints berharap agar kamu bisa jujur saat sedang melakukan interview.

    Jangan berbohong mengenai pencapaian atau prestasi demi memukau para rekruter. Pasalnya, kebohongan tidak akan membuatmu menjadi orang yang sukses di masa depan.

    Mau tahu lebih banyak tips tentang wawancara kerja? Yuk, kunjungi kategori Tips Interview di Glints Blog!

    Kamu bisa temukan artikel yang membahas berbagai jenis pertanyaan interview, tips, dan contoh jawabannya. Dengan mempelajarinya lebih banyak, persiapanmu juga akan lebih matang.

    Tunggu apa lagi? Ayo baca lebih banyak artikel melalui link ini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait