20 Pertanyaan Exit Interview yang Umum Diajukan HR & Contoh Jawabannya

Diperbarui 01 Feb 2025 - Dibaca 18 mnt

Berencana untuk mengajukan resign? Berarti, kamu harus bersiap menghadapi pertanyaan exit interview.

Exit interview adalah wawancara yang dilakukan HRD untuk memahami alasanmu mengundurkan diri dan mencegah hal serupa terjadi di masa depan.

Meskipun interview ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan, ada baiknya kamu menyiapkan diri.

Yuk, simak 20 contoh pertanyaan yang umum diajukan dalam exit interview dan contoh jawabannya dari Glints!

1. Mengapa kamu berhenti dari pekerjaan ini?

Pertanyaan ini sangat umum diajukan HRD saat exit interview.

Biasanya, perusahaan ingin tahu alasanmu ingin berhenti, seperti ketidakcocokan dengan budaya perusahaan, tantangan di tempat kerja, atau keinginan mencari peluang baru.

Apabila ini bukan alasanmu untuk berhenti, sampaikanlah dengan jujur, sopan ,dan konstruktif.

Dengan begitu, perusahaan dapat mengevaluasi dan meningkatkan employee retention mereka.

Kamu bisa jawab dengan contoh berikut.

Saya memutuskan untuk berhenti karena ingin mencari peluang baru yang lebih sesuai dengan tujuan karier jangka panjang saya. Meskipun banyak pengalaman berharga yang saya dapatkan di sini, saya merasa sudah waktunya untuk mengeksplorasi tantangan baru yang dapat mendukung pengembangan kemampuan saya lebih lanjut. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada perusahaan atas kesempatan yang telah diberikan selama saya bekerja di sini.

Baca Juga: 15 Cara Menjawab Pertanyaan Interview “Kenapa Resign dari Kantor Lama?

2. Apakah fasilitas yang disediakan perusahaan selama ini sudah cukup?

Fasilitas yang dimaksud tidak hanya meliputi teknologi atau peralatan yang digunakan saat bekerja sehari-hari.

Jika kamu merasa kurang mendapat pelatihan sehingga sulit menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, hal ini pun perlu disampaikan.

Dilansir dari The Muse, HRD perusahaan tentunya sudah tahu bahwa akan ada kritik yang disampaikan oleh karyawan yang akan meninggalkan perusahaan.

Jadi, jangan ragu untuk mengungkapkan apa yang selama ini menghambatmu di kantor.

Akan tetapi, jangan sampai hal ini membuat hubunganmu buruk dengan mantan rekan kerja serta HRD perusahaan, ya.

Contohnya sebagai berikut.

Secara umum, fasilitas yang disediakan perusahaan sudah mendukung pekerjaan sehari-hari saya. Namun, saya merasa pelatihan tambahan terkait pengembangan keterampilan tertentu, seperti manajemen waktu atau penggunaan perangkat lunak baru, akan sangat membantu meningkatkan efisiensi kerja. Saya menghargai upaya perusahaan dalam menyediakan fasilitas yang ada saat ini dan berharap masukan ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk peningkatan kedepannya.

3. Seperti apakah hubunganmu dengan manajermu?

Hubungan pekerjaan dengan atasan merupakan alasan yang cukup sering menimbulkan mundurnya seseorang dari pekerjaan.

Jika hubunganmu dengan atasan memang kurang baik, hal ini wajib disampaikan dengan tetap menjaga rasa hormat.

Ingatlah bahwa tujuan dari pertanyaan exit interview adalah untuk membuat perusahaan lebih baik setelah ditinggalkan.

Oleh karena itu, ceritakanlah apa secara imbang tentang aspek baik dan buruk manajermu dan bagaimana hubungan dengannya secara keseluruhan.

Yang penting, kritik yang disampaikan bersifat konstruktif.

Masukan-masukan ini dapat membuat sang manajer belajar dan berkembang menjadi pemimpin yang lebih baik.

Secara umum, hubungan saya dengan manajer cukup baik, terutama dalam hal komunikasi dan arahan pekerjaan. Beliau sering memberikan panduan yang jelas dan mendukung tim dalam menyelesaikan tugas. Namun, ada beberapa momen ketika feedback lebih mendalam atau waktu diskusi tambahan akan sangat membantu untuk memahami ekspektasi lebih baik. Saya menghargai dedikasi beliau dan berharap masukan ini bisa membantu dalam membangun hubungan kerja yang lebih efektif di masa depan.

4. Apa pertimbanganmu ketika menerima pekerjaan baru?

Pertanyaan ini memang terdengar pribadi sehingga tidak wajib untuk menjawab secara detail mengapa kamu lebih memilih pekerjaan baru saat exit interview.

Kemungkinan, HRD menanyakan hal ini untuk mengetahui apa kekurangan perusahanmu yang lama dibanding yang baru.

Misalnya, mungkin saja bayaran di perusahaan saingan lebih baik.

Jika itu penyebabnya, HRD harus bisa menyusun struktur gaji yang lebih bagus.

Baca Juga :  15 Contoh Interpersonal Skill yang Harus Kamu Miliki

Mungkin juga kamu menilai budaya perusahaan yang baru terasa lebih cocok denganmu.

Maka, katakanlah hal ini agar perusahaan lama bisa mengembangkan budaya perusahaan yang lebih nyaman.

Salah satu pertimbangan utama saya adalah peluang pengembangan karier. Di perusahaan baru, saya melihat ada program pelatihan yang sesuai dengan tujuan jangka panjang saya. Selain itu, budaya kerja di perusahaan baru terasa lebih selaras dengan gaya kerja saya, seperti fleksibilitas dalam menyelesaikan tugas. Namun, saya tetap menghargai pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan selama bekerja di sini. Masukan ini semoga bisa membantu perusahaan untuk terus berkembang.

5. Apa saja hal-hal menyenangkan yang kamu dapatkan selama bekerja di sini?

Exit interview sering terasa seperti waktunya untuk mengkritik.

Akan tetapi, tentu saja memberikan masukan yang benar-benar positif pun penting untuk dilakukan.

Hal ini sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang selama ini telah memberimu kesempatan berkarier.

Jika perusahaan mengetahui hal ini, ia dapat mempertahankan aspek-aspek positif tersebut.

Jawablah apa saja yang kamu sukai dari pekerjaan yang akan ditinggalkan, misalnya,

Saya sangat menikmati suasana kerja yang kolaboratif dan rekan-rekan yang selalu mendukung. Selain itu, kesempatan untuk belajar hal baru dari proyek-proyek yang menantang juga membuat saya berkembang. Hal-hal ini membuat pengalaman kerja saya di sini sangat berkesan, dan saya berharap perusahaan terus mempertahankan budaya kerja positif ini.

6. Adakah hal-hal yang kamu tidak disukai dalam pekerjaan ini?

Nah, ini merupakan pertanyaan exit interview yang bertolak belakang dengan poin sebelumnya.

Cara menjawabnya tetap sama, dan ingatlah bahwa perusahaan hanya ingin mengetahui apa hal-hal yang dapat ditinggalkan dan dikembangkan.

Hal ini bertujuan agar perusahaan bisa jadi lebih baik bagi orang-orang selanjutnya yang mengisi posisi di kantor.

Contohnya sebagai berikut.

Salah satu hal yang saya rasa kurang ideal adalah komunikasi antar divisi yang terkadang tidak efisien, sehingga proses kerja menjadi lebih lama dari yang seharusnya. Saya berharap perusahaan bisa meningkatkan koordinasi antar tim agar pekerjaan lebih lancar dan hasilnya optimal. Meski begitu, pengalaman saya bekerja di sini tetap sangat berharga, dan saya menghargai semua kesempatan yang diberikan.

7. Kualifikasi apa yang sebaiknya dimiliki oleh pengganti di posisi ini?

Kamulah orang yang paling tahu keahlian apa saja yang harus dimiliki seorang karyawan di posisi yang akan kamu tinggalkan.

Oleh sebab itu, kamu bisa mengidentifikasi apa saja kekuranganmu selama ini yang membuat proses kerja menjadi terhambat atau sulit.

Rangkum hal-hal ini dan jelaskanlah alasannya pada HRD, sehingga mereka dapat menyaring orang yang lebih kompeten untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

Misalnya sebagai berikut,

Menurut saya, pengganti di posisi ini sebaiknya memiliki keterampilan manajemen waktu yang kuat karena beberapa tugas sering kali membutuhkan prioritas yang jelas. Selain itu, kemampuan komunikasi yang baik juga penting untuk menjaga koordinasi dengan tim lain. Saya sendiri merasa perlu meningkatkan dua aspek ini selama bekerja, dan saya berharap pengganti saya dapat membantu membuat proses kerja lebih efektif.

8. Apa saja yang kamu pertimbangkan saat menerima tawaran kerja baru?

Ketika HRD menanyakan pertanyaan exit interview ini, kamu tidak harus menjelaskan detailnya.

Biasanya, pertanyaan ini diajukan untuk memahami kekurangan perusahaan lama dibandingkan dengan tempat kerja barumu.

Contohnya, mungkin gaji di perusahaan baru lebih kompetitif, fasilitas yang ditawarkan lebih lengkap, atau budaya kerja yang lebih sesuai.

Jika alasan tersebut benar, perusahaan dapat menjadikannya bahan evaluasi untuk memperbaiki struktur gaji, meningkatkan fasilitas, atau menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

Salah satu hal yang saya pertimbangkan adalah keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Saya melihat perusahaan baru menawarkan fleksibilitas yang lebih sesuai dengan kebutuhan saya, sehingga saya bisa bekerja dengan lebih optimal.

9. Jika mungkin, adakah hal-hal yang ingin kamu ubah dari perusahaan?

Pertanyaan ini sering diajukan untuk memahami lebih dalam alasan di balik keputusan karyawan yang akan meninggalkan perusahaan.

Melalui pertanyaan ini, karyawan diberikan kesempatan untuk memberikan masukan yang konstruktif yang dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya ke depan.

Jawaban yang diberikan bisa menjadi saran berharga untuk meningkatkan pengalaman dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.

Jika saya boleh mengubah sesuatu, saya rasa perusahaan dapat lebih fokus pada pengembangan komunikasi antar tim dan departemen. Saya percaya dengan komunikasi yang lebih terbuka dan terstruktur, kolaborasi dapat menjadi lebih efisien, dan mampu meningkatkan produktivitas serta suasana kerja yang lebih harmonis. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan dan pengalaman yang saya dapatkan selama bekerja di sini.

10. Jika ada kesempatan, apakah kamu mau kembali bekerja ke perusahaan ini?

Pertanyaan exit interview ini diajukan untuk melihat minatmu akan peluang kerja kembali di perusahaan di masa depan.

Dilansir dari Bayt, terkadang, perusahaan percaya bahwa karyawan yang pernah bekerja di tempat lain bisa membawa pengalaman serta memberikan manfaat bagi perusahaan yang pernah mereka tinggalkan.

Jika ya, jawab dengan sikap positif dan antusias. Namun jika tidak, tetaplah sopan dan hormat, misalnya dengan mengatakan,

Saya akan mempertimbangkan peluang yang relevan di masa depan, selama itu mendukung tujuan karier saya.

11. Apakah kamu puas dengan kompensasi dan tunjangan yang diberikan perusahaan?

Karyawan yang kompeten sering kali memilih meninggalkan perusahaan demi kompensasi dan tunjangan yang lebih baik.

Itulah mengapa pertanyaan ini diajukan, agar kamu mengetahui apakah perusahaan sudah memberikan penawaran yang sesuai dengan ekspektasimu sebagai karyawan, dan standar industri.

Jika kamu merasa puas, sampaikan dengan positif, misalnya:

Secara keseluruhan, saya cukup puas, meskipun tentu selalu ada ruang untuk peningkatan.

Namun, jika menurutmu masih ada yang perlu diperbaiki, ungkapkan secara konstruktif, seperti:

Saya rasa perusahaan bisa mempertimbangkan kembali struktur gaji dan tunjangan agar lebih selaras dengan tren industri.

12.  Apakah kamu memahami ekspektasi dalam pekerjaanmu?

Mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan dari peranmu sangat penting untuk bekerja secara efektif.

Jika ekspektasi sudah jelas sejak awal, kamu bisa membagikan pengalaman yang mendukung hal tersebut.

Namun, jika ada aspek yang kurang jelas, jelaskan bagian mana yang membuatmu bingung dan bagaimana hal itu memengaruhi pekerjaanmu.

Kamu bisa menyampaikan jawabanmu dengan contoh berikut.

Sejak awal, saya mendapatkan gambaran yang jelas tentang tanggung jawab saya, sehingga saya bisa bekerja dengan lebih terarah. Namun, ada beberapa tugas yang berkembang seiring waktu, dan terkadang saya merasa perlu klarifikasi lebih lanjut agar bisa menyelesaikannya dengan lebih baik.

13. Adakah saran yang ingin kamu berikan kepada timmu?

Dikutip dari Simplrr, memberikan masukan yang membangun bisa membantu tim bekerja lebih efektif.

Jika ada hal yang bisa ditingkatkan, sampaikan dengan cara yang positif dan solutif agar perubahan yang lebih baik bisa terjadi.

Saya sangat mengapresiasi kerja sama tim selama ini. Mungkin ke depannya, komunikasi bisa lebih ditingkatkan agar koordinasi antaranggota tim lebih lancar dan efisiensi kerja semakin baik.

14. Bagaimana kamu menilai sistem feedback di perusahaan?

Kritik dan saran jelas sangat penting untuk perkembangan perusahaan.

Jika ada hal-hal yang sudah berjalan dengan baik, sebutkan, namun juga jangan ragu untuk memberi masukan tentang apa yang perlu diperbaiki.

Secara keseluruhan, perusahaan memiliki mekanisme umpan balik yang baik, terutama melalui rapat tim yang rutin. Namun, saya rasa akan lebih efektif jika ada saluran umpan balik anonim, sehingga karyawan bisa lebih terbuka dalam memberikan masukan tanpa khawatir akan akibatnya.

15. Apakah kamu mendapatkan cukup masukan mengenai pekerjaan yang kamu lakukan?

Masukan yang jelas dan membangun sangat penting untuk perkembangan. Tanpa itu, karyawan bisa merasa bekerja tanpa tujuan yang jelas.

Jika pekerjaanmu tidak dihargai atau tidak mendapat perhatian, bisa jadi kamu merasa kurang termotivasi dan mencari kesempatan lain.

Jawaban yang jujur dan membangun dapat membantu perusahaan memperbaiki budaya kerjanya.

Selama bekerja di sini, saya merasa mendapat masukan yang sangat bermanfaat, baik dari rekan kerja maupun atasan. Masukan tersebut membantu saya untuk mengetahui apa yang perlu saya perbaiki dan apa yang sudah berjalan dengan baik. Saya juga merasa dihargai ketika pencapaian saya diakui dalam pertemuan tim.

16. Apa yang ingin kamu capai dalam kariermu setelah keluar dari perusahaan ini?

Untuk menjawab pertanyaan exit interview ini, tunjukkan bagaimana pengalaman yang kamu dapatkan di perusahaan saat ini bisa berkontribusi pada pencapaian tujuan jangka panjangmu.

Kamu bisa berbicara tentang ambisi kariermu, serta keterampilan dan pengetahuan yang sudah kamu peroleh dan akan diterapkan di kesempatan berikutnya.

Contohnya sebagai berikut.

Saya sangat bersemangat untuk melangkah ke posisi kepemimpinan di perusahaan berikutnya. Saya akan memanfaatkan keterampilan manajemen proyek dan kerja tim yang saya asah di sini. Saya yakin pengalaman saya di perusahaan ini sudah mempersiapkan saya dengan baik untuk mencapai tujuan karier berikutnya.

17. Momen apa yang paling berkesan untukmu selama bekerja di sini?

Saat merefleksikan pengalaman kerjamu, penting untuk mengenali momen-momen terbaik yang berkesan.

Fokuslah pada pencapaian besar, keberhasilan tim, dan perkembangan diri yang kamu alami. Ini memberikan gambaran positif mengenai kontribusimu dan bagaimana pengalaman tersebut membantumu tumbuh.

Momen terbaik saya adalah saat tim digital marketing meluncurkan kampanye produk X untuk pasar Y. Kami fokus pada iklan media sosial dan kerja sama dengan influencer, serta menawarkan diskon menarik. Hasilnya, penjualan meningkat 30% dalam tiga bulan, jauh di atas target kami. Pengalaman ini membantu saya belajar bekerja lebih efektif dalam tim dan membuat keputusan yang lebih tepat.

18. Jika kamu bisa memperbaiki satu hal selama bekerja di sini, apa yang akan kamu ubah?

Pilih satu hal yang menurutmu bisa diperbaiki, dan jelaskan alasannya.

Fokus pada bagaimana perubahan tersebut dapat membawa dampak positif, bukan mengkritik pengalaman yang kurang baik.

Misalnya dengan jawaban berikut,

Saya rasa saya bisa lebih proaktif mencari peluang bimbingan untuk mempercepat proses pembelajaran saya. Meskipun saya mendapatkan beberapa bimbingan, saya yakin jika ada program bimbingan yang lebih terstruktur, itu akan sangat bermanfaat bagi saya dan perusahaan.

19. Apa yang bisa perusahaan lakukan agar kamu tetap bekerja di sini?

Meminta pendapat dari karyawan yang meninggalkan perusahaan tentang apa yang bisa diperbaiki agar mereka tetap bertahan bisa memberikan wawasan berharga.

Dikutip dari Omnihr, meskipun topik ini cenderung sensitif, hal ini bisa membantu perusahaan memahami apa yang perlu ditingkatkan dalam hal retensi karyawan.

Menurut saya, perusahaan bisa lebih fokus pada pengembangan karier karyawan melalui program pelatihan yang lebih terstruktur. Dengan adanya kesempatan belajar dan pertumbuhan yang lebih jelas, saya rasa karyawan akan merasa lebih dihargai dan lebih cenderung bertahan.

20. Pesan apa yang ingin kamu sampaikan kepada perusahaan sebelum kamu pergi?

Saat meninggalkan perusahaan, persiapkanlah pesan positif yang mencerminkan rasa terima kasih atas pengalaman yang kamu peroleh.

Fokuskan pada hal-hal baik yang telah diberikan perusahaan dan ungkapkan antusiasme untuk masa depan yang akan datang.

Saya sangat berterima kasih atas semua kesempatan belajar dan berkembang di sini. Terima kasih kepada perusahaan atas dukungan dan peluang yang diberikan. Saya sangat antusias untuk menerapkan semua pengetahuan yang saya dapatkan ke tantangan baru yang akan datang.

Baca Juga: Memahami Notice Period, Masa Pemberitahuan Jelang Resign dari Kerja

Nah, itulah 20 contoh pertanyaan yang biasanya diberikan saat exit interview, lengkap hingga contoh jawabannya.

Setelah mengetahuinya, pasti kamu jadi lebih siap, kan? Jadi, jangan gugup, ya!

Baca juga kumpulan artikel tips tempat kerja dan temukan jawaban dari keraguan dalam mengarungi petualangan profesionalmu. Klik di sini!


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints TapLoker Icon