Permission Marketing, Konsep Pemasaran Berdasarkan Persetujuan Pelanggan

Tayang 09 Mar 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Permission marketing adalah konsep pemasaran yang dicetuskan oleh Seth Godin, sosok yang telah menulis banyak buku best seller tentang marketing.

    Marketing Insider Group menyatakan bahwa konsep atau pendekatan marketing ini mampu meningkatkan efisiensi strategi pemasaran yang dilakukan.

    Seperti namanya yang terdengar cukup unik, konsep ini juga lumayan menarik.

    Penasaran bagaimana konsep permission marketing ini?

    Tenang, Glints akan jelaskan semuanya dalam artikel ini.

    Langsung saja simak penjelasannya berikut ini, ya.

    Apa Itu Permission Marketing? 

    permission marketing adalah

    © Freepik.com

    Permission marketing adalah nama sebuah konsep marketing yang pertama kali muncul tahun 1999.

    Seth Godin, seorang pakar marketing dan bisnis memaparkan konsep ini lewat bukunya yang berjudul Permission Marketing: Turning Strangers into Friends and Friends into Customers.

    Menurut HubSpot, konsep pemasaran ini berpusat pada kerelaan atau izin dari pelanggan sebelum menawarkan sesuatu.

    Hal yang dikirim pada pelanggan bisa promosi, penawaran, pengumuman, dan lain-lain.

    Jadi, seseorang diberi kebebasan untuk memilih, dan marketer tidak boleh memaksakan promosinya.

    Salah satu contoh dari permission marketing yaitu subscription atau berlangganan.

    Tentu kamu pernah melihat penawaran ini atau mungkin kamu sudah berlangganan dengan suatu brand

    Saat ini, banyak brand yang menawarkan opsi berlangganan.

    Misalnya, kamu mendaftar untuk subscribe newsletter sebuah brand.

    Karena hal itu, brand tersebut akan mengirimkan email promosi dan lain-lain ke inbox-mu.

    Akan tetapi, kalau tidak berlangganan, kamu tidak akan menerima apa pun.

    Pasalnya, izin dari pelanggan belum diberikan.

    Melansir Investopedia, konsep permission marketing sering dianggap sebagai kebalikan dari direct marketing yang biasanya lebih sering digunakan para marketer.

    Contoh-contoh dari permission marketing adalah:

    Baca Juga: Ikuti 7 Panduan List Building Ini untuk Sukseskan Email-Marketing-mu

    Kelebihan Permission Marketing

    permission marketing adalah

    © Freepik.com

    Sejak pertama diungkap, permission marketing adalah konsep yang masih digunakan sampai saat ini.

    Bahkan, permission marketing semakin nyata manfaatnya.

    1. Meningkatkan lead berkualitas

    Ketika seseorang sudah menyatakan bahwa ia bersedia diinformasikan tentang produkmu, berarti ada ketertarikan untuk membeli.

    Jadi, engagement-nya bisa lebih tinggi dan kemungkinan konversi pun lebih besar.

    Nah, orang-orang ini disebut sebagai high quality leads.

    2. Marketing lebih relevan

    Dengan kelompok orang yang tertarik dengan produkmu, mengatur strategi marketing pun semakin mudah, khususnya dengan personalized marketing campaign.

    Pasalnya, orang-orang ini cenderung memiliki karakteristik dan perilaku yang mirip.

    3. Biaya lebih rendah

    Permission marketing adalah strategi yang bisa menekan biaya pengeluaran.

    Dengan automation, upaya marketing-mu bisa lebih murah dan bahkan lebih efisien.

    4. Meningkatkan loyalitas dan reputasi

    Dengan permission marketing, pelanggan yang menerima promosimu akan lebih menerima.

    Angka penolakan akan semakin kecil dan penjualan bisa meningkat lebih cepat.

    Semakin baik strategi marketing-mu, brand akan semakin dekat dengan pelanggan dan reputasinya pun jadi positif.

    Baca Juga: Apa Saja Sih Strategi Email Marketing? Yuk, Simak Lebih Lanjut

    Kekurangan Permission Marketing

    permission marketing adalah

    © Freepik.com

    1. Mendapatkan persetujuan tidak selalu mudah

    Kunci dari permission marketing adalah izin atau persetujuan pelanggan.

    Nah, tidak semua orang mau berlangganan atau memberikan persetujuannya begitu saja.

    Jadi, komunikasi dan promosi yang efektif menjadi penting untuk membuat mereka tertarik.

    2. Lead lebih sedikit

    Dibanding metode marketing lainnya, permission marketing menyaring lead yang lebih sedikit.

    Akan tetapi, kualitas masing-masing lead memang lebih tinggi.

    Jadi, prospeknya lebih baik untuk marketing jangka panjang.

    3. Proses lebih lama

    Untuk membuat seorang lead melakukan pembelian, dibutuhkan waktu yang lebih lama.

    Pasalnya, proses menarik calon pelanggan hingga memberikan izinnya tidak dapat dilakukan secara instan.

    Meskipun begitu, jumlah orang yang terkonversi kemungkinan lebih banyak.

    Baca Juga: Permudah Strategi Marketing, Inilah Marketing Technology yang Wajib Pemasar Kuasai

    Secara garis besar, permission marketing adalah konsep pemasaran yang lebih hemat namun menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

    Selain itu, hubungan antara brand dan pelanggan pun lebih baik, sehingga ketika ada produk atau penawaran baru, penjualan bisa terjadi lebih mudah dan banyak.

    Nah, setelah memahami konsep permission marketing, apakah kamu tertarik untuk melakukannya?

    Agar meningkatkan kemungkinan sukses dengan konsep ini, yuk, pelajari marketing lebih banyak lewat Glints ExpertClass.

    Ada banyak kelas tentang marketing yang dibawakan oleh sosok-sosok profesional di sana.

    Langsung saja cek kelas yang tersedia dan daftar segera, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait