Ikuti 7 Panduan List Building Ini untuk Sukseskan Email Marketing-mu

Tayang 01 Feb 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Ingin maksimalkan electronic direct marketing, namun email list tak kunjung berkembang? Tenang, Glints punya sederet panduan list building!

    Pedoman ini mencakup strategi yang umum digunakan. Strategi itu misalnya pop-up opt-in. Meski begitu, ada juga trik unik seperti penggelaran lomba.

    Bagaimana penjelasan lengkapnya? Ini dia cara-cara membangun email list, hanya untukmu.

    7 Cara Membangun Email List

    cara membangun email list

    © Freepik.com

    1. Kreasikan call-to-action (CTA)

    Email list biasanya bertambah lewat CTA konten. Nah, konten ini sendiri tentu berisi bermacam-macam informasi.

    Dengan informasi yang berbeda-beda, CTA tiap konten tentu tak bisa disamakan. Pesan ajakan tersebut harus selaras dengan apa yang kamu tuliskan.

    Misalnya, kamu menulis pilihan tontonan untuk akhir pekan. Ada alternatif merangkai CTA seperti:

    sign-up sekarang untuk lebih banyak konten kamu, yuk! 

    atau 

    sign-up sekarang untuk rekomendasi tontonan singkat selepas kerja!

    Call-to-action yang kedua tentu lebih menarik. Sebab, ia selaras dengan apa yang tengah dibaca oleh audiensmu.

    Oleh karena itu, coba ikuti panduan list building yang satu ini, ya! Dengan begitu, audiens bisa lebih terpikat untuk memberikan alamat emailnya.

    Selain itu, pilihan ajakan untuk memberi email bisa kamu kreasikan. Pakailah kata-kata spesifik dan menarik seperti:

    • download
    • konten gratis
    • akses eksklusif
    • dan lain-lain

    Baca Juga: 5 Tool Email Marketing Automation untuk Strategi Pemasaran yang Sukses

    2. Gunakan pop-up opt-in

    Call-to-action belum tentu terbaca oleh audiens. Apalagi, pesan yang satu ini sering kali ada di bagian bawah konten.

    Lantas, seperti apa solusinya? Tenang saja, ada pilihan membuat pop-up opt-in yang bisa kamu pakai.

    Alih-alih muncul di akhir, pop-up box bisa hadir saat pembacamu tengah membaca konten. Tak perlu lagi takut terlewat, atau malah tak terbaca.

    3. Lirik opt-in berbentuk scroll box

    Selain pop-up, HubSpot menuliskan, ada juga pilihan opt-in berbentuk scroll box.

    Alih-alih muncul tiba-tiba, ajakan sign-up bisa hadir saat audiens tengah asyik membaca. 

    Kotak itu bisa hilang jika audiens melakukan scrolling dan kembali menikmati kontenmu.

    Siapa tahu, panduan list building yang satu ini cocok untuk audiens dan brand-mu.

    Baca Juga: Email Marketing vs Social Media Marketing, Mana yang Lebih Efektif?

    4. Adakan kontes

    Tak hanya seru, kontes juga bisa jadi cara membangun email list, lho!

    Masukkan saja kolom email dalam formulir pendaftarannya. Meski begitu, tetap hati-hati, ya! Mintalah izin mereka untuk mengirimkan email ke alamat tersebut.

    Nah, selain lewat kontes, masih ada panduan lain yang bisa kamu pakai untuk list building.

    Kira-kira, apa sajakah itu? Pelajari semuanya di Glints ExpertClass, yuk!

    Dalam kelas ini, kamu bisa belajar semua tentang pemasaran. Email marketing hanyalah salah satu contohnya saja. Ilmu-ilmu ini tentu berguna untuk memaksimalkan proses marketing-mu. 

    Psst, kuota kelasnya terbatas, lho! Jadi, jangan tunda lagi, daftarkan dirimu ke kelas pemasaran dengan klik gambar di bawah ini.

    kelas marketing glintsexpertclass

    5. Kreasikan konten

    Kata siapa konten hanya sekadar artikel atau post media sosial? Kamu bisa menulis konten-konten unik seperti:

    • ebook
    • template
    • podcast
    • cheat sheet
    • dan lain-lain

    Semua ini tentu tak biasa ditemui oleh audiens. Dengan alasan ini, konten-konten tak biasa bisa kamu manfaatkan untuk list building.

    Tentu saja, sebelum menerima konten tersebut, jadikan pemberian email sebagai syarat. Kamu juga tak boleh lupa meminta izin pengiriman konten.

    Dengan begitu, kamu dan audiens sama-sama diuntungkan. Mereka mendapat konten menarik, kamu berhasil memperpanjang email list pula.

    Panduan list building yang satu ini dituliskan oleh WordStream.

    6. Kirim newsletter

    Konten unik memang bisa menarik banyak orang. Sayangnya, kamu butuh waktu yang tak sebentar untuk membuatnya.

    Demi mengisi waktu ini, kamu bisa mengirimkan konten pada umumnya, lho. Misalnya, kamu mengirimi mereka artikel seminggu sekali dalam bentuk newsletter.

    Meski berisi artikel biasanya, newsletter tetap penting kamu kirimkan. Sebab, menurut Neil Patel, konten ini bisa memberikan “nilai” pada audiens secara rutin.

    7. Pakai testimoni

    Siapa yang lebih dipercaya oleh audiens daripada brand-mu? Orang lain atau keluarga mereka adalah jawabannya.

    Percaya atau tidak, testimoni merupakan salah satu kunci pemasaran. Audiens belum tentu percaya padamu, namun mereka jauh lebih percaya pada orang terdekat.

    Kalau ada banyak orang yang merekomendasikan konten emailmu, mereka bisa jadi “magnet” bagi orang lain.

    Mengutip Backlinko, Twitter bisa jadi tempat yang baik untuk melempar konten ulasan singkat ini. Kamu juga bisa menggunakan media lainnya, lho.

    Baca Juga: 20 Istilah Penting dalam Email Marketing, Para Marketer Wajib Paham!

    Demikian panduan list building dari Glints. Lewat pedoman ini, proses email marketing-mu tentu bisa lebih sukses.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait