Procurement dan Purchasing Ternyata Berbeda, lho! Ini Penjelasannya

Diperbarui 08 Nov 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Banyak orang yang menyamakan proses pengadaan (procurement) dan pembelian (purchasing) di perusahaan. Padahal, terdapat perbedaan di antara proses procurement dan purchasing, lho.

    Dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan letak beda itu. Ada juga penjelasan soal persamaan keduanya.

    Langsung saja, simak selengkapnya.

    Procurement vs Purchasing

    procurement vs purchasing

    © Freepik.com

    1. Fokus pekerjaan

    Pertama-tama fokus pekerjaan procurement vs purchasing berbeda. Dirangkum dari Kissflow dan Procurify, ini dia informasinya:

    a. Procurement

    Procurement merupakan proses pengadaan barang/jasa untuk perusahaan. Nah, pengadaan ini punya beberapa tahap, yakni:

    • identifikasi kebutuhan
    • pemilihan barang/jasa
    • pengadaan barang/jasa

    Produk kebutuhan bisa dibeli secara langsung. Akan tetapi, ada juga yang melewati proses tender atau lelang.

    Kalau sudah didapat, barang atau jasa tersebut harus datang tepat waktu. Kualitas dan kuantitasnya juga wajib sama dengan ketentuan awal.

    b. Purchasing

    Purchasing adalah proses pembelian barang atau jasa untuk kebutuhan perusahaan. Tahap yang ada di dalamnya yakni:

    • pemesanan
    • pengiriman
    • penerimaan
    • pembayaran

    Nah, purchasing sendiri merupakan bagian dari procurement

    2. Skill yang dibutuhkan

    Ada juga perbedaan skill yang dibutuhkan untuk procurement dan purchasing

    a. Procurement

    Dirangkum dari Procurehere, keterampilan yang penting dimiliki pegiat procurement di antaranya:

    • Manajemen hubungan

    Tenaga procurement akan bertanggung jawab memilih dan mengadakan produk. Itulah mengapa, mereka harus mahir menjaga hubungan dengan supplier.

    Tak hanya itu saja, lho. Barang atau jasa yang diadakan akan digunakan oleh staf perusahaan. Pegiat procurement juga harus menjaga hubungan dengan mereka.

    Dengan skill ini, proses pengadaan bisa berjalan lancar. 

    • Negosiasi

    Misalnya, perusahaan membutuhkan barang dengan kualitas A. Budget yang diberikan untuk membelinya adalah Rp10 juta. Sayangnya, barang tersebut sangat sulit dicari.

    Nah, ternyata, ada supplier X yang menawarkan barang tersebut. Akan tetapi, harga yang ditawarkan adalah Rp12 juta.

    Dalam skenario ini, kamu harus mahir negosiasi. Titik temu antara kamu dan supplier X harus bisa ditemukan. 

    Baca Juga: 7 Tips Negosiasi yang Baik untuk Capai Kesepakatan Bersama

    • Strategic thinking

    Kondisi pasar selalu dinamis. Kadang kala, harga sebuah barang/jasa mendadak naik atau malah turun.

    Otomatis, harga produk yang kamu adakan ikut naik dan turun. Operasional perusahaan pun bisa kena dampaknya.

    Inilah yang jadi perbedaan procurement dan purchasing selanjutnya. 

    Ahli procurement harus punya kemampuan strategic thinking. Skill ini berkaitan dengan pemahaman keadaan, sehingga kamu siap ketika ada sebuah perubahan.

    Harga boleh terus berubah, tapi tujuan organisasimu harus tetap tercapai.

    b. Purchasing

    Adapun beberapa skill yang harus dimiliki ahli purchasing, yakni:

    • Manajemen inventaris

    Mengutip Investopedia, manajemen inventaris merupakan proses memesan, menyimpan, dan menggunakan inventaris perusahaan.

    Ahli purchasing harus punya skill ini. Dengan begitu, barang yang sudah dibeli bisa tersimpan dan terpakai dengan baik.

    Baca Juga: Bantu Inventaris Bisnis Terencana dengan Baik, Ketahui Apa Itu Inventory Management

    • Quality control

    Misalnya, perusahaan butuh barang dengan kualitas terbaik. Akan tetapi, supplier datang dengan membawa barang berkualitas sedang.

    Tenaga purchasing harus jeli membedakan keduanya. Ketika kurang sesuai, barang yang datang tak bisa diterima begitu saja.

    Baca Juga: Yuk, Ketahui Perbedaan Quality Control dan Quality Assurance!

    • Keuangan

    Mengutip Indeed, tenaga purchasing juga harus punya skill keuangan. Mereka wajib tahu berapa harga barang atau jasa yang masuk akal.

    Setelah mengetahui perbedaan perbedaan procurement dan purchasing, apakah kamu sudah yakin memilih salah satunya?

    Nah, apa pun karier yang kamu tuju, Glints punya lowongannya. Klik tombol di bawah untuk melamar:

    LOWONGAN PROCUREMENT

    LOWONGAN PURCHASING

    Persamaan Procurement dan Purchasing

    persamaan procurement dan purchasing

    © Freepik.com

    Meski procurement vs purchasing berbeda, kedua pekerjaan ini tetap punya persamaan.

    Procurement dan purchasing sama-sama punya tujuan pengadaan barang. Keduanya juga merupakan bagian dari supply chain management.

    Seperti yang sudah Glints singgung, purchasing juga merupakan bagian dari procurement.

    Kesimpulan: Mana yang Tepat Untukmu?

    procurement vs purchasing: mana yang tepat untukmu

    © Freepik.com

    Setelah memahami perbedaan procurement dan purchasing, saatnya menentukan pilihanmu. Kira-kira, bidang apa yang ingin kamu geluti?

    Sejatinya, kedua pekerjaan ini sama-sama berperan penting di perusahaan. Kamu tinggal memilih satu yang paling cocok denganmu.

    Seperti dituliskan Codeless Platforms, procurement merupakan proses strategis. Kamu harus meriset, merencanakan, dan melakukan negosiasi untuk produk-produk yang dibutuhkan perusahaan.

    Sementara itu, purchasing fokus pada proses pemesanan dan pembayaran produk. Selain itu, mereka juga menjaga kesesuaian barang/jasa yang sudah dibeli.

    Apa pun pilihanmu, lamar lowongan-lowongan procurement dan purchasing di Glints, ya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait