Bantu Inventaris Bisnis Terencana dengan Baik, Ketahui Apa Itu Inventory Management

Tayang 15 Des 2020 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Jika ingin bisnis terus bisa memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen, inventory management adalah hal yang sangat perlu kamu perhatikan.

    Tanpa inventory management yang terencana secara apik, akan sulit untuk bisnis bisa bertahan dan mendapatkan keuntungan, lho.

    Namun, hal ini memang menantang.

    Bahkan, 43% retailer sepakat bahwa inventory management merupakan tantangan utama bagi operasi bisnis sehari-harinya.

    Nah, kalau belum paham apa itu dan apa saja tantangan dalam menyusun rencana inventory management yang baik, siapkan catatanmu dan simak artikel dari Glints berikut ini, ya!

    Baca Juga: Memahami 3 Bagian Penting Neraca untuk Memantau Keuangan Perusahaan

    Apa Itu Inventory Management?

    inventory management adalah

    © Freepik.com

    Melansir Investopedia, inventory management adalah proses memesan, menyimpan, dan menggunakan inventory atau inventaris sebuah bisnis atau perusahaan.

    Ada banyak hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan inventory management yang tidak hanya baik tetapi juga efektif.

    Pada umumnya, kegiatan inti dalam inventory management adalah penanganan bahan baku, komponen, dan juga produk akhir.

    Namun, tidak hanya itu, inventory management juga meliputi pengaturan mengenai seberapa banyak barang harus dipesan, disimpan di gudang, dan distribusinya sekaligus biayanya.

    Singkatnya, inventory management merupakan serangkaian proses mulai dari hulu ke hilir dalam sebuah rantai pasok dan proses manufaktur dengan mengusahakan risiko minim.

    Tujuan dari inventory management adalah untuk mengetahui di mana inventarismu berada saat ini.

    Selain itu, kita pun bisa mengetahui berapa banyak barang yang perlu dipesan untuk menjaga ketersediaan barang untuk bisnis yang berkelanjutan.

    Apa Pentingnya Inventory Management?

    inventory management adalah

    © Freepik.com

    Inventory management adalah hal yang sangat penting karena kegiatan ini memastikan keberlanjutan bisnis.

    Jika inventaris bisnismu diatur dengan baik, manajemen rantai pasoknya akan juga teratur.

    Tanpa inventory management, penyediaan barang akan mengalami banyak kendala, seperti salah memesan jumlah, kekurangan atau kelebihan persediaan, dan masih banyak lagi.

    Selain itu, bisnismu akan mengalami kerugian yang besar, apalagi jika berlanjut untuk waktu yang lama.

    Tidak hanya biaya, tenaga pun terbuang sia-sia tanpa mendapat keuntungan yang sesuai.

    Menurut Chron, inventory management yang kurang baik menyebabkan pelayanan pelanggan yang buruk.

    Tentunya hal ini menyebabkan reputasi bisnis yang negatif sehingga perkembangannya akan menjadi sulit.

    Baca Juga: 4 Macam Analisis Laporan Keuangan Perusahaan

    Metode/Teknik Inventory Management

    inventory management

    © Freepik.com

    1. Economic order quantity (EOQ)

    Dalam inventory management, EOQ adalah metode yang menggunakan formula untuk menemukan jumlah pembelian ideal yang perlu dilakukan sebuah perusahaan.

    Formula ini mempertimbangkan beberapa variabel seperti total biaya produksi, tingkat permintaan, dan lain-lain.

    Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya dengan mengetahui berapa banyak unit maksimal produk yang dibutuhkan.

    2. Minimum order quantity (MOQ)

    Minimum order quantity merupakan jumlah terkecil yang bisa dijual oleh supplier pada perusahaan yang membutuhkan suatu unit barang.

    Jika perusahaan tidak mampu membeli jumlah minimum tersebut, supplier tidak akan menjualnya sama sekali.

    3. Just-in-time (JIT)

    Just-in-time inventory management adalah metode yang mengatur pemesanan bahan baku dari supplier sesuai dengan jadwal produksi.

    Teknik ini bisa mengurangi biaya penyimpanan akibat pemesanan terlalu awal atau tidak tepat waktu.

    4. First in, first out (FIFO) dan last in, first out (LIFO)

    Kedua metode dalam inventory control ini merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui biaya penyimpanan.

    Sistem FIFO adalah sistem di mana barang yang lebih lama dijual duluan untuk menjaga kebaruan inventaris.

    Sementara, LIFO memiliki sistem barang baru justru dijual lebih awal untuk menjaga inventaris kehilangan kualitasnya.

    5. Safety stock inventory

    Jika menggunakan safety stock inventory, perusahaan harus memesan bahan baku atau barang dengan jumlah yang lebih banyak dari permintaan yang ada.

    Hal ini dilakukan untuk mencegah kekurangan atau kehabisan barang ketika ada permintaan lebih.

    Biasanya, tidak akuratnya perkiraan jumlah permintaan dalam inventory management adalah akibat forecasting yang kurang tepat dan perubahan yang tidak terduga di pasar.

    Baca Juga: Pelajari Lebih Dalam Seputar Supply Chain beserta Contohnya

    Demikianlah yang bisa Glints jelaskan mengenai inventory management dalam bisnis.

    Ingin lebih mendalami istilah lain dalam dunia bisnis? Glints punya jawabannya untukmu.

    Kamu hanya perlu ikut Glints ExpertClass. Di kelas tersebut, kamu akan mendapatkan wawasan bisnis dari pakar yang punya pengalaman segudang di bidangnya.

    Tak hanya mendengar, kamu juga bisa tanya jawab langsung dengan sang ahli di kelas tersebut, lho!

    Jadi, tunggu apa lagi? Temukan kelas terbaik untukmu di Glints ExpertClass!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait