Memahami 3 Bagian Penting Neraca untuk Memantau Keuangan Perusahaan

Diperbarui 14 Des 2020 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Setiap pebisnis wajib mengetahui bagaimana kondisi keuangan perusahaan atau bisnis yang sedang dijalankan. Nah, salah satu caranya adalah dengan menggunakan Neraca.

    Dari neraca keuangan akan diketahui data-data yang dapat digunakan untuk menyimpulkan kondisi keuangan dari perusahaan.  

    Jadi saat suatu bisnis tidak memiliki neraca keuangan pastinya akan sulit untuk tahu apa yang sedang terjadi di perusahaan.

    Nah, supaya kamu bisa lebih paham dengan apa itu neraca, sebaiknya baca terus penjelasan yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

    Baca Juga: 4 Macam Analisis Laporan Keuangan Perusahaan

    Memahami Neraca

    neraca adalah

    © Freepik.com

    Investopedia menjelaskan bahwa neraca adalah laporan keuangan yang melaporkan aset, utang, dan ekuitas pemegang saham perusahaan pada titik waktu tertentu.

    Jadi, sebenarnya neraca adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang apa yang dimiliki dan dihutang oleh perusahaan serta jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham.

    Neraca digunakan bersama dengan laporan keuangan penting lainnya seperti laporan laba rugi dan laporan arus kas untuk menghitung rasio keuangan.

    Pebisnis akan lebih mudah memahami kondisi kesehatan bisnisnya dengan melakukan analisis pada data yang tercatat dalam neraca.

    Itulah mengapa neraca sangat membantu stakeholder yang akan melakukan evaluasi keuangan perusahaan untuk memahami kemampuan bisnis saat beroperasi.

    Neraca juga dapat dijadikan acuan untuk menyimpulkan kondisi terkini bisnisnya. Pasalnya, rincian dari tahun-tahun sebelumnya juga akan dicatat sehingga bisa dengan mudah dibandingkan.

    Data yang ada dalam neraca akan membantu pebisnis untuk memantau kinerja perusahaan apakah meningkat atau justru menurun.

    Selain itu, data dari neraca juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara yang tepat untuk membangun keuangan perusahaan yang lebih baik lagi.

    Namun, neraca hanya sebagai potret yang mewakili keadaan keuangan perusahaan pada saat itu saja.

    Jadi, tidak bisa memberikan gambaran tentang yang terjadi dalam periode yang lama.

    Baca Juga: Serangkaian Istilah Saham yang Perlu Dipelajari Sebelum Berinvestasi

    Bagian dari Neraca

    contoh neraca

    © Investopedia.com

    Neraca adalah suatu laporan keuangan jadi di dalamnya pasti terdapat tiga bagian terpenting yaitu aset atau harta, liabilitas atau utang, dan ekuitas.

    Sebenarnya item yang tercantum di dalam neraca bisa bervariasi tergantung pada industrinya.

    Namun, menurut The Balance secara umum isi neraca dikategorikan menjadi tiga yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

    Aset

    Aset biasanya akan dibuat daftar yang sesuai urutan likuiditasnya atau kemudahan untuk dikonversi menjadi uang tunai.

    Jadi aset akan dibagi menjadi aset lancar yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam satu tahun atau kurang.

    Kemudian, aset juga dikategorikan dalam jenis aset tidak lancar yang membutuhkan waktu lebih lama saat mencairkannya menjadi uang tunai. Kategori terakhir adalah aset yang tidak bisa dicairkan sama sekali.

    Inilah daftar yang termasuk ke dalam kategori aset, antara lain:

    • Kas: aset yang paling likuid dan mencakup tagihan, sertifikat deposito jangka pendek, hingga mata uang asing.
    • Sekuritas: bentuk sekuritas yang dapat dipasarkan seperti ekuitas dan sekuritas utang yang memiliki pasar yang likuid.
    • Piutang: mengacu pada uang yang harus dibayarkan pelanggan kepada perusahaan.
    • Persediaan: barang yang tersedia untuk dijual.
    • Biaya yang dibayar di muka: mewakili nilai yang telah dibayar seperti asuransi, kontrak iklan, atau sewa.

    Sementara itu contoh aset jangka panjang di antaranya adalah:

    • Investasi jangka panjang: sekuritas yang tidak dapat dilikuidasi pada tahun berikutnya.
    • Aset tetap misalnya tanah, mesin, peralatan, bangunan, dan aset tahan lama lainnya yang umumnya padat modal.
    • Aset tidak berwujud termasuk aset non fisik seperti hak cipta dan paten.

    Liabilitas

    Bagian selanjutnya dalam neraca adalah liabilities atau liabilitas. Sederhananya liabilitas adalah utang yang dimiliki oleh perusahaan yang harus dibayarkan dalam jangka waktu pendek atau panjang.

    Liabilitas sendiri dikategorikan menjadi dua jenis yaitu utang lancar dan utang dalam jangka waktu panjang.

    Utang lancar adalah utang dengan kewajiban untuk membayar utang yang jatuh tempo dalam satu tahun. Beberapa contoh dalam utang lancar, misalnya:

    • Utang bank
    • Bunga utang
    • Gaji yang harus dibayarkan
    • Kontribusi program pensiun
    • Sewa gedung dan peralatan
    • Pembayaran rencana kesehatan

    Sementara itu, utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya setelah periode satu tahun. Beberapa contoh utang jangka panjang, antara lain:

    • Kewajiban pajak tangguhan
    • Utang jangka panjang seperti bunga dan pokok obligasi
    • Kewajiban dana pensiun

    Ekuitas

    Bagian yang tidak kalah pentingnya dalam neraca adalah ekuitas. Jadi, apa sebenarnya ekuitas itu?

    Ekuitas juga dikenal dengan sebutan owner’s equity atau shareholder’s equity. Hal yang satu ini sebenarnya adalah jumlah selisih dari utang dan aset.

    Itulah untuk mencari ekuitas digunakan rumus aset dikurangi utang atau bisa ditulis dengan Aset – Utang = Ekuitas.

    Terdapat istilah laba ditahan atau retained earnings yaitu laba bersih perusahaan yang diinvestasikan kembali dalam bisnis atau digunakan untuk melunasi utang.

    Saat bisnis dalam fase pertumbuhan, laba ditahan digunakan untuk mendanai ekspansi daripada dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.

    Selain itu, terdapat istilah lain yaitu saham treasury atau treasury stock yaitu saham yang dibeli kembali oleh perusahaan.

    Saham tersebut dapat dijual lagi di kemudian hari untuk mengumpulkan uang tunai bagi perusahaan.

    Baca Juga: Pahami Kelebihan dan Kekurangan dari Investasi Obligasi

    Itulah penjelasan mengenai pengertian dan bagian yang ada di dalam neraca. Kini, kamu pasti sudah sedikit paham dengan istilah yang satu ini, kan?

    Satu hal yang harus dipahami bahwa neraca adalah kunci untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan dari perusahaan.

    Bagi seorang pengusaha tentunya neraca adalah hal terpenting untuk melihat pertumbuhan dari bisnis yang dimilikinya.

    Itulah mengapa penting untuk memiliki neraca keuangan bagi setiap bisnis baik yang baru rilis atau pun yang sudah berkembang.

    Selain informasi soal neraca keuangan, di blog Glints ada banyak informasi lain seputar dunia keuangan, marketing, hingga soal dunia kerja.

    Supaya kamu tidak ketinggalan dengan info menarik lainnya, jangan lupa segera berlangganan newsletter blog Glints, ya.

    Yuk, sign up sekarang juga dan kamu akan mendapatkan sejumlah artikel menarik lainnya langsung ke inbox-mu setiap minggunya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.3 / 5. Jumlah vote: 6

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait