Memprediksi Masa Depan dengan Teknik Forecasting dalam Bisnis

Diperbarui 19 Jan 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dalam kegiatan bisnis, penting untuk memperkirakan jumlah produk yang akan diproduksi agar tidak mengalami kerugian. Forecasting adalah solusi yang tepat untuk menangani masalah tersebut.

    Istilah ini sudah tidak asing lagi di telinga para pebisnis, terutama bagi seseorang yang tengah berprofesi sebagai sales atau business development.

    Pasalnya, forecasting memegang peran penting dalam menentukan masa depan bisnis dalam suatu perusahaan.

    Lantas, apa sih pengertian forecasting? Seberapa penting penerapannya dalam perusahaan?

    Jangan khawatir, berikut Glints telah merangkumnya untukmu.

    Apa Itu Forecasting?

    forecasting adalah

    © Freepik.com

    Dilansir dari Investopedia, forecasting adalah sebuah teknik untuk memprediksi kejadian bisnis di masa depan dengan menggunakan data-data yang telah terangkum sebelumnya.

    Dalam sebuah bisnis, masa depan menjadi salah satu ketidakpastian yang harus dihadapi sebaik mungkin.

    Tanpa adanya prediksi serta perencanaan yang matang, bisnis tidak akan berkembang dengan maksimal.

    Oleh karena itu, forecasting hadir untuk menangani solusi dari masalah tersebut.

    Dengan melihat data-data di masa lalu dan memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan, suatu perusahaan dapat mengurangi risiko yang akan menimpa bisnisnya nanti.

    Sebagai contoh, di perayaan tahun baru diprediksi permintaan produk dari bisnismu akan melonjak secara drastis.

    Nah, dari prediksi tersebut, kamu bisa mempersiapkan jumlah produk yang banyak agar semua konsumen bisa mendapatkannya.

    Akan tetapi, kembali lagi kepada pembahasan di atas, semua itu dilakukan sesuai data sebelumnya. 

    Jika di tahun baru kemarin permintaan tinggi, bisa jadi pada perayaan tahun baru sekarang juga tinggi.

    Secara tidak langsung, dengan forecasting perusahaan dapat mengambil keputusan dan langkah selanjutnya dalam menjalankan bisnis.

    Mereka dapat menentukan berapa banyak anggaran yang harus disiapkan. Selain itu, dapat ditentukan pula apakah akan mengalami kerugian jika memproduksi barang dalam jumlah tertentu.

    Manfaat Forecasting

    © Freepik.com

    Salah satu manfaat dari forecasting adalah untuk mengalokasikan anggaran agar tepat sasaran dan tidak berlebihan untuk suatu produk.

    Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya yang bisa kamu dapatkan:

    1. Memprediksi masa depan bisnis

    Menurut Market Business News, forecasting dapat membantu perusahaan dalam memprediksi masa depan bisnis.

    Secara tidak langsung, hal ini dapat memberikan gambaran umum bagi manajemen terkait arah bisnis ke depannya.

    Dengan demikian, mereka dapat menempatkan diri kepada target pasar yang tepat serta meraih keuntungan yang sebanyak-banyaknya.

    2. Memenuhi kepuasan pelanggan

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dengan forecasting perusahaan bisa mendapatkan gambaran terkait permintaan barang di masa depan.

    Dengan keadaan seperti itu, perusahaan memiliki peluang yang besar untuk memenuhi permintaan barang dari pelanggan, lalu menghasilkan kepuasan dari para pelanggan tersebut.

    Baca Juga: Pelajari 5 Strategi yang Dapat Membantu Peningkatan Sales Growth

    3. Tetap mengikuti tren

    Manfaat lainnya dari forecasting adalah perusahaan dapat terus meng-update informasi untuk keberlangsungan bisnisnya.

    Sebab, dalam memprediksi bisnis ke depan, perusahaan tentu harus terus mengikuti tren agar dapat mengantisipasi tren pasar yang berubah.

    4. Mudah saat meminjam uang

    Ada kalanya perusahaan membutuhkan pinjaman uang untuk menjalankan suatu proyek bisnisnya.

    Nah, biasanya para peminjam uang akan memberikan pinjaman jika transparansi dari perusahaan jelas dan detail.

    Misalnya, informasi terkait bisnisnya di masa depan, penjualan, biaya produksi, dan lain-lain.

    5. Menjaga kondisi keuangan

    Saat perusahaan sudah memprediksi permintaan produk di masa depan, mereka dapat mengatur biaya semaksimal mungkin.

    Selain itu, prediksi tersebut juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan membutuhkan karyawan baru atau tidak.

    Dengan begitu, dana tidak dibuang sia-sia karena mempekerjakan karyawan baru di waktu yang tidak tepat.

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Forecasting

    forecasting adalah

    © Freepik.com

    1. Sifat produk

    Faktor pertama yang mempengaruhi forecasting adalah sifat produk. Dalam hal ini perusahaan dapat menilai apakah produknya dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang atau pendek.

    2. Tingkat persaingan

    Perusahaan juga harus melihat terlebih dahulu bagaimana tingkat persaingannya dengan kompetitor lainnya.

    Kira-kira bagaimana posisi perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya dalam berbisnis, apakah lebih mendominasi atau justru malah kalah dari kompetitor.

    3. Data historis

    Data historis atau data sebelumnya penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Minimal data yang sudah terkumpul adalah data lima tahun lalu.

    Baca Juga: Pengaruh After Sales Service dalam Hubungan Bisnis

    Metode Forecasting

    © Freepik.com

    Dilansir dari Corporate Finance Institute, biasanya suatu bisnis akan menggunakan dua metode dasar ketika hendak melakukan forecasting, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.

    1. Metode kualitatif

    Dalam penggunaan metode ini, biasanya perusahaan bersifat subjektif. Sebab, prediksi atau penilaiannya berdasarkan peniliaian pribadi oleh para ahli.

    Perkiraan dengan metode ini sering kali bias karena jarang menggunakan data-data dari perusahaan.

    Dengan kata lain, kelemahan dari metode ini bisa jadi tidak akurat.

    Biasanya, metode kualitatif digunakan untuk melakukan riset pasar

    2. Metode kuantitatif

    Metode forecasting kuantitatif adalah metode yang mengandalkan data-data untuk memprediksi bisnis di masa depan.

    Dengan kata lain, metode ini cenderung bersifat objektif.

    Salah satu kelebihan dari metode ini tentu bisa jadi akurat karena berdasarkan data-data yang didapat dari perusahaan.

    Forecasting vs Budgeting

    forecasting adalah

    © Freepik.com

    Mungkin, dari penjelasan di atas kamu memiliki satu pertanyaan, apa bedanya forecasting dengan budgeting

    Pada umumnya, kedua hal tersebut sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis.

    Akan tetapi, budgeting berbeda dengan forecasting

    Secara sederhananya, menurut Market Business News, budgeting memperkirakan berapa banyak pendapatan dan biaya yang harus dikeluarkan dalam beberapa tahun ke depan.

    Sementara itu, forecasting lebih memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan terkait bisnis serta memperkirakan hasil keuangan dengan mengumpulkan data historis.

    Baca Juga: Pengertian Point of Sales dan Fungsinya Bagi Bisnismu

    Demikian penjelasan singkat mengenai forecasting beserta serba-serbinya. 

    Pada hakikatnya, forecasting adalah suatu hal yang harus diperhatikan dengan baik oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis. 

    Selain artikel seperti di atas, kamu masih bisa mendapatkan informasi seru lainnya seputar dunia sales dan business development dari Glints, lho.

    Kamu hanya perlu berlangganan newsletter dari Glints sekarang juga. Nantinya, informasi tersebut dikirim langsung ke inbox emailmu.

    Mudah, kan? Tak usah berlama-lama lagi, yuk, sign up dan dapatkan informasi seru lainnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait