Mengenal Perbedaan Klien dan Customer dalam Istilah Bisnis

Tayang 02 Jun 2022 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Mengetahui perbedaan klien dan customer atau pelanggan boleh dibilang cukup penting buat kamu yang ingin berkarier di bidang business development.

    Dari awal proses rekrutmen saja, HRD atau user mungkin sudah mencoba mencari tahu seberapa jauh pemahamanmu mengenai dua istilah ini.

    Jika diterjemahkan secara sederhana, keduanya memang memiliki arti yang sama, yakni pihak yang membeli barang atau jasa pada suatu unit bisnis.

    Namun, dalam istilah bisnis, klien dan customer (pelanggan) merujuk pada objek yang berbeda.

    Untuk mengenal perbedaan klien dan pelanggan yang dimaksud, kamu bisa lanjut membaca penjelasan yang ada di bawah ini.

    Baca Juga: Client Communication: Pengertian, Manfaat, Elemen, dan Tips Melakukan

    Apa Perbedaan Klien dan Customer?

    © Freepik.com

    Perbedaan klien dan customer memang terbilang cukup tipis.

    Namun, kamu bisa membedakan keduanya lewat jenis pembelian yang mereka lakukan.

    Melansir Chron, klien biasanya datang untuk membeli advice atau solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

    Sementara itu, customer (pelanggan) datang untuk alasan yang lebih umum, yakni membeli produk atau layanan yang ditawarkan sebuah unit bisnis.

    Selain berdasarkan jenis pembelian, perbedaan klien dan pelanggan bisa kamu pahami lebih jauh melalui poin-poin di bawah ini.

    Baca Juga: Customer Service: Pengertian, Elemen Penting, Tips, dan Prospek Karier

    Perbedaan klien dan customer berdasarkan loyalitasnya

    Aspek loyalitas bisa menjadi jembatan kita untuk mengetahui lebih detail perbedaan klien dan pelanggan.

    Klien mempunyai kecenderungan besar untuk loyal pada pihak yang menyediakan kebutuhan mereka.

    Sebelum membeli, klien akan melakukan riset yang lebih panjang ketimbang customer.

    Mereka akan mempertimbangkan reputasi dari pihak-pihak yang punya potensi menyediakan solusi atau advice yang mereka butuhkan.

    Produk atau jasa yang hendak dibeli klien kerap kali butuh banyak di-customize sesuai kebutuhan personal atau instansi mereka.

    Jadi, kalau harus mencari penyedia produk atau jasa pengganti ke depannya, mereka akan menghabiskan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar.

    Di sisi lain, customer lebih fleksibel ketimbang klien untuk berganti penyedia produk atau layanan.

    Ada customer yang hanya tertarik melakukan pembelian satu kali saja. Namun, ada juga customer yang melakukan pembelian berulang-ulang.

    Fleksibilitas tadi menyebabkab customer cenderung lebih kecil aspek loyalitasnya ketimbang klien.

    Hal yang dipertimbangkan dalam pembelian

    Ketika memulai atau melanjutkan pembelian, klien sangat mengutamakan aspek kepercayaan dan pengalaman.

    Kepercayaan akan menjadi landasan bagi mereka untuk mulai membeli.

    Jika pengalaman pelayanan yang didapatkan memuaskan dan mereka menilai penyedia dapat dipercaya, sangat besar kemungkinan klien akan terus melakukan pembelian.

    Berbeda dengan klien, customer akan mempertimbangkan harga dan value untuk melakukan pembelian.

    Jika customer menemukan penyedia lain yang menawarkan harga yang lebih murah dengan kualitas barang yang hampir sama, kemungkinan customer akan berhenti melakukan pembelian.

    Contoh Perusahaan Client-based dan Customer-based

    Dilansir dari HubSpot, berikut merupakan contoh-contoh perusahaan client-based dan customer-based.

    Client-based service:

    • agen asuransi
    • agensi iklan
    • lembaga akuntan
    • kantor pengacara
    • agen perumahan
    • studio desain

    Customer-based service:

    • perusahaan FMCG
    • perusahaan SaaS
    • toko retail
    • bank
    • perusahaan berbasis langganan
    • restoran

    Bisakah Perusahaan Memiliki Klien dan Customer Sekaligus?

    perbedaan klien dan customer

    © Freepik.com

    Jawabannya adalah iya. Perusahaan bisa memiliki klien dan customer sekaligus.

    Hal ini terjadi kepada perusahaan berbasis langganan (subscription based) seperti perusahaan SaaS (software as a service).

    Customer yang membutuhkan layanan yang lebih profesional akan memilih untuk mengajukan customize pada produk yang hendak mereka beli.

    Pengajuan tadi akan diproses oleh customer success manager (CSM) untuk mencatat personalisasi layanan yang dibutuhkan.

    Dengan nilai beli tinggi dan personalisasi yang dilakukan, customer tersebut sudah masuk dalam kategori klien.

    Jika, tidak melakukan pembelian semacam itu, maka pembeli tetap berada pada kategori customer.

    Baca Juga: CRM Specialist: Apa Itu, Job Description atau Tugas, dan Skill-nya

    Itu tadi penjelasan singkat mengenai perbedaan klien dan customer. Bisa disimpulkan jika, semua bisnis memiliki customer, tapi tidak semua bisnis memiliki klien.

    Ketika melakukan pembelian, klien akan menerima perhatian yang lebih besar ketimbang customer.

    Klien juga dapat berkomunikasi secara eksklusif dengan perwakilan khusus dari perusahaan penyedia produk layanan.

    Nah, kalau kamu tertarik dengan informasi sejenis, kamu bisa terus membaca Glints Blog.

    Kamu bisa mendapatkan berbagai informasi menarik seputar ranah bisnis dan sales yang dirangkum dari sumber-sumber tepercaya.

    Tunggu apa lagi? Cek artikelnya sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait