6 Penyebab Salah Mengambil Keputusan yang Harus Dihindari

Diperbarui 16 Sep 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Tidak ada orang yang ingin salah saat mengambil keputusan. Agar kamu lebih berhati-hati, berikut Glints rangkum faktor penyebab kenapa kamu bisa salah mengambil keputusan. 

    Menurut riset yang dilansir oleh Harvard Business Review, dalam satu jam setiap orang membuat hampir 2000 keputusan. Mayoritas dari keputusan tersebut sifatnya adalah minor atau keputusan kecil. 

    Lebih lanjut, Inc mengatakan tidak mudah untuk selalu mengambil keputusan yang benar setiap saat. Bahkan beberapa orang mengalami kesulitan yang lebih besar dalam mengambil keputusan.

    Nah, berikut adalah 6 penyebab yang membuat kamu salah mengambil keputusan. Apa saja? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

    Baca Juga: 5 Gaya Pengambilan Keputusan dan Beragam Karakteristik Uniknya

    6 Penyebab Salah Mengambil Keputusan

    Bukan hanya membuat kamu berpikir ulang mengapa kamu mengambil keputusan yang salah, biasanya hal tersebut juga disertai dengan penyesalan atau perasaan tidak enak.

    Makanya, emahami berbagai faktor penyebab tersebut bisa membantu kamu untuk mengambil keputusan yang lebih baik ke depannya. 

    1. Mental shortcuts

    Mengutip Very Well Mind, otak manusia memiliki heuristics atau mental shortcuts yang membuat kamu mengambil keputusan dengan cepat. 

    Jika dalam mengambil keputusan kamu harus selalu memikirkan setiap skenario yang mungkin terjadi, akhirnya kamu tidak mengambil keputusan apapun.

    Salah satu penyebab kamu tetap salah saat mengambil keputusan adalah karena heuristics atau mental shortcuts terlalu sibuk berpikir.

    Salah satu dampak saat heuristics sudah terlalu sibuk berpikir adalah anchoring bias. 

    Maksudnya, seseorang membuat keputusan hanya berdasarkan informasi atau pengalaman yang pertama kali dialami.

    Padahal bisa jadi situasi saat ini sudah berubah dan pengalaman tersebut sudah tidak relevan.

    2. Perbandingan yang buruk

    Perbandingan merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan

    Misalnya, saat kamu tahu berapa harga cincin emas di toko A, maka kamu akan melakukan perbandingan harga cincin emas dengan toko yang lain. 

    Namun, memiliki perbandingan yang buruk juga menjadi penyebab mengapa kamu masih mengambil keputusan yang salah. 

    Hal ini bisa terjadi jika kamu membandingkan kedua hal yang tidak sama atau setara, sehingga perbandingan ini menjadi bias. 

    Untuk menghindarinya, kamu harus tetap menggunakan logika dan pilihan-pilihan lain yang terkadang justru lebih baik. 

    Baca Juga: 4 Cara Untuk Mengambil Keputusan Lebih Baik Lagi

    3. Bias optimisme

    Setiap orang memiliki kecenderungan untuk selalu optimis secara alami. Namun, kerap kali optimisme jadi penyebab kamu mengambil keputusan yang salah.

    Saat seseorang mempercayai suatu informasi, mereka cenderung akan mengabaikan informasi baru yang berkaitan dengan informasi tersebut. 

    Misalnya, kamu percaya bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas karena mengantuk hanya 5%.

    Lalu kamu menemukan data lain menyebutkan bahwa tingkat bahayanya mencapai 15%. Nah, karena bias optimisme ini, kamu akan menepis fakta baru dan bertahan pada kepercayaan awalmu.

    Alhasil rasa optimis inilah yang membuat orang-orang percaya bahwa kejadian buruk mungkin menimpa orang lain, tapi tidak untuk mereka.

    Bias optimisme berarti kamu terlalu percaya diri akan kemampuan dan keberuntungan sehingga kamu selalu yakin keputusan kamu paling benar.

    4. Multitasking

    Multitasking saat ini telah menjadi kebiasaan banyak orang, terlebih dalam dunia kerja. 

    Dari riset yang dilansir oleh Harvard Business Review menyebutkan bahwa multitasking justru mengurangi kinerja serta efektivitas pengambilan keputusan bagi beberapa orang.

    Kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan yang benar saat sedang multitasking berkurang hingga 40%.

    Makanya, kamu harus fokus jika ingin mengambil keputusan yang besar. 

    Ingin tahu lebih banyak tentang multitasking? Simak selengkapnya di bawah ini!

    BACA ARTIKELNYA

    5. Analysis paralysis

    Kemajuan teknologi memudahkan banyak orang untuk mengakses informasi. Adanya kemudahan ini membuat informasi yang kamu terima tidak terbatas jumlahnya. 

    Semakin banyak informasi yang kamu terima, maka akan semakin banyak juga faktor pertimbangan dalam mengambil keputusan.

    Banyaknya informasi ini tidak membuat kamu lantas mengambil keputusan yang tepat, justru sebaliknya bisa menjadi faktor penyebab kesalahan.

    Oleh karena itu, saat ingin mengambil keputusan, jangan cari informasi yang terlalu banyak. Melainkan, fokus pada informasi yang kamu butuhkan saja dan tinjau dengan baik.

    6. Keadaan emosional

    Kondisi emosional seseorang juga memengaruhi proses pengambilan keputusan mereka. 

    Kondisi emosional, terutama saat marah dan bahagia menjadi faktor penyebab utama kamu bisa mengambil keputusan yang salah.

    Misalnya, kamu mengirim email kepada rekan kerja saat sedang marah dan kesal.

    Kekesalan tersebut akan tertuang dalam kata-kata atau pesan yang ingin kamu sampaikan. 

    Saat mengambil keputusan, kamu harus lebih perhatian dengan kondisi emosional.

    Memiliki self-control yang baik akan membuat kamu terhindar dari keputusan yang salah.  

    Untuk memahami kondisi emosional kamu dengan baik, baca artikel seputar kecerdasan emosional dengan klik tombol di bawah ini! 

    BACA ARTIKELNYA

    Baca Juga: Keputusan Buruk dalam Karier: Faktor, Tanda, dan Cara Menghindari

    Itu dia ragam penyebab kamu masih salah mengambil keputusan. 

    Keputusan yang kamu buat akan memengaruhi banyak hal seperti pekerjaan, karier, hingga kepuasan dirimu sendiri. 

    Mau tidak mau, kamu pasti pernah dan mungkin akan kembali membuat keputusan yang salah. 

    Namun, setidaknya dengan mengetahui faktor-faktor penyebab di atas, semoga kamu akan lebih baik dalam mengambil keputusan, ya!

    Makanya, pelajari lebih jauh soal proses pengambilan keputusan lewat artikel-artikel Glints. Yuk, klik di sini untuk temukan artikelnya

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait