Berbagai Tips Proses Decision Making yang Lebih Efektif dan Efisien

Diperbarui 07 Feb 2023 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Menurut Management Study Guide, decision making adalah skill yang harus dikembangkan oleh setiap orang seperti kemampuan lainnya. Kamu pun perlu mempelajari prosesnya.

    Sebagai seorang profesional, terlebih bagi pemimpin dan manajer, skill ini menjadi sesuatu yang sangat penting dimiliki.

    Terkadang keputusan yang diambil dengan proses yang kurang hati-hati bisa berdampak buruk pada bisnis perusahaan.

    Tidak hanya keputusan yang dibuat, namun proses decision making juga menjadi cermin pribadi seorang pemimpin bagi para anak buahnya.

    Agar keputusan yang diambil tidak berdampak buruk, berikut Glints sajikan beberapa tips yang bisa kamu gunakan dalam prosesnya.

    Tips Proses Decision Making

    1. Bersikap independen

    bersikap independent dalam decision making

    © Pexels.com

    Saat melakukan decision making bersama tim kamu harus mampu berkolaborasi. Namun, hal ini bukan berarti kamu sepenuhnya menggantungkan keputusan pada orang lain.

    Contohnya, saat berdiskusi dengan tim ahli, jangan mengajukan pertanyaan seperti “Apa yang harus saya lakukan?”, ganti dengan “Bagaimana pendapat Anda tentang hal ABC?”.

    Intinya, jangan menunggu orang lain memberi tahu apa yang harus kamu lakukan.

    Menunggu serangkaian proses komando dapat memperpanjang proses decision making yang kamu lakukan.

    Dapatkan informasi dari sumber-sumber yang kredibel dan segera mulai beraksi.

    2. Analisis situasi

    analisis situasi dalam decision making

    © Pexels.com

    “Apa yang menjadi kebutuhan pada keputusan yang akan dibuat?”

    “Apa yang akan terjadi jika tidak ada keputusan yang diambil?”

    “Siapa yang terdampak pada keputusan ini secara langsung maupun tidak?”

    “Apa saja data, analisis, riset, serta informasi tambahan yang bisa digunakan dalam memvalidasi proses decision making?”

    Semua pertanyaan di atas bisa kamu gunakan sebagai analisis situasi dalam proses decision making.

    Jika kamu ragu-ragu, menurut UMass, cobalah untuk mencari data yang dapat mendukung keputusan yang kamu buat. Namun, perhatikan juga apakah sumber data tersebut kredibel.

    Terkadang suatu pihak hanya memberikan informasi yang mereka inginkan untuk menyenangkanmu atau untuk menguntungkan agenda mereka.

    3. Pikirkan tentang orang lain

    decision making

    © Pexels.com

    Terkadang orang lupa bahwa sekecil apapun keputusan yang diambil setelah melalui proses decision making akan mempengaruhi orang lain baik langsung maupun tidak.

    Dengan kata lain, tidak ada keputusan yang bersifat pribadi. Cepat atau lambat akibat dari keputusan yang kamu ambil akan berdampak ke orang lain.

    Bagaimana perasaanmu jika keputusanmu terpampang di headline surat kabar?

    Apa yang keluargamu akan pikirkan pada keputusan yang kamu ambil?

    Bagaimana perasaan klien dan karyawan perusahaanmu terhadap keputusan yang kamu ambil setelah proses decision making?

    Apakah kamu telah berkonsultasi dan mencari feedback saat melakukan decision making?

    Hal ini perlu kamu tanyakan ke diri sendiri ketika membuat keputusan.

    Baca Juga: 4 Soft Skill Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer di Era Digital

    4. Lakukan analisis cost/benefit

    lakukan analisis cost benefit dalam decision making

    © Pexels.com

    Sebagai seorang pemimpin sebaiknya kamu melakukan analisis cost/benefit saat proses decision making.

    Tujuannya, agar kamu mendapat gambaran kemungkinan yang akan kamu dapat.

    Selain itu, kamu pertimbangkan seberapa besar benefit yang kamu akan dapatkan serta perhitungkan apakah sebanding dengan cost yang kamu keluarkan.

    Kamu juga harus memikirkan kemungkinan terburuknya, yaitu jika cost melebihi perkiraan, serta benefit yang kamu dapatkan kurang dari yang kamu telah proyeksikan.

    5. Pikirkan sekali lagi

    pikirkan sekali lagi

    © Pexels.com

    Jangan ambil keputusan karena semata-mata hal tersebut populer di mata banyak orang.

    Ambillah keputusan karena hal tersebut benar. Pendapat populer belum tentu benar. Menjadi benar lebih berarti dibandingkan menjadi terkenal.

    Buktikan bahwa keputusan yang kamu ambil memiliki dasar yang kuat dan menguntungkan dalam jangka panjang.

    Dengan ini, kamu akan dihormati sebagai seorang pemimpin yang jujur dan berkarakter.

    Banyak hal yang bisa kamu kompromikan dalam decision making, namun jangan pernah mengorbankan sistem nilai dan integritas yang kamu miliki.

    Baca Juga: Ingin Keputusan Bisnismu Lebih Tepat? Coba Gunakan Decision Analysis, yuk!

    6. Segera putuskan sesuatu

    segera buat keputusan

    © Pexels.com

    Seringkali seorang pemimpin menghadapi keraguan dalam proses decision making.

    Oleh karena itu, ingatlah bahwa kamu harus memiliki tekad yang kuat untuk mengambil keputusan dan beraksi.

    Selain itu, kamu harus belajar mengambil keputusan terbaik meskipun data yang kamu miliki sangat terbatas. Kesempatan tidak datang dalam waktu yang panjang.

    Tidak jarang, jika impact dari keputusanmu akan turun jika kamu terlalu lama melakukan decision making.

    Banyak decision making yang berlangsung terlalu lama karena pemimpin yang terlalu perfeksionis.

    Beberapa manajer memilih laporan yang dikumpulkan secepatnya meskipun baru selesai 80%, dibanding harus menunggu lebih lama untuk hasil 100%.

    Dari sini kamu bisa belajar bahwa jangan tunggu segalanya menjadi sempurna. Dalam proses decision making, kamu tidak boleh terlalu banyak memikirkan hal yang tidak mungkin.

    Para pengambil keputusan yang handal biasanya mengambil keputusan dengan cepat dan percaya bahwa ia bisa melengkapi ketidaksempurnaannya sembari berjalannya waktu.

    7. Buat rencana cadangan

    buat rencana cadangan dalam decision making

    © Pexels.com

    Ujian yang nyata bagi seorang pemimpin adalah ketika ia menyadari kesalahan yang dibuat setelah melakukan decision making.

    Jika hal ini terjadi, jangan pernah menyalahkan orang lain atau situasi atas kesalahan yang telah kamu lakukan.

    Sebagai seorang pemimpin yang profesional, kamu harus bersikap legowo dan menghadapi situasi tersebut dengan percaya diri.

    Jadikan kesalahan dalam mengambil keputusan tersebut sebagai kesempatan untuk belajar.

    Untuk menghindari hal tersebut, cobalah untuk membuat rencana cadangan saat melakukan decision making.

    Perlu kamu ketahui bahwa setiap rencana pasti memiliki batasan dari variabel-variabel keadaan yang mendukungnya.

    Oleh karena itu, kamu harus memiliki banyak rencana cadangan untuk diaplikasikan jika rencana utamamu tidak didukung oleh keadaan.

    Decision making yang dibuat tanpa membuat plan B sama saja dengan membuat rencana yang cacat.

    Tetapi tidak perlu khawatir, jika kamu senantiasa mengasah kemampuan ini dengan pengalaman dan referensi yang baik, kamu pun akan akan lebih baik dalam membuat keputusan.

    Hal ini karena, sebuah proses decision making memang membutuhkan serangkaian pemikiran yang matang.

    Hal ini mengharuskan kamu untuk terus belajar agar kamu bisa membuat keputusan yang menguntungkan, serta menjadi seorang pemimpin yang baik bagi orang-orang di sekitarmu.

    Baca Juga: Yuk Kerja Efektif dan Efisien! Simak 8 Tips Untuk Memaksimalkan Kerjamu

    Itulah beberapa tips yang bisa kamu lakukan ketika melakukan decision making di tempat kerja.

    Semoga setelah membaca ini, kamu jadi lebih mudah dalam mengambil keputusan ya.

    Dapatkan tips dan informasi seputar soft skills lainnya dengan membaca di Glints Blog.

    Yuk, temukan kumpulan artikelnya di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait