Ingin Keputusan Bisnismu Lebih Tepat? Coba Gunakan Decision Analysis, yuk!
Isi Artikel
Dalam bisnis, kamu pasti sering harus membuat sebuah keputusan. Untuk bisa membuat keputusan terbaik, decision analysis adalah proses yang perlu dilalui.
Decision analysis merupakan salah satu cara untuk membantumu melihat sebuah permasalahan secara lebih terstruktur.
Lalu, bagaimana cara melakukannya?
Tenang, Glints akan menjelaskan semuanya untukmu dalam artikel ini.
Yuk, langsung saja pahami apa itu decision analysis dan bagaimana cara melakukannya.
Apa Itu Decision Analysis?
Investopedia mendefinisikan decision analysis sebagai pendekatan sistematis, kuantitatif, dan visual untuk memecahkan suatu masalah.
Decision analysis sering dibutuhkan dalam bisnis, baik ukuran kecil maupun besar.
Keputusan yang bisa dibuat dengan metode atau pendekatan ini terkait dengan manajemen, operasi, marketing, investasi, dan keputusan strategis lainnya.
Untuk melakukan decision analysis, ada berbagai metode dan tool yang bisa digunakan agar prosesnya lebih mudah.
Ada berbagai teknik dengan aspek psikologis, teknik manajemen, ekonomi, dan lain-lain.
Melansir Corporate Finance Institute, decision analysis dilakukan untuk memastikan bahwa keputusan dibuat berdasarkan informasi yang relevan, baik untuk permasalahan simpel hingga kompleks.
Tipe-Tipe Decision Analysis
Changeboard berpendapat bahwa pembuatan keputusan bisa dilakukan secara analitik ataupun intuitif.
Akan tetapi, pembuatan keputusan untuk bisnis lebih baik dilakukan secara analitik.
Pasalnya, keputusan berdasarkan data dan angka yang jelas cenderung akan membuahkan hasil yang lebih baik.
Nah, ini adalah beberapa teknik decision analysis untuk membuat keputusan terbaik.
1. Affinity diagram
Affinity diagram digunakan saat melakukan brainstorming ide.
Saat brainstorming, sering kali ada banyak informasi yang terlibat.
Hal ini bisa membuatmu bingung.
Untuk itu, affinity diagram digunakan untuk membantu visualisasi ide dan data point agar lebih mudah dipahami.
2. Analytic hierarchy process (AHP)
Analytic hierarchy process adalah metode decision analysis yang sering digunakan untuk pembuatan keputusan yang kompleks.
Teknik ini mampu mengurangi subjektivitas atau intuisi yang terlibat dalam proses pembuatan keputusan.
3. Decision tree
Decision tree adalah metode decision analysis yang dilakukan setelah pembuatan framework evaluasi masalah.
Ketika kamu sudah membuat framework ini, ada beberapa keputusan yang perlu dipertimbangkan lagi.
Setelah dibuat model yang mempertimbangkan hasil dan probabilitas yang bisa terjadi, kamu bisa melihat mana keputusan yang paling baik untuk suatu permasalahan.
Ini adalah salah satu metode yang paling mudah dipahami karena sederhana.
Selain itu, metode ini juga sudah mempertimbangkan hasil, alternatif, dan dampak dari suatu keputusan.
4. Expected value (EV)
Expected value adalah metode decision analysis yang dilakukan setelah pembuatan model.
Ini merupakan nilai yang harus ditentukan untuk bisa mengevaluasi keputusan mana yang membuahkan hasil paling ideal untuk bisnis.
Untuk menghitung expected value, ada rumus yang bisa kamu gunakan, yaitu:
EV = (Probabilitas A * Hasil yang Diharapkan A) + (Probabilitas B * Hasil yang Diharapkan A)
Cara Melakukan Decision Analysis
Contoh dari decision analysis adalah sebagai berikut.
Misalnya, bisnismu ingin membuat keputusan antara membuka cabang toko di Surabaya atau Bali.
Tentunya, dua kota ini membutuhkan biaya yang berbeda dan memiliki success rate yang berbeda juga.
Setelah mengumpulkan data yang relevan, misalnya diperoleh probabilitas keberhasilan dari toko Surabaya yaitu 40% dan Bali 30%.
Kemudian, tentukan berapa modal yang perlu dikeluarkan untuk membuka tiap toko.
Misalnya, untuk membuka toko di Surabaya, kamu perlu mengeluarkan biaya 150 juta.
Sementara, toko di Bali membutuhkan biaya 200 juta.
Kalau berhasil di Surabaya, kamu berharap bisa mendapat keuntungan sebesar 500 juta.
Jika rugi, keuntungannya hanya 70 juta.
Untuk toko Bali, jika berhasil kamu bisa mendapat 600 juta dan 80 juta jika gagal atau rugi.
Untuk bisa membayangkan lebih mudah, ini dia visualisasinya sebelum kamu mulai melakukan kalkulasi dengan rumus EV.
Nah, perhitungan ini bisa langsung kamu masukkan ke dalam rumus EV.
Jadi, rumusnya adalah sebagai berikut:
EV(Surabaya) = (0,4 x 500.000.000) + (0,6 x 70.000.000) = Rp242.000.000
EV(Bali) = (0,3 x 600.000.000) + (0,7 x 80.000.000) = Rp236.000.000
Langkah selanjutnya yaitu mengurangi modal pembukaan toko dengan kemungkinan pendapatan yang sudah dihitung dengan EV tadi.
Surabaya = Rp242.000.000 – Rp150.000.000 = Rp92.000.000
Bali = Rp236.000.000 – Rp200.000.000 = Rp36.000.000
Dari perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa membuka toko di Surabaya lebih menguntungkan.
Itulah yang bisa Glints sampaikan soal decision analysis.
Selalu gunakan proses ini sebelum membuat keputusan-keputusan penting dalam bisnis agar selalu mendapatkan hasil terbaik, ya.
Selain decision analysis yang baik, masih ada banyak aspek lainnya yang wajib jadi pertimbangan dalam bisnis.
Untuk memperdalam ilmumu dalam mengelola bisnis, yuk, ikut kelas di Glints ExpertClass.
Glints ExpertClass menyediakan banyak webinar yang dibawakan oleh pakar profesional di bidangnya.
Yuk, langsung intip kelas yang tersedia dan segera daftar sebelum terlambat dengan klik di sini.