Outbound Link: Definisi, Fungsi, Bedanya dengan Inbound Link

Diperbarui 19 Jun 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Outbound link adalah salah satu elemen strategi SEO yang dapat kita aplikasikan untuk mengoptimasi sebuah artikel.

    Spesifiknya, penerapan outbound link merupakan bagian dari taktik link building.

    Beberapa pihak ada yang menganggap elemen strategi ini penting untuk diaplikasikan.

    Sementara, beberapa pihak lain beranggapan pembangunan link semacam ini tidak begitu signifikan dampaknya.

    Kenyataannya, membangun link semacam ini bisa menambah value artikel serta memungkinkan artikel untuk mendapat posisi yang lebih tinggi di SERP.

    Nah, di artikel ini, Glints akan mengajak kamu berdiskusi lebih jauh tentang apa itu outbound link, perbedaannya dengan inbound link, fungsinya, serta tips mengaplikasikannya.

    Jadi, langsung saja yuk kita mulai pembahasannya.

    Baca Juga: Google Lighthouse: Apa Itu, Cara Menggunakan, dan Metrik-metriknya

    Apa Itu Outbound Link?

    outbound link adalah

    © Freepik.com

    Outbound link adalah satu strategi SEO yang diterapkan dengan cara menautkan link pada website kita untuk menuju laman website lain.

    Dilansir dari Semrush, link semacam ini sering dipakai untuk memberikan konteks yang lebih kuat pada suatu pembahasan dan memberikan audiens sumber lain untuk dibaca.

    Beberapa pihak menganggap kalau penerapan link semacam ini bisa juga menjadi data otoritatif atas fakta yang coba dinyatakan oleh penulis dalam sebuah artikel.

    Jika kamu menggunakan tool Yoast SEO untuk membantu pembuatan artikel SEO, ada dua tipe outbound link yang perlu untuk dipahami lebih detail, yakni followed link dan nofollowed link.

    Followed link

    Followed link adalah jenis outbound link yang memungkinkan search engine untuk mengikuti link yang dikaitkan.

    Link ini dinilai tool Yoast SEO dapat menambah value untuk sebuah artikel. Bahkan, link tersebut berpotensi untuk membuatnya artikel meraih posisi yang tinggi di SERP.

    Nofollowed link

    Nofollowed link merupakan jenis outbound link yang dinilai tool Yoast tidak terindeks oleh search engine Google.

    Mengaitkan nofollowed link dinilai Yoast tidak akan memberikan kontribusi atau value apapun pada artikel.

    Perbedaan Inbound Link dan Outbound Link

    outbound link

    © Pexels.com

    Sebelum membedakan inbound link dan outbound link, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara internal link dan external link.

    Internal link merupakan jenis link yang akan membawa kita menuju laman lain, namun masih berada di website yang sama.

    Di sisi lain, external link adalah link yang akan membawa kita menuju sebuah laman pada website lain.

    Nah, baik inbound link dan outbound link, keduanya masuk dalam klasifikasi external link.

    Lebih detailnya, perbedaan antara inbound link dan outbound link adalah sebagai berikut:

    • Inbound link: Link yang ditautkan pada laman website lain untuk menuju website milik kita. Link ini biasanya dikenal juga dengan sebutan backlink.
    • Outbound link: Link yang kita tautkan pada laman website milik kita yang arahnya menuju laman website lain.

    Baca Juga: Screaming Frog: Apa Itu dan Fitur-Fitur yang Tingkatkan Performa Website

    Fungsi Outbound Link

    outbound link adalah

    © Pexels.com

    Dilansir dari sumber Semrush, setidaknya ada 4 fungsi yang akan bisa kita dapatkan dari penerapan outbound link.

    Fungsi-fungsi yang dimaksud dari penerapan outbound link adalah sebagai berikut.

    1. Memperkuat topik pembahasan dan menambah kedalaman

    Salah satu kelebihan dari penerapan outbound link adalah dapat memperlihatkan kedalaman topik dan memperkuat topik yang sedang kamu tuliskan untuk pembaca.

    Selain itu, link ini juga bisa menjadi sinyal bagi algoritma Google agar dapat memahami situsmu lebih baik.

    2. Menambah value

    Webmaster Trend Analyst dari Google, John Mueller, mengatakan bahwa menautkan link menuju website lain merupakan cara yang baik untuk menambah value.

    Mueller menambahkan kalau link semacam itu akan membantu user untuk memahami lebih dalam pembahasan dalam kontenmu.

    3. Membangun kepercayaan pembaca

    Outbound link dapat menjadi referensi yang bebas diakses oleh pembaca. Dari situlah kepercayaan pembaca akan terbangun atas informasi yang sedang kamu coba sampaikan.

    Pernyataan, fakta, statistik, ataupun informasi jenis lain yang kamu paparkan dalam artikelmu akan memiliki data pendukung yang siap di-crosscheck faktanya oleh audiens.

    4. Outbound link menunjukkan ekspertasi

    Dilansir dari laman Google Search Central blog, disebutkan kalau referensi bisa menjadi bukti atas pernyataan yang dilontarkan oleh ahli (expert) dalam sebuah bidang.

    Dengan pernyataan gamblang dari Google terkait referensi tersebut, akan sangat gegabah rasanya jika kita tidak mengaplikasikan outbound link pada artikel yang kita buat.

    3 Tips Mengaplikasikan Outbound Link

    outbound link adalah

    © Pexels.com

    Beberapa poin ini bisa menjadi acuan kamu dalam penerapan strategi outbound link untuk artikel yang sedang kamu buat.

    1. Berhati-hati dalam penerapan link

    Ketika mengaplikasikan link pada artikel, pastikan kamu tidak melakukannya dengan sembarangan, ya.

    Link yang kamu terapkan sebaiknya terlihat natural dan tidak terlalu banyak jumlahnya.

    Selain itu, outbound link yang kamu kaitkan dalam artikel sangat dianjurkan berasal dari sumber yang terpercaya.

    Jika tidak ada situs terpercaya yang bisa menjadi referensi, sebaiknya kamu tidak mengaitkan outbound link apa pun pada artikel.

    2. Identifikasi kerusakan link secara berkala

    Setelah menerapkan link, hal yang sebaiknya kamu lakukan berikutnya adalah pengecekan atau audit kesehatan outbound link secara berkala.

    Untuk melakukan pengidentifikasian kesehatan outbound link atau link jenis lainnya, kamu bisa menggunakan tools pembantu seperti Semrush, Ahrefs, Ubersuggest, dan masih banyak lagi.

    Dari hasil audit tersebut kamu bisa melihat mana-mana saja outbound link yang perlu, dikoreksi, diganti, atau dihilangkan.

    3. Gunakan atribut yang tepat ketika melakukan affiliate marketing

    Outbound link juga dapat menjadi salah satu cara yang bisa diupayakan ketika kamu menjalankan program affiliate marketing melalui website.

    Sederhananya, kamu menjual slot link (atau banner) kepada bisnis atau brand tertentu untuk media promosi.

    Sangat disarankan kamu untuk menggunakan atribut yang tepat untuk pembangunan link-nya.

    Beberapa satu atribut yang biasanya dipakai untuk keperluan ini antara lain rel=”nofollow”, rel=”sponsored”, dan rel=”ugc”.

    Oh ya, kamu juga perlu menghindari aktivitas jual beli backlink dan outbound link untuk keperluan meningkatkan peringkat suatu website, ya.

    Baca Juga: 7 Skill Penting untuk Jadi SEO Specialist Andal

    Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan kalau outbound link adalah salah satu strategi SEO yang bisa berdampak pada perbaikan peringkat artikel di SERP.

    Selain itu, outbound link juga bisa menjadi bukti konkret referensi atas informasi yang coba disampaikan pada suatu artikel.

    Nah, jika ingin makin mahir mengaplikasikan skill SEO, kamu bisa terus kunjungi Glints Blog.

    Ada berbagai artikel tepercaya yang bisa membantu kontenmu tampil di halaman depan Google.

    Tertarik? Yuk, cek artikelnya sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait