Memahami SERP, Arena Kompetisi Konten di Mesin Pencari
Sebanyak 75,1% klik di halaman hasil mesin pencari datang dari tiga konten teratas. Fakta mengejutkan ini diungkap oleh Ahrefs. Lantas, bagaimana cara agar kontenmu jadi salah satunya? Sebelum memikirkan hal itu, SERP adalah istilah yang harus kamu pahami.
Apa pengertian dari terminologi ini? Fitur apa saja yang ia miliki?
Jawabannya ada di artikel ini. Simak selengkapnya, ya!
Isi Artikel
Apa Itu SERP?
Kita akan mulai pembahasan dari definisi. SERP adalah singkatan dari search engine result pages.
Layaknya namanya, halaman ini berisi informasi yang dicari seseorang lewat mesin pencari. Definisi ini disampaikan oleh Wordstream.
Coba ketik apa pun di mesin pencarian Google. Halaman hasilnya merupakan SERP. Contohnya ada di bawah ini:
Di sinilah kompetisi search engine marketing terjadi. Itulah mengapa, kamu harus melakukan berbagai strategi search engine optimization (SEO).
Lantas, apa hubungan SERP dan SEO? Simak di bawah ini, yuk!
Hubungan SERP dan SEO
Untuk memahami hal ini, kamu bisa melihat grafik di bawah.
Grafik tadi adalah perbandingan antara jumlah klik dan posisi konten dalam SERP. Ternyata, orang cenderung memilih halaman yang ada di atas, alih-alih di bagian bawah.
Jika kamu sudah masuk ke halaman kedua, kontenmu hampir tak terlihat sama sekali. Hal ini disampaikan oleh Ahrefs.
Dapat disimpulkan, posisi di SERP berhubungan dengan suksesnya SEO. Jika kontenmu ada di atas, pembaca cenderung membukanya. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
Fitur SERP
Kamu telah memahami apa itu SERP dan hubungannya dengan SEO. Kamu tentu tak ingin ada di bawah, kan?
Nah, kamu harus berusaha untuk itu. Agar usahamu makin maksimal, ketahui dulu fitur yang ada di SERP, yuk!
Mengutip Search Engine Journal, fitur-fitur itu di antaranya:
1. Pay-per-Click
Fitur pertama adalah Pay-per-Click. Fitur ini kerap disingkat menjadi PPC.
Lewat fitur ini, kontenmu sudah pasti ada di atas. Akan tetapi, kamu harus membayar mesin pencari untuk mendapatkan posisi itu.
Salah satu contohnya ada di bawah ini:
Dari sinilah mesin pencari mendapatkan banyak uang. Misalnya, pada mesin pencari raksasa Google. Sebesar 71% labanya datang dari fitur ini.
2. Shopping Result
Kadang kala, dalam SERP, kamu menemukan barang yang dijual. Contohnya ada di bawah ini:
Ini adalah fitur SERP selanjutnya. Ia disebut dengan Shopping Result. Layaknya PPC, kamu harus membayar untuk masuk ke sini.
3. Organic Search Result
Selanjutnya, ada Organic Search Result. Ini merupakan salah satu fitur yang paling sejalan dengan tujuan mesin pencari.
Ketika kamu memasukkan kata kunci ke Google, kamu tentu tengah mencari informasi. Nah, di SERP, kamu akan menemukan konten yang paling pas dengan kata kunci tadi.
Contohnya ada di bawah ini:
Tulisan di dalam kotak merah merupakan contoh Organic Search Result.
Penulis artikel itu tak membayar siapa pun agar berada di puncak. Hal yang ia lakukan hanyalah strategi penulisan SEO. Dengan begitu, Google memilih artikelnya.
4. Featured Snippets
Coba ketik “website untuk buat CV” di pencarian Google. Kamu akan menemukan hasil seperti di bawah ini:
Dalam SERP, sebutan untuk kotak merah itu adalah Featured Snippets. Ia selalu ada di puncak hasil pencarian Google.
Lewat fitur ini, kamu bisa mencuri klik dari hasil pencarian pertama, lho. Hal ini disampaikan oleh Ahrefs.
5. Google Knowledge Panel
Coba cari “Glints” di mesin pencarian Google. Hasilnya akan seperti ini:
Tulisan di kotak merah disebut dengan Knowledge Panel. Di kotak itu, kamu bisa membaca serba-serbi perusahaan Glints.
Ada banyak hal yang bisa masuk ke sana. Orang, tempat, benda, perusahaan, istilah, dan masih banyak lagi.
Kamu bisa memanfaatkan fitur ini untuk perusahaanmu, lho. Jika kamu tertarik, kamu tinggal menggunakan tool Google Knowledge Graph.
Hasil Organik vs Berbayar
Setelah memahami apa itu SERP serta fiturnya, kamu mungkin bertanya. Mana yang lebih baik, mengejar hasil organik, atau langsung membayar saja?
Kata Ahrefs, keduanya punya plus minus masing-masing. Kamu tinggal menyesuaikan, mana yang tepat untukmu?
Nah, kelebihan dan kekurangan itu adalah:
Hasil organik
Tentu saja, hasil organik lebih murah daripada berbayar.
Selain itu, efeknya lebih tahan lama. Jika kamu sudah ada di atas, jauh lebih mudah untuk menjaga diri agar tetap di sana.
Sayangnya, kamu butuh waktu lama untuk naik ke puncak. Membuat konten yang unik, menarik, dan relevan tentu merupakan sebuah tantangan.
Hasil berbayar
Kelebihan memilih hasil pencarian berbayar adalah kecepatannya ada di atas SERP. Jika mengeluarkan uang, kamu tak perlu menunggu lama untuk ada di puncak.
Lewat kelebihan ini, kamu bisa melakukan beragam eksperimen. Iklan seperti apa yang lebih disukai audiens?
Terlebih lagi, kamu bisa menyesuaikan audiensmu. Siapa target dari kontenmu? Di mana mereka tinggal? Berapa usia mereka?
Semua itu bisa kamu atur jika memilih untuk membayar mesin pencari.
Sayangnya, biaya yang harus kamu keluarkan relatif besar. Selain itu, orang bisa bosan jika terus melihat iklanmu. Ini bisa menurunkan efektivitas iklan.
Demikian informasi dari Glints soal apa itu SERP. Jangan lupakan istilah penting dalam pemasaran ini, ya!
SERP adalah satu dari banyak terminologi dalam marketing. Masih ada banyak jargon lain yang harus kamu pelajari.
Tenang saja, semua itu ada di Glints ExpertClass. Glints ExpertClass adalah seminar dengan pemateri pakar berpengalaman. Di sana, dunia pemasaran akan dikupas secara tuntas.
Jangan lewatkan kesempatan belajar ini. Ikut kelasnya sekarang, yuk!