OJT (On The Job Training) Adalah: Manfaat, Tujuan, dan Pelaksanaan

Diperbarui 07 Jan 2025 - Dibaca 11 mnt

OJT adalah singkatan dari on the job training, salah satu bentuk pelatihan yang umum disediakan perusahaan untuk karyawan.

Melalui pelatihan ini, karyawan akan mempelajari keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas tertentu langsung di lingkungan kerja.

Untuk memahami lebih lanjut tentang on the job training (OJT), simak penjelasan lengkapnya mulai dari pengertian hingga pelaksanaannya di artikel Glints ini!

Apa Itu OJT?

Dilansir dari Indeed, OJT, atau on-the-job training, adalah program pelatihan yang dirancang untuk membantu karyawan memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan lebih mendalam dan spesifik.

Pelatihan ini biasanya diberikan kepada karyawan yang akan menempati posisi tertentu, sehingga keterampilan dan materi pelatihannya disesuaikan dengan kebutuhan posisi tersebut.

Sederhananya, OJT adalah praktik lapangan, di mana karyawan diajarkan cara menjalankan pekerjaan langsung di tempat kerja.

Dengan pendekatan ini, karyawan bisa mempelajari tanggung jawab mereka sambil memperoleh pengalaman praktis.

Sebaliknya, ada juga off-the-job training, yang berbeda dari OJT.

Pelatihan ini dilakukan di luar lingkungan kerja dan biasanya terpisah dari pekerjaan utama karyawan.

Tujuannya lebih fokus pada pengembangan kemampuan secara teori atau untuk meningkatkan kompetensi yang tidak langsung terkait dengan tugas sehari-hari.

Baca Juga: Sudah Siap Menjawab Berbagai Pertanyaan Wawancara Management Trainee?

Manfaat On The Job Training

OJT memiliki manfaat baik bagi perusahaan maupun karyawan. Melansir Valamis, berikut adalah manfaat dari OJT.

  • Menurut hasil penelitian Jurnal Administrasi Bisnis, OJT dapat meningkatkan kinerja karyawan secara signifikan.
  • Meningkatkan kepuasan kerja, di mana karyawan merasa lebih dihargai dan didukung dalam pengembangan keterampilan.
  • Menghemat waktu dan biaya perusahaan karena pelatihan dilakukan langsung di tempat kerja.
  • OJT melatih karyawan sesuai dengan kebutuhannya, sehingga membuat pelatihan terfokus secara efektif.
  • Membantu karyawan baru agar cepat beradaptasi dengan pekerjaan mereka.
  • Berfungsi sebagai sarana interaksi antara karyawan baru dan lama.

Tujuan On The Job Training

Dilansir dari Naukri, berikut adalah tujuan dari OJT atau on the job training.

Membantu karyawan meningkatkan skill

Tujuan utama OJT adalah membantu karyawan mengatasi kekurangan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan mereka.

Dengan OJT, pengetahuan yang sudah dimiliki oleh karyawan bisa dipadukan atau ditingkatkan, sesuai dengan keterampilan baru yang diperlukan dalam pekerjaan mereka.

Jadi, OJT berfungsi sebagai jembatan antara pengetahuan yang sudah ada dengan yang diperlukan agar karyawan bisa lebih sukses dalam peran mereka.

Meningkatkan kinerja karyawan

Tujuan lainnya dari OJT adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Program pelatihan ini memungkinkan karyawan untuk belajar langsung dari rekan kerja yang lebih berpengalaman.

Dengan mendapat feedback yang konstruktif dan melatih keterampilan baru di tempat kerja, karyawan bisa menjadi lebih efisien dalam menjalankan tugas mereka. Hasilnya, kinerja secara keseluruhan akan meningkat.

Meningkatkan keterlibatan dan loyalitas karyawan

OJT juga berfungsi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dengan perusahaan.

Ketika karyawan merasa diberi kesempatan untuk belajar dan berkembang langsung dalam pekerjaannya, mereka akan merasa dihargai dan lebih terikat dengan perusahaan.

Ini juga berperan dalam meningkatkan loyalitas mereka, karena karyawan merasa diperhatikan dan diberi peluang untuk tumbuh dalam pekerjaan.

Hemat biaya

Selain manfaatnya untuk karyawan, OJT juga memberikan keuntungan bagi perusahaan.

OJT adalah solusi yang lebih hemat biaya, karena tidak memerlukan fasilitas tambahan atau pelatihan di luar lokasi perusahaan.

Dengan begitu, perusahaan bisa menghemat pengeluaran dan tetap memberikan pelatihan yang efektif untuk karyawan.

Metode On The Job Training

Dilansir dari Business Jargons, berikut adalah berbagai metode on the job training yang umum diberikan kepada karyawan.

1. Coaching

Melalui metode coaching, atasan atau karyawan yang berpengalaman memberikan instruksi kepada karyawan yang mendapatkan training melalui instruksi-instruksi kerja. 

Ini adalah pelatihan one-to-one yang dirancang untuk karyawan agar dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mereka melalui instruksi dan demonstrasi yang diberikan oleh atasan.

2. Mentoring

Metode pelatihan ini diberikan kepada karyawan pada jenjang manajerial, di mana senior atau manajer memberikan instruksi kepada bawahan langsung untuk melakukan tugas sehari-hari.

Seperti coaching, metode ini adalah metode pelatihan one-to-one, di mana manajer dianggap sebagai mentor kepada bawahan dan membimbingnya dalam situasi kesulitan.

Baca Juga: Training Kerja yang Dibutuhkan Oleh Karyawan Millennials

3. Rotasi pekerjaan

Melalui rotasi pekerjaan, kamu akan sering beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk membuatmu memahami latar belakang pekerjaan lain.

Ini akan membantumu untuk keluar dari kebosanan yang disebabkan oleh melakukan pekerjaan yang sama berulang-ulang.

Selain itu, kamu juga dapat mengembangkan hubungan dengan orang lain dalam organisasi.

4. Pelatihan instruksional pekerjaan

Melalui on the job training ini, seorang pelatih merancang program pelatihan selangkah demi selangkah. Nantinya, kamu akan diberikan instruksi untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi.

Pertama, kamu akan dijelaskan mengenai gambaran umum pekerjaan bersama dengan hasil yang diinginkan.

Kemudian, kamu akan ditunjukkan mengenai keterampilan apa saja yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.

Setelah itu, kamu akan diizinkan untuk melakukan pekerjaan sesuai keterampilan atau keahliannya.

Pada akhir pelatihan, kamu akan diminta untuk memberikan umpan balik dan diperbolehkan untuk bertanya mengenai apapun yang muncul dari program pelatihan.

5. Understudy

Umumnya, pelatihan ini diberikan atasan kepada bawahan yang menjadi asistennya.

Biasanya, pelatihan ini diberikan kepada karyawan yang akan menggantikan atasan ketika atasan tersebut akan pensiun atau mendapatkan promosi.

6. Apprenticeship

Jenis pelatihan ini umumnya diberikan kepada orang-orang di bidang kerajinan, perdagangan, dan bidang teknis.

Bidang ini membutuhkan pembelajaran jangka panjang sebelum benar-benar mendapatkan kemahiran dalam disiplin ilmu masing-masing.

Perbedaan OJT dan MT (Management Trainee)

Walaupun OJT dan program Management Trainee (MT) sering dianggap serupa, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendalam.

Tujuan

OJT bertujuan untuk mengembangkan keterampilan karyawan yang spesifik untuk posisi atau pekerjaan tertentu.

Sebaliknya, MT bertujuan untuk mempersiapkan karyawan agar bisa menguasai keterampilan yang diperlukan untuk berbagai posisi di perusahaan, terutama posisi manajerial.

Peserta

Peserta MT biasanya merupakan fresh graduate atau mereka yang memiliki pengalaman kerja kurang dari dua tahun.

Sementara itu, peserta OJT adalah karyawan yang sudah bekerja di perusahaan, biasanya untuk meningkatkan keterampilan, menjalani rotasi pekerjaan, atau menyesuaikan diri dengan perubahan posisi.

Waktu pelatihan

Pelatihan OJT relatif singkat, biasanya hanya berlangsung beberapa minggu atau bulan.

Sementara program MT memerlukan waktu lebih lama, bahkan bisa bertahun-tahun, karena mencakup berbagai aspek perusahaan yang perlu dikuasai oleh peserta.

Pelaksanaan On The Job Training

Menurut Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Tenaga Kerja, pelaksanaan OJT berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 8 Tahun 2014.

Di dalamnya, disebutkan bahwa OJT diberikan kepada karyawan yang telah menyelesaikan off the job training.

OJT harus dilaksanakan di bawah bimbingan seorang pendamping yang berasal dari perusahaan tempat kamu bekerja.

Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam persiapan dan pelaksanaan OJT.

  • indikator capaian kompetensi yang dipersyaratkan dalam OJT
  • penetapan pendamping yang berasal dari perusahaan yang melaksanakan OJT
  • penetapan pembimbing dari lembaga pelatihan (jika pelatihan dilakukan oleh lembaga)
  • monitoring dan evaluasi peserta selama masa OJT

Pelaksanaan on the job training dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perusahaan. Oleh karena itu, durasi pelaksanaan OJT antara tempatmu bekerja tidak akan sama dengan perusahaan lain.

Setelah pelaksanaan OJT, kamu akan mendapatkan penilaian mengenai kompetensi dan kinerjamu selama pelaksanaan OJT. Dua penilaian itu meliputi:

  • penilaian perilaku individu atau sikap kerja, dan
  • penilaian kemampuan teknis.

Selain itu, kamu juga akan mendapatkan sertifikat atau surat keterangan telah menyelesaikan OJT dari perusahaan atau pelaksana.

Baca Juga: Panduan Menulis Cover Letter Management Trainee

Itu dia serba-serbi mengenai on the job training

Tentunya, masih banyak hal yang perlu diperhatikan, terutama sebagai karyawan baru, selain OJT ini.

Nah, kamu bisa mengetahui beragam hal lainnya dengan membaca ragam artikel kanal Karyawan Baru di Glints Blog.

Ada kumpulan artikel yang membahas beragam hal penting yang perlu diketahui oleh seorang karyawan baru. ‘

Penasaran apa saja? Klik di sini sekarang untuk baca kumpulan artikelnya!

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

Nilai rata-rata 4.3 / 5. Jumlah vote: 29

Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

We are sorry that this post was not useful for you!

Let us improve this post!

Tell us how we can improve this post?


Comments are closed.

Artikel Terkait

Glints Icon